Okt 09, 2022 15:14 Asia/Jakarta
  • Mohammad Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Republik Islam Iran
    Mohammad Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Republik Islam Iran

Ketua Parlemen Republik Islam Iran menilai persatuan antara Sunni dan Syiah menjadi kunci kemenangan negara ini di berbagai sektor dan menekankan, Sunni dan Syiah membuat Iran lebih kuat dalam Pertahanan Suci dan dalam berbagai peristiwa internal dengan persatuan dan tekad.

Hari ini Ahad tanggal 12 Rabiul Awal 1444 HQ yang bertepatan dengan 9 Oktober 2022, menurut sebuah risayat, adalah hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dan diperingati sebagai awal dari Pekan Persatuan.

Ahli Sunnah menganggap 12 Rabiul Awal dan  menurut Syiah tanggal 17 Rabiul Awal sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Pekan Persatuan Islam

Imam Khomeini ra, Pendiri Republik Islam Iran, yang merupakan salah satu penyeru persatuan di dunia Islam, menggunakan masalah ini untuk menyatukan dan mendekatkan kelompok-kelompok Islam, dan menyebut interval antara dua tanggal ini (12 hingga 17 Rabiul Awwal) sebagai Pekan Persatuan.

Menurut laporan IRNA, Mohammad Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Republik Islam Iran, dalam sidang paripurna hari Ahad (09/10/2022) menyampaikan selamat kepada semua Muslim di seluruh dunia atas kelahiran Nabi Muhammad Saw dan memuliakan awal Pekan Persatuan.

"Pekan persatuan adalah simbol kristalisasi konkret solidaritas Syