Feb 10, 2022 19:28 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi.
    Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan pendekatan Iran ke negara-negara dunia, khususnya tetangga, tidak taktis, tetapi merupakan masalah strategis.

Raisi membuat pernyataan itu dalam pertemuan dengan para duta besar asing yang bertugas di Iran selama acara perayaan ulang tahun ke-43 kemenangan Revolusi Islam di kota Tehran, Kamis (10/2/2022) siang.

Dia mengatakan bahwa sejak ia menjabat pada Agustus 2021, kebijakan luar negeri pemerintahannya didasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Konstitusi Iran dan berpedoman pada arahan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Raisi menjelaskan bahwa prioritas kebijakan pemerintahannya berpijak pada tiga hal yaitu interaksi maksimum dengan negara-negara tetangga, mitra, dan sekutu, memperhatikan kapasitas organisasi-organisasi regional dan internasional, dan mengembangkan diplomasi ekonomi.

"Republik Islam Iran selalu bersikeras untuk meningkatkan hubungan bertetangga yang baik serta membangun kepercayaan dan dialog di antara tetangga," tambahnya.

Dubes RI untuk Republik Islam Iran merangkap Republik Turkmenistan, Ronny Prasetyo Yuliantoro.

Raisi menyatakan harapan bahwa kerja sama dengan tetangga akan melayani kepentingan kolektif semua negara di kawasan.

Dalam pertemuan itu, para dubes dan kepala misi lembaga-lembaga internasional di Tehran menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Raisi, pemerintah, dan bangsa Iran atas ulang tahun kemenangan Revolusi Islam.

Di bagian lain pidatonya, Raisi mengatakan bangsa Iran tetap memegang teguh cita-cita revolusi mereka.

"Revolusi Islam adalah produk dari keyakinan kuat rakyat pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai transenden Islam, tuntutan untuk kebebasan, dan seruan untuk keadilan," tambahnya.

Dia mencatat bahwa banyak kekuatan hegemonik berusaha untuk mencegah Iran untuk menduduki posisi yang layak diduduki olehnya. (RM)

Tags