Hari Dokter, Wisudawan dan Wisudawati Kunjungi Makam Ibnu Sina
(last modified Wed, 24 Aug 2022 07:46:50 GMT )
Aug 24, 2022 14:46 Asia/Jakarta
  • Wisudawan dan Wisudawati Kunjungi Makam Ibnu Sina, Selasa (23/8/2022).
    Wisudawan dan Wisudawati Kunjungi Makam Ibnu Sina, Selasa (23/8/2022).

Puluhan wisudawan dan wisudawati Universitas Ilmu Kedokteran Hamedan (Hamadan), Republik Islam Iran mengunjungi makam Hakim Abu Ali Sina untuk merayakan wisuda mereka dan memberikan penghormatan kepada filsuf besar ini.

Acara tersebut dilakukan dalam kerangka memperingati Hari Dokter Nasional yang jatuh pada tanggal 1 Shahrivar 1401 HS atau 23 Agustus 2022.

Republik Islam Iran memperingati tanggal 23 Agustus (1 Shahrivar ) sebagai Hari Kelahiran Abu Ali Sina dan Hari Dokter Nasional.

Penunjukan ini dibuat untuk menghargai jasa berharga yang telah diberikan Abu Ali Sina kepada sektor kedokteran dan ilmu kedokteran pada umumnya.

Abu Ali Sina adalah seorang tokoh jenius Iran yang diakui secara global, dan dianggap sebagai salah satu dokter paling terkemuka dari semua era. Buku-bukunya telah lama diajarkan di universitas-universitas terkenal di seluruh dunia.

Dia menguasai berbagai ilmu dan menjadi ilmuwan Muslim paling terkenal tidak hanya di Iran tetapi juga di barat.

Abu Ali Sina atau Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan besar Muslim yang lahir pada pada 3 Shafar 370 H di kota Balkh. Ibnu Sina pada usia remaja telah menghafal al-Quran dan kemudian mempelajari ilmu teknik dan astronomi.

Pada usia 18 tahun, dia telah menguasai semua ilmu yang berkembang pada zaman itu. Meski menguasai banyak bidang ilmu, namun Ibnu Sina paling terkenal atas kemampuannya di bidang kedokteran.

Pengetahuan Ibnu Sina berkembang pesat, bahkan gurunya menjadikannya sebagai guru untuk dirinya, padahal usia Ibnu Sina belum mencapai 20 tahun. Pada masa-masa itu juga dia rajin belajar filsafat.

Setiap kali menghadapi masalah, Ibnu Sina segera berwudhu dan pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat. Dia kemudian berdoa kepada Allah swt agar diberi jalan keluar atas masalah keilmuan yang dihadapinya.

Atas keberhasilannya mengobati seorang raja Dinasti Samani, Ibnu Sina diizinkan untuk memanfaatkan perpustakaan besar yang dimiliki oleh raja tersebut. Ibnu Sina kemudian banyak melakukan penelitian di perpustakaan ini.

Karya-karya penulisan yang dihasilkan Ibnu Sina sedemikian hebatnya, sehingga menjadi rujukan bagi para ilmuwan di berbagai zaman dan tempat, termasuk di Barat. Karya terkenal Ibnu Sina antara lain berjudul Syifaa, yang merupakan buku filsafat dan Qanun yang membahas tentang kedokteran.

Ibnu sina meninggal dunia di kota Hamedan dan dimakamkan di kota itu pula pada usia 58 tahun. (RA)