Memperingati Hari Nasional Teluk Persia
(last modified Sun, 01 May 2022 03:18:57 GMT )
May 01, 2022 10:18 Asia/Jakarta

Hari Sabtu, 10 Ordibehesht 1401 HS (30 April 2022), adalah peringatan pengusiran penjajah Portugal dari perairan selatan Iran pada tahun 1622 M, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional Teluk Persia.

Teluk Persia adalah wilayah perairan dengan luas lebih dari 237.000 kilometer persegi di sepanjang Laut Oman, antara Iran dan Semenanjung Arab.

Teluk ini merupakan urat nadi  jalur laut penting dan merupakan teluk terbesar ketiga di dunia setelah Teluk Meksiko dan Teluk Hudson yang merupakan kawasan penting dan strategis di tingkat internasional karena sumber daya minyak dan gasnya.

Nama historis teluk ini, dalam berbagai bahasa, merupakan terjemahan dari frasa Teluk Persia atau Laut Persia, tetapi beberapa negara Arab di sepanjang Teluk Persia dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha untuk mendistorsi nama Teluk Persia karena dihasut kolonialisme Barat.

Teluk Persia

Namun, Teluk Persia adalah nama utama yang bertahan dari sumber tertua.

Ahli geografi dan sejarawan Islam seperti Thabari, Mas'udi, dan Ya'qubi dengan suara bulat menyatakan dalam manuskrip mereka yang masih ada bahwa semua bagian Teluk Persia adalah milik Iran pada masa pra-Islam. Orang Yunani kuno juga menyebut teluk ini "Persicus Sinus" yang merupakan Teluk Persia.

Menurut instruksi Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 14 Mei 1999, nama jalur laut antara Republik Islam Iran dan Semenanjung Arab adalah "Teluk Persia" dan dalam dokumen dan publikasi Perserikatan Bangsa-Bangsa harus menggunakan secara sempurna nama "Teluk Persia".

Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Republik Islam Iran telah menetapkan 10 Ordibehesht, hari pengusiran Portugis dari Selat Hormuz, sebagai Hari Nasional Teluk Persia, dengan alasan identitas budaya dan sejarah dari bangsa Iran.

Namun dikarenakan nilai-nilai geografis dan peradabannya, Teluk Persia selalu menjadi arena persaingan dan konflik kekuatan kolonial dan agresor, termasuk kehadiran pihak-pihak asing di Teluk Persia. Dominasi Portugal selama 150 tahun di jalur laut ini dan Selat Hormuz, berakhir pada 30 April 1621 M.

Pada tahun 1506 M (885 HS), Portugal menginjakkan kaki di Teluk Persia di bawah komando Nakhoda Albuquerque, seorang pelaut Portugal yang terkenal.

Albuquerque percaya bahwa negara manapun bisa menguasai perdagangan dunia dengan menduduki tiga titik Malaka, Aden dan Hormuz. Gagasan ini membawa Portugal untuk menduduki pulau Qeshm, Hormuz dan Gambron (sekarang Bandar Abbas).

Hari Sabtu, 10 Ordibehesht 1401 HS (30 April 2022), adalah peringatan pengusiran penjajah Portugis dari perairan selatan Iran pada tahun 1622 M, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional Teluk Persia.

Penjajah Inggris juga serakah untuk menguasasi beberapa titik kawasan ini dalam sejarah Teluk Persia, tetapi mereka akhirnya terpaksa meninggalkan daerah itu.

Inggris menyerang Bushehr di Iran selatan sebanyak empat kali, dan setiap kali para ulama mengeluarkan fatwa untuk membela, dan komandan seperti Rais Ali Delvari dan Ahmadkhan Tangestani menciptakan sebuah epik dan mengalahkan penjajah Inggris.

Mohammad Ajam, seorang penulis dan peneliti Teluk Persia dan Asia Barat, serta salah satu pendiri dan aktivis Pusat Studi Teluk Persia, menulis tentang pentingnya kawasan Teluk Persia dan dampaknya di berbagai bidang.

Menurutnya, sensitivitas Teluk Persia sangat penting mengingat dimensi ekonomi, politik, perdagangan dan komunikasi di dunia, sehingga kata "Teluk Persia" juga disebutkan dalam dokumen-dokumen Arab.

Jelas, Teluk Persia dianggap sebagai pusat komunikasi terbesar antara tiga benua karena posisinya yang khusus, dan keberadaan sumber daya yang kaya dan hubungannya dengan wilayah perairan besar di dunia, telah menjadikan wilayah ini salah satu wilayah strategis terpenting di dunia.

Jalur laut ini juga sangat penting bagi Iran di arena domestik dan regional.

Teluk Persia

Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, menekankan kebijakan saling menghormati dengan negara-negara tetangga.

Kemenlu Iran menyatakan harapan bahwa zona perairan ini akan menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan, serta menjadi simbol perdamaian, persahabatan dan koeksistensi antara negara-negara di kawasan, di mana pihak-pihak lain harus saling menghormati dengan menciptakan perdamaian dan keamanan di sekitar Teluk Persia.(sl)