Konflik Internal hingga Hilangnya Dukungan Dunia; Dampak Perang Gaza atas Israel
(last modified Wed, 28 May 2025 13:46:22 GMT )
May 28, 2025 20:46 Asia/Jakarta
  • PM Rezim Zionis Benjamin Netanyahu
    PM Rezim Zionis Benjamin Netanyahu

Pars Today – Analis politik menyoroti konflik hebat pejabat politik dan militer Rezim Zionis seputar Gaza, dan berbicara soal berkurangnya keampuhan isu Anti-Semit di Barat untuk menjustifikasi kejahatan Israel.

Talal Atrissi, menyebut genosida Israel di Gaza, yang dipimpin Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, semata-mata dilakukan atas dasar motif politik sehingga memicu ketidakpuasan di dalam tubuh Angkatan Bersenjata Zionis.
 
Ia menambahkan, “Para mantan komandan militer Israel, terang-terangan menuduh Netanyahu mengeksploitasi Angkatan Bersenjata untuk mencapai prestasi-prestasi politik dan pribadinya. Hal ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah Rezim Zionis, dan menjadi bukti konflik di antara pejabat politik dan militer rezim ini.”
 
Menurut Atrissi, sampai sekarang Netanyahu, tidak mampu meraih tujuan-tujuannya di tengah konsistensi kelompok perlawanan Palestina terutama Hamas, dan masalah ini telah menyebabkan warga sipil termasuk perempuan serta anak-anak dijadikan target serangan oleh Israel untuk memberikan tekanan di lapangan.
 
“Rezim Zionis telah kehilangan banyak capaiannya, dan narasi yang mencoba mereka bangun terkait kehadiran alamiah di kawasan mendapat penentangan luas dari masyarakat Barat, dan kawasan Asia Barat,” ujarnya.
 
Atrissi menegaskan, “Isu Anti-Semit yang selalu dipakai Zionis untuk menjustifikasi kebijakan-kebijakannya sudah luntur, dan publik terutama di Barat, sudah berubah pandangan, bersamaan dengan meningkatnya tuntutan hukuman atas pejabat tinggi Israel, di pengadilan internasional.”
 
Rezim Zionis pada Oktober 2023 memulai perang terhadap Jalur Gaza, dengan dua tujuan yaitu menumpas Hamas, dan memulangkan para tawanan Zionis dari Gaza.
 
Akan tetapi tidak ada satu pun dari tujuan Netanyahu itu yang berhasil dicapai, dan Rezim Zionis terpaksa menandatangani kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. (HS)