Haul Kedua Syahid Soleimani di Mushalla Besar Tehran (1)
Ribuan orang dari kalangan masyarakat, pejabat sipil, militer dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menghadiri haul kedua Syahid Letnan Jenderal Qassem Soleimani di Mushalla Besar Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.
Acara pada Senin (3/1/2022) sore itu diisi dengan pidato Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi.
"Donald Trump, presiden Amerika Serikat saat itu, sebagai aktor utama pembunuhan Syahid Qassem Soleimani harus diadili," kata Sayid Ebrahim Raisi.
Dia menyampaikan pesan kepada AS dengan mengatakan, "Anda [Amerika] mengira tanggal 3 Januari adalah hari berakhirnya Haji Qassem, tapi semua itu keliru. Sebab 3 Januari adalah hari lahirnya Haji Qassem kembali".
"Haji Qassem Soleimani adalah tamu resmi Perdana Menteri Irak dan Amerika melanggar kedaulatan Irak dengan membunuh pejabat tinggi negara lain di sana. Jika mekanisme pengadilan yang adil terhadap Trump, Pompeo, dan penjahat lainnya diberikan, dan kejahatan mengerikan mereka dibawa ke pengadilan, maka hal ini sangat baik. Tapi jika tidak, jangan ragukan pembalasan dari bangsa ini," tegas Raisi.
Presiden Republik Islam Iran juga menyatakan bahwa Haji Qassem mengenali dan menggunakan kapasitasnya pada waktu yang tepat, dan mengubah Front Hizbullah Lebanon menjadi front perlawanan regional dan internasional.
"Haji Qassem menyadari potensi para pemuda dan mereka untuk menghadapi arus kekuatan arogan dengan keberanian, dan motivasinya yang tinggi," paparnya.
Raisi menekankan bahwa Haji Qasim Soleimani adalah sebuah "Maktab", dengan menegaskan, Maktab ini tidak akan bisa dihancurkan oleh teror dan misil, dan Maktab Haji Qassim akan tetap ada dan lestari. (RA)