Imam Khamenei: Palestina Masalah Pertama Dunia
Pemimpin Besar Revolusi Islam yang menyebut masalah Palestina telah menjadi masalah pertama di dunia mengatakan, "Mengingat keimanan dan pendirian terpuji masyarakat Jalur Gaza, rezim pendudukan semakin melemah di hadapan mata dunia."
Pusat Informasi Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Khamenei pada Senin (3/6) pagi dalam pertemuan besar warga Iran pada peringatan 35 tahun haul Imam Khomeini ra dalam menjelaskan pentingnya masalah Palestina dalam pemikiran dan pendapat Imam Khomeini ra menyebut tidak peduli dengan negosiasi kompromi, kehadiran rakyat Palestina di medan aksi dan pemenuhan hak-hak serta dukungan seluruh bangsa, khususnya bangsa-bangsa Islam, kepada rakyat Palestina sebagai rangkuman pandangan Imam Khomeini bagi kemenangan bangsa Palestina.
Menurut Ayatullah Khamenei, Peristiwa-peristiwa besar ini kini sedang direalisasikan.
Mengacu pada transformasi isu Palestina menjadi isu pertama di dunia dan demonstrasi anti-Zionis di London, Paris dan universitas-universitas Amerika, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, Selama bertahun-tahun, berbagai media dan pusat propaganda Amerika-Zionis berusaha untuk melupakan isu Palestina, tapi mengingat Badai Al-Aqsa dan perlawanan rakyat Gaza, Palestina kini menjadi isu pertama di dunia, dan Amerika menjadi pasif di hadapan konsensus global negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia, dan cepat atau lambat mereka harus melepaskan diri dari rezim Zionis.
Menyinggung pada rezim Zionis yang terjebak di sudut medan akibat operasi Badai Al-Aqsa (7 Oktober 2023), Ayatullah Khamenei mengatakan, Meskipun Amerika dan banyak pemerintah Barat terus mendukung rezim ini, mereka juga mengetahui bahwa tidak ada jalan selamat bagi rezim penjajah.
Menunjukkan bahwa banyak analis telah menekankan bahwa “dunia berada pada awal dari akhir rezim Zionis”, Rahbar mengatakan, Meskipun ada propaganda dari Barat, rezim Zionis sedang mencair dan berakhir di depan mata masyarakat dunia dan selain berbagai bangsa, banyak politisi dunia dan bahkan Zionis telah memahami fakta ini.
Di bagian lain dari pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengagungkan sifat dan jasa Presiden Sayid Ebrahim Raisi yang syahid dan mengapresiasi partisipasi bangsa yang berarti dan besar dalam pemakaman syuhada, dengan menyatakan, Epik pemilu yang ada datang sangat penting, dan menjadi pelengkap epik bangsa dalam acara perpisahan dengan syuhada pengabdian.
Ayatullah Khamenei menambahkan, Bangsa Iran, untuk melindungi kepentingannya dan menstabilkan kedalaman strategisnya dalam perimbangan internasional yang kompleks, dan untuk dapat menunjukkan kapasitas dan bakat alami dan manusianya agar membuat negara berhasil, dan juga untuk mampu mengisi kesenjangan dan celah dalam perekonomian dan budaya, maka diperlukan presiden yang aktif dan pekerja keras, berpengetahuan luas dan percaya pada prinsip-prinsip revolusi.(sl)