Aspirasi Demokrasi Rakyat Iran Terwujud Setelah Revolusi Islam
Sebelum Revolusi Islam 1979, Iran adalah monarki diktator.
Orang-orang tidak memiliki suara tentang cara negara mereka dijalankan.
Shah yang didukung AS memiliki kekuasaan mutlak atas negara itu.
Namun keadaan mulai berubah setelah revolusi.
Pejabat Iran, secara langsung atau tidak langsung, dipilih oleh rakyat.
Presiden Iran dipilih secara langsung melalui pemilihan umum setiap empat tahun.
Anggota parlemen Iran juga dipilih pada pemilihan umum setiap empat tahun.
Pemimpin Revolusi Islam Iran ditunjuk oleh majelis ahli.
Anggota Majelis Ahli Iran dipilih langsung oleh rakyat.
Sebagian besar sekutu AS di kawasan itu adalah negara-negara diktator.
Pejabat di Bahrain, Arab Saudi dan UEA tidak dipilih oleh rakyat.
Namun AS dan mesin propagandanya mencoba menggambarkan Iran sebagai "tidak demokratis".