Iran Aktualita, 24 April 2022
(last modified Sun, 24 Apr 2022 08:01:24 GMT )
Apr 24, 2022 15:01 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi penangkapan.
    Ilustrasi penangkapan.

Republik Islam Iran diwarnai beragam peristiwa selama sepekan terakhir, termasuk penangkapan tiga anggota jaringan mata-mata Mossad oleh pasukan keamanan Iran di provinsi Sistan dan Baluchestan.

Kantor Intelijen Provinsi Sistan dan Baluchestan Iran dalam sebuah pernyataan hari Rabu (20/4/2022) mengumumkan keberhasilannya menangkap tiga orang mata-mata dinas intelejen rezim Zionis, Mossad  setelah serangkaian tindakan intelijen dan operasional oleh pasukan keamanan Iran

Pengumuman ini juga menekankan perlunya rakyat Iran untuk waspada terhadap gerakan musuh.

Setelah kemenangan Revolusi Islam, berbagai kegiatan infiltrasi dilakukan oleh Amerika Serikat, rezim Zionis dan sekutu regionalnya untuk menggulingkan pemerintahan Republik Islam Iran.

Selama beberapa tahun terakhir, seiring kegagalan tekanan maksimum sanksi AS, tekanan keamanan maksimum dilancarkan terhadap Iran dengan mengerahkan berbagai cara yang melibatkan kerja sama yang luas antara rezim Zionis, Amerika Serikat dan Inggris. 

Kepala IRIB World Service Ahmad Norouzi

Kepala IRIB World Service Kritik Penghapusan Akun FB iFilm

Kepala IRIB World Service mengkritik langkah Facebook menghapus akun IFilm 2 dari jejaring sosial ini.

Ahmad Norouzi, Kepala IRIB World Service hari Sabtu (16/4/2022) menanggapi langkah Facebook menghapus laman saluran TV iFilm 2, dengan mengatakan, "Di hari ketika para penghasut telah melakukan segala upaya untuk meningkatkan ketegangan antara rakyat Iran dan Afghanistan, Amerika Serikat menggunakan dominasinya di media sosial untuk mendominasi narasi pilihannya,".

Baru-baru ini, akun Facebook iFilm 2 TV, yang tidak menyiarkan konten politik apa pun, telah dihapus, sehingga saluran TV yang paling diminati rakyat Afghanistan ini tidak akan diizinkan untuk beraktivitas di media sosial.

IFilm 2 adalah saluran khusus iFilm untuk menyiarkan serial dan film Iran dengan audiens non-Iran berbahasa Persia, terutama di Afghanistan dan Tajikistan.

Sebelumnya, sejumlah akun media sosial milik IRIB, termasuk Kepala IRIB World Service telah dihapus dari Google, Microsoft, Twitter, dan Facebook.

Jubir Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi

Kamalvandi: Kesepakatan Gagal, Informasi Kamera Pengawas IAEA Dihapus

Juru bicara Badan Energi Atom Iran mengatakan, seperti sebelumnya kamera-kamera terus merekam informasi, jika kesepakatan tercapai, maka IAEA bisa mengakses informasi itu, tapi jika tidak, kemungkinan informasi itu akan dihapus.

Pada Kamis lalu Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, IAEA, Rafael Grossi dalam laporan terkait verifikasi pelaksanaan JCPOA, mengabarkan pemasangan kamera-kamera pengawasan IAEA di fasilitas nuklir Natanz, setelah mesin-mesin produksi sentrifugal dipindahkan dari Karaj ke Natanz.

Namun Mohammad Reza Ghaebi, Deputi Wakil tetap Iran di Organisasi-organisasi Internasional di Wina mengatakan, IAEA tidak bisa mengakses informasi yang disimpan kamera-kamera itu, dan selama Iran belum kembali ke implementasi JCPOA, informasi-informasi tersebut tidak akan diserahkan ke IAEA.

Sehubungan dengan ini, Sabtu (16/4/2022), Jubir Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi menuturkan, "Sungguh disesalkan karena serangan teror di kompleks nuklir Karaj, kami terpaksa meningkatkan pengawasan keamanan, artinya kami memindahkan bagian penting dari mesin-mesin, dan sisanya dipindahkan ke Natanz dan Isfahan."

