Kanaani: Finalitas Teks Negosiasi Tergantung pada Dijaganya Garis Merah Iran

Juru bicara Kemenlu Iran, Nasser Kanaani menekankan, pastinya ada peluang untuk mencapai kesepakatan nuklir, tapi dengan syarat garis merah Iran diperhatikan dan kepentingan mendasar Tehran dari JCPOA dijamin.

Nasser Kanaani Senin (15/8/2022) di jumpa pers mingguan dengan wartawan mengatakan, tim juru runding nuklir Iran di putaran perundingan ini hadir dengan motif serius untuk meraih kesepakatan yang baik, kuat dan permanen, sehingga mampu menjamin kepentingan mendasar bangsa, dan mencabut sanksi zalim terhadap Republik Islam Iran dan bangsa ini.

Menurut laporan IRIB, Kanaani menambahkan, di putaran perundingan nuklir ini diraih kemajuan relatif, tapi kemajuan ini tidak menjamin secara penuh tuntutan legal Iran, dan kami memiliki harapan lain yang harus dijamin.

"Kami tengah mengalami kemajuan, tetapi untuk mengatakan bahwa kami hampir mencapai kesepakatan dan bahwa putaran negosiasi di Wina ini dapat mengarah pada kesepakatan yang jelas dan mengarah pada realisasi harapan Republik Islam Iran tergantung pada pihak lain, terutama Amerika Serikat," ungkap Kanaani.

Jubir Kemlu Iran juga mengucapkan selamat penetapan 23 Mordad sebagai Hari Perlawanan dan hari muqawama Islam Lebanon di perang 33 hari. "Hari ini yang menurut Rahbar Hizbullah memulihkan martabat dunia Arab dan Islam, dan hegemoni rezim Zionis runtuh."

Terkait peringatan keluarnya pasukan Amerika dari Afghanistan, Kanaani mengatakan, hasil dari pendudukan dan militerisme ilagal ini adalah kehancuran infrastruktur dan pembantaian, dan ini adalah kondisi menyedihkan yang ditimbulkan oleh tindakan tidak sah dari pemerintah Amerika ini.

"Kami menganggap diri kami di pihak bangsa Afghanistan dan stabilitas dan keamanan di negara ini menjamin keamanan bangsa Afghanistan dan tetangganya termasuk Iran," papar Kanaani.

Terkait pengiriman dubes Kuwait ke Tehran, Kanaani mengungkapkan, kami menyaksikan peningkatan hubungan dan kerja sama Iran dan Kuwait, dan level hubungan meningkat ke level dubes, dan hubungan serta kerja sama Iran dan Kuwait bersahabat dan saling menghormati.

Jubir Kemlu Iran terkait kondisi Irak mengatakan, isu Irak penting bagi Iran, serta kami memantau transformasi negara ini dengan detail serta melalui hubungan positif dan konstruktif dengan berbagai faksi politik Irak, kami berusaha membantu mendekatkan pandangan politik di negara ini. (MF)