Perspektif Rahbar; Penekanan atas Kekuatan dan Kedalaman Strategis Nasional
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menegaskan, kekuatan nasional sangat vital bagi setiap negara, dan setiap bangsa jika ingin independen, mulia, memanfaatkan sumber vital dengan bertumpu pada tekadnya dan resistensi melawan tuntutan pihak lain, maka bangsa ini harus kuat. Jika tidak maka mereka akan selalu lemah, terhina dan ketakukan serta khawatir atas ketamakan pihak asing.
Ayatullah Khamenei Kamis (10/3/2022) pagi saat bertemu dengan ketua dan anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran (Majles-e Khobregan-e Rahbari) menilai menarik diri dari kehadiran regional dengan tujuan tidak memberi alasan musuh atau mundur dari kemajuan ilmiah di bidang nuklir sebagai pukulan terhadap kekuatan nasional.
"Kehadiran regional (Iran) memberikan kepada kita lebih banyak kedalaman strategis dan kekuatan nasional, lalu mengapa kita harus mengabaikannya? Kemajuan ilmiah di bidang nuklir juga terkait dengan pemenuhan kebutuhan negara dalam waktu dekat, dan jika kita mengabaikannya, beberapa tahun mendatang kepada siapa kita akan memintanya?" ujarnya.
Kedalaman strategis Republik Islam Iran adalah isu yang senantiasa ditekankan Rahbar dalam beberapa tahun terakhir. Konsep kedalaman strategis dapat dijelaskan secara negatif dan positif; Menciptakan keamanan dan menghilangkan ancaman adalah fungsi negatif dari kedalaman strategis, dan jelas, sebuah negara yang memiliki pengaruh di antara tetangganya kurang terancam dan membayar lebih sedikit untuk keamanan lingkungan.
Meningkatkan kemampuan sebuah negara juga fungsi positif kedalaman strategis, dan landasan setiap negara untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu, pemerintah Republik Islam menganggap dirinya harus memperkuat sahabat dan sekutunya di kawasan, di mana hal ini termasuk unsur bagi stabilitas di kawasan dan faktor penting untuk mencegah intervensi asing yang tujuannya memecah belah dan mengobarkan instabilitas di negara-negara Islam.
Republik Islam Iran sejak pertama dibentuk sampai saat ini telah meningkatkan pengaruhnya di kawasan, termasuk di negara-negara Islam, dengan mengandalkan ajaran Islam, kemajuan ilmiah, meningkatkan kemampuan pertahanan dan melawan musuh yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Dan ini merupakan alasan utama berlanjutnya permusuhan dan represi terhadap Iran dengan tujuan melemahkan dan menurunkan kekuatan Tehran yang terus meningkat.
Rahbar di pidatonya hari Kamis juga menyinggung isu kemajuan ilmiah Iran di bidang pemanfaatan damai energi nuklir dan menilainya penting untuk menjamin kebutuhan urgen negara.
Program nuklir damai Iran termasuk kasus yang dimanfaatkan musuh selama beberapa tahun terakhir untuk mencegah peningkatan kemampuan nasional dan regional Iran dengan menjatuhkan sanksi keras ekonomi dan perang media terhadap Tehran.
Teknologi nuklir termasuk pembahasan utama sains dan teknologi, dan saat ini memainkan peran utama dalam menjamin energi berbagai negara, khususnya negara-negara maju. Republik Islam Iran dengan mengandalkan kemampuan teknisi dan ilmuwan dalam negeri mulai bergerak memanfaatkan energi nuklir serta dengan niat tulus telah membuktikan bahwa tujuannya bersifat damai dan untuk industri dari teknologi nuklir. Meski demikian, represi politik dan ekonomi musuh pimpinan Amerika Serikat untuk mencegah Iran memanfaatkan energi damai nuklir terus berlanjut dan tujuan sejatinya adalah melemahkan kekuatan nasional dan pengaruh regional Iran.
Rahbar menilai sebuah kesalahan besar dan pukulan telak terhadap kekuatan politik saat mundur dalam melawan Amerika atau kekuatan lain demi terhindar dari sanksi, karena kekuatan nasional adalah hal vital bagi sebuah negara. "Tidak ada yang lebih naif daripada orang yang mengusulkan (dengan mengatakan) bahwa kita harus mengurangi kekuatan pertahanan agar tidak membuat musuh sensitif," kata Ayatullah Khamenei.
Lebih lanjut Rahbar mengatakan,"Jika mereka yang ingin memotong sejumlah lengan kekuatan nasional dibiarkan untuk melakukannya, maka Iran akan menghadapi bahaya besar hari ini. Berkat tekad dan karunia Tuhan, kemungkinan untuk mewujudkan usulan itu tidak datang." (MF)