Ia menambahkan, "Dengan kata lain mesin-mesin produksi suku cadang sentrifugal sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman karena alasan keamanan, dan sekarang sedang bekerja."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh

Iran Kecam Keras Pembakaran Al Quran di Swedia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai pemerintah Swedia bertanggung jawab atas insiden pembakaran Al Quran di negara itu yang terjadi baru-baru ini.

Menurutnya pemerintah Swedia harus menunjukan reaksi cepat, tegas dan transparan dalam menindak pelaku penghinaan ini, serta mencegah terulangnya insiden serupa.

Saeed Khatibzadeh, Minggu (17/4/2022) mengecam keras pembakaran kitab suci Al Quran di kota Linkoping dan Norkoping, Swedia oleh seorang politisi rasis dan ekstremis asal Denmark dengan dalih kebebasan berekspresi.

Ia menambahkan, tindakan ini merupakan bukti nyata penyebaran kebencian, dan ini bertentangan dengan kebebasan berekspresi, serta harus dikecam oleh seluruh orang yang meyakini kehidupan damai serta dialog antar-agama.

Menurut Jubir Kemenlu Iran, aksi para penista dan pendukungnya semakin menegaskan pentingnya persatuan umat Islam, dan negara-negara Muslim dalam menghadapi musuh.

Drone Gaza

Drone Canggih Gaza Siap Beroperasi Penuh

Drone canggih Gaza, produksi Korps Garda Revolusi Islam Islam (IRGC) dinyatakan siap beroperasi penuh dan dapat digunakan untuk berbagai misi pengintaian dan pertempuran.

UAV Gaza, memiliki lebar sayap 21 meter dan berat 3.100 kilogram bisa membawa 500 kilogram berbagai kargo, termasuk rudal.

Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Komandan Dirgantara Sepah Pasdaran Iran hari Minggu (17/4/2022) mengatakan drone ini mampu membawa 13 bom secara bersamaan.

Durasi penerbangan UAV Gaza selama 35 jam dengan ketinggian penerbangan sekitar 10.668 meter, yang setara dengan 35.000 kaki, dan kecepatan terbangnya 350 kilometer per jam.

UAV Gaza memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan UAV Shahed 129, yang merupakan salah satu drone IRGC yang paling penting dan banyak digunakan selama ini.

Iran: Pembakaran Al Quran, Provokasi Kebencian terhadap Kehidupan Spiritual Manusia !

Juru Bicara Pemerintah Iran menyebut penghinaan memalukan terhadap dua miliar Muslim selama bulan suci Ramadhan dengan dukungan resmi dari polisi Swedia sebagai aksi provokasi dan kebencian terhadap kehidupan spiritual manusia.

Ali Bahadori Jahromi, Juru Bicara Pemerintah Iran di akun Twitternya hari Senin (18/4/2022) mengatakan, "Kebebasan beragama telah diperalat untuk memberi jalan bagi penghinaan agama-agama langit. Kebebasan berekspresi juga menjadi alat penyebaran ekstremisme dan rasisme di Barat,".

"Penghinaan memalukan terhadap dua miliar Muslim selama bulan suci Ramadhan, dengan dukungan resmi dari polisi Swedia, bukan hak asasi manusia, tetapi kebencian terhadap kehidupan spiritual manusia," ujar Jahromi.

TRT World baru-baru ini menyiarkan gambar-gambar seseorang di Swedia yang membakar al-Quran.

Aksi penistaan terhadap kitab suci Al Quran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark, memicu protes di Swedia dan sejumlah negara Muslim.

Menanggapi peristiwa tersebut, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Swedia di Tehran dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Iran, dan Tehran memprotes keras tindakan penghinaan yang dilakukan dengan dalih kebebasan berekspresi dengan dukungan dari polisi Swedia tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh

Khatibzadeh: Pembebasan Aset Iran di Luar Negeri Bukan Urusan AS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, pembebasan aset Iran, dan kembalinya uang negara ini, sama sekali tidak ada kaitannya dengan negara ketiga.

Saeed Khatibzadeh, Senin (18/4/2022) menuturkan, "Sebuah lawatan dilakukan, sebuah delegasi datang ke Iran, dan mencapai kesepakatan terkait pembebasan sebagian aset Tehran, hal ini tidak ada hubungannya dengan AS, dan kami tidak akan membiarkan AS masuk ke detail masalah ini."

Menanggapi statemen Jubir Departemen Luar Negeri AS Ned Price, soal pembebasan aset Iran yang diblokir di luar negeri, Khatibzadeh menjelaskan, "Pembebasan aset Iran, dan kembalinya uang hasil ekspor barang dan jasa Iran ke negara lain sudah dilakukan, ini tidak ada kaitannya dengan negara ketiga. Upaya AS mencampuri seluruh masalah terkait Iran, adalah bukti jauhnya klaim Tuan Biden dan kabinetnya."

Ia menambahkan, "Apa yang kami lakukan berada dalam kerangka kepentingan nyata rakyat Iran, apa pun yang kami ekspor, kami berusaha keras untuk mendapatkan uangnya, sebagaimana sudah kami lakukan sampai hari ini."

Sehubungan dengan statemen Duta Besar Ukraina di Tehran yang mengatakan bahwa Iran tidak membantu Kiev sepeser pun, Khatibzadeh menerangkan, "Saya sarankan Dubes Ukraina membaca sekali lagi cuitan Menlu Ukraina, supaya paham sikap negaranya."

Parade militer di hadapan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi

 

Pesan Peringatan Hari Militer Republik Islam Iran

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran memiliki banyak kemampuan, dan kemampuan yang paling sentral adalah memiliki kekuatan yang tulus dan siap mengambil resiko di lapangan serta berani menghadapi setiap musuh.

Hal itu disampaikan Sayid Raisi dalam pidatonya dalam acara parade militer untuk memperingati Hari Militer Republik Islam Iran yang berlangsung di Kompleks Makam Imam Khomeini ra di Tehran, Senin (18/4/2022).

Dia menekankan bahwa hari ini milter Republik Islam Iran adalah kekuatan yang dilengkapi dengan baik yang siap membela negara dan Republik Islam.

"Pesan kesiapan ini untuk para pecinta Revolusi Islam adalah pesan harapan. Musuh juga harus tahu bahwa kekuatan Angkatan Bersenjata Iran adalah kekuatan pencegahan, dan pesan dari kekuatan, ketangguhan dan daya tahan ini untuk semua orang yang terampas (hak-haknya), tertindas, dan mustadafin di dunia adalah bahwa Angkatan Bersenjata Iran adalah titik harapan mereka," tegasnya.

Penekanan Sayid Raisi atas kemampuan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dan kemampuan mereka untuk menghadapi musuh dan mencegah beragam ancaman adalah masuk akal mengingat proses terus menerus dari kesiapan tempur dan operasional Militer Republik Islam Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang dilengkapi dengan beragam prestasi militer dan senjata modern.

Pada saat yang sama, peran industri pertahanan dan lembaga-lembaga penelitian Angkatan Bersenjata yang memainkan peran penting di bidang penelitian dan pengembangan serta desain dan pembuatan peralatan militer darat, udara dan laut, tidak boleh diabaikan.

Melengkapi Angkatan Bersenjata dan menjaga mereka tetap up to date di bidang peralatan dan persenjataan adalah tugas pertama dan terpenting dari industri pertahanan. Pada periode pasca-perang Pertahanan Suci (perang yang dipaksakan rezim Saddam Irak terhadap Iran selama delapan tahun), langkah-langkah besar menuju swasembada militer dan desain dan pembuatan berbagai peralatan militer dan persenjataan yang dibutuhkan oleh Angkatan Bersenjata, termasuk Militer dan IRGC telah diambil.

Sayid Raisi mengatakan, Militer Republik Islam Iran telah menggunakan peluang yang muncul akibat sanksi dengan baik untuk mencapai beragam prestasi guna meningkatkan kemampuan mereka.

"Penggunaan terbaik dalam kondisi sanksi ini dibuat oleh industri militer, dan militer memperoleh banyak kemampuan," ujarnya.

Poin pentingnya adalah untuk menciptakan pencegahan yang kredibel terhadap musuh regional dan trans-regional, tidak hanya cukup memiliki kemampuan militer dan senjata yang valid dan substansial, tetapi juga memiliki Angkatan Bersenjata yang kuat dan dipersenjatai dengan baik. Jika kondisi seperti itu bisa dimiliki maka mereka akan mampu memainkan peran penting dalam menciptakan pencegahan.

Hal ini juga didasarkan pada ajaran al-Qur'an, terutama perintah untuk mendapatkan kemampuan tempur yang maksimal. Disebutkan bahwa kita dianjurkan untuk mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki dari pasukan dan kuda yang siap untuk menakut-nakuti musuh Tuhan dan musuhmu serta musuh yang lainnya, selain mereka yang tidak kamu kenal dan Tuhan mengenal mereka, dengan persiapan ini.

Masalah tersebut juga menjadi pertimbangan dalam pesan Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, dalam peringatan 29 Farvardin, Hari Militer Republik Islam Iran.

"Angkatan Bersenjata dalam satu baris, sedang memajukan peta jalan 'penguatan' sesuai dengan petunjuk Pemimpin Besar Revolusi Islam, dan langkah ini lebih cepat dari sebelumnya," ujarnya.

Pengalaman delapan tahun perang yang dipaksakan Irak dan peristiwa setelahnya menunjukkan bahwa Militer Republik Islam dan IRGC sebagai dua lengan Republik Islam memainkan peran penting dalam melawan ancaman internal dan eksternal serta tindakan bermusuhan, serta melawan aksi permusuhan musuh-musuh Revolusi Islam, khususnya Amerika Serikat dan rezim Zionis.

Komandan Korps Gerda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dalam sebuah pesan untuk memperingai Hari Militer, 29 Farvardin, mengatakan, simpati, dukungan dan sinergi dari Militer dan IRGC telah menentukan keputusasaan, frustrasi dan kemarahan musuh-musuh tanah air Islam.

Tanggal 29 Farvardin dalam kalender nasional Republik Islam Iran ditetapkan sebagai Hari Militer atau Hari Tentara Nasional. Tahun ini, 29 Farvardin jatuh pada tanggal 18 April 2022.

Penamaan 29 Farvardin sebagai Hari Militer adalah salah satu inisiatif Imam Khomeini ra, Pendiri Republik Islam Iran ketika militer negara ini menghadapi berbagai sabotase internal dan eksternal.

Peringatan Hari Militer dimulai dengan parade militer yang dihadiri Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan para komandan senior militer negara ini, termasuk Komandan Angkatan Darat Militer Brigadir Jenderal Kiomars Heydari.

Acara ini berlangsung di berlangsung di Kompleks Makam Imam Khomeini ra di Tehran, Senin (18/4/2022).

Unit-unit tempur dan lapis baja, unit helikopter, pesawat tempur, artileri dan sistem pertahanan angkatan udara serta peralatan angkatan laut dipamerkan di lapangan dalam  parade militer tersebut. Beberapa prestasi dan peralatan canggih UAV, rudal, udara, laut dan darat juga ditampilkan pada acara tersebut.

Pembakaran al-Quran di Swedia

Mahasiswa Iran Berunjuk Rasa Depan Kedutaan Swedia di Tehran

Sekelompok mahasiswa Iran berkumpul di depan Kedutaan Besar Swedia di Tehran untuk memprotes penghinaan politisi Swedia terhadap kitab suci al Quran.

FNA melaporkan, para mahasiswa Iran dalam aksi protes di depan gedung kedutaan Swedia di Tehran hari Selasa (19/4/2022) menuntut agar para pelaku pembakaran Al-Qur'an diseret ke meja hijau.

Para pengunjuk rasa juga meneriakkan slogan-slogan seperti "Garis merah kami adalah Nabi dan Al-Qur'an", "Diamnya setiap Muslim adalah pengkhianatan terhadap Al-Qur'an" dan "Mahasiswa Muslim Bela Agama dan Al-Qur'an" memprotes tindakan anti-Islam dan penghinaan terhadap Al-Qur'an yang dilakukan baru-baru ini di Swedia

Di akhir aksi unjuk rasa, para mahasiswa Iran mengeluarkan pernyataan mengutuk penghinaan terang-terangan terhadap keyakinan umat Islam dan kitab suci Al-Qur'an.

Pernyataan mereka juga menyinggung Pasal 19 ayat 3 Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik mengenai penghormatan terhadap keyakinan beragama sebagai contoh penghormatan terhadap hak dan martabat orang lain

Para mahasiswa Iran menekankan dalam pernyataannya bahwa cahaya Al-Qur'an tidak akan pernah padam dan Islam akan tumbuh semakin hidup dan berkembang dari hari ke hari.

Khatibzadeh: Pejabat Afghanistan Tangkap Pelaku Teror Kabul !

uru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam aksi teror hari ini, Selasa (19/4/2022) di kota Kabul Afghanistan. Menurutnya para teroris Takfiri kembali melakukan kejahatan di Afghanistan.

Saeed Khatibzadeh mendesak pejabat pemerintah berkuasa Afghanistan untuk segera mengidentifikasi dan menghukum pelaku aksi teror ini.

"Para teroris Takfiri kembali melakukan kejahatan, dan melumuri tanah Afghanistan dengan darah generasi muda tak bersalah. Para penjahat anti-agama ini juga tidak menghormati kesucian bulan Ramadan," paparnya.

Pada saat yang sama, Jubir Kemenlu Iran mendesak pemerintah berkuasa Afghanistan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku aksi teror ini.

Hari ini terjadi sejumlah ledakan di pusat pendidikan yang terletak di wilayah pemukiman warga Syiah, di barat kota Kabul, yang menyebabkan sedikitnya 26 pelajar gugur.

Jubir Militer Iran: Drone Baru untuk Hadapi Ancaman Musuh

Juru bicara Militer Iran mengatakan, pameran drone-drone baru Iran, merupakan bagian dari kemampuan drone Militer negara ini dalam menghadapi ancaman musuh.

Shahin Taghikhani, Selasa (19/4/2022) menjelaskan tentang kekuatan drone Militer Iran termasuk drone Kaman-22, Ababil-5, Mohajer-6, Karar dan Arash yang baru-baru ini dipamerkan di parade militer besar untuk memperingati Hari Militer Iran di Tehran.

Ia menambahkan, drone-drone Militer Iran yang diproduksi oleh para ahli muda dalam negeri ini memiliki kemampuan identifikasi, mengumpulkan informasi dan perang elektronik.

Menurut Taghikhani, drone-drone tersebut memiliki jarak tempuh yang sangat jauh, dan merupakan drone multifungsi, dan itu hanya sebagian dari kekuatan yang ditampilkan di parade militer.

Ayatullah Sayid Ahmad Khatami

Khatib Shalat Jumat Tehran: Pawai Hari Quds, Solidaritas Perjuangan Palestina

Khatib shalat Jumat Tehran menekankan urgensi partisipasi dalam pawai Hari Quds Internasional, dengan mengatakan bahwa Pawai Hari Quds merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina yang tertindas.

Jumat terakhir bulan suci Ramadhan telah dinamai sebagai "Hari Quds Internasional" atas inisiatif Imam Khomeini, pendiri Republik Islam Iran.

Ayatullah Sayid Ahmad Khatami, Khatib Shalat Jumat Tehran dalam khutbahnya hari Jumat (22/4/2022) menyinggung penyelenggaraan pawai hari Quds internasional pekan depan, dengan mengatakan, "Pekan depan akan menjadi pawai pertama Hari Quds, yang akan diadakan setelah dua tahun penutupan, karena penyebaran Covid-19. Tidak diragukan lagi, ini adalah langkah yang baik, dan dilakukan demi mencari ridha Allah swt,".

"Zionisasi Masjid Al-Aqsa dan pengusiran orang-orang Palestina dari kiblat pertama umat Islam dunia, dan penggantiannya dengan para pemukim Zionis adalah konspirasi besar. Oleh karena itu, pada Hari Al-Quds Internasional, slogan kematian Israel harus diteriakkan dengan lantang untuk menentang agresor," ujar Ayatullah Khatami.

"Rezim Zionis berharap akan meraih kemenangan melalui kompromi dari beberapa negara Arab di kawasan. Tetapi Palestina menggagalkan plot rezim Zionis dengan operasi mati syahid," tegasnya.

Di bagian lain khutbahnya, Khatib Shalat Jumat Tehran menyinggung pada perilaku keji penghinaan terhadap Al-Qur'an di Swedia yang didukung polisi dan pemerintah, dan menilainya sebagai  perilaku keji dan bodoh dengan dalih kebebasan berbicara.

"Menghina keyakinan dua miliar Muslim bukanlah kebebasan berekspresi, tapi kelanjutan dari tindakan keji yang pada akhirnya akan merugikan pemerintah di Eropa sendiri," paparnya.

Mengenai perkembangan terbaru di Afghanistan, Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan, "Ledakan teroris di negara ini menyakitkan dan itu adalah tugas pemerintah sementara Taliban untuk memastikan keamanan bagi warga negaranya,". (RA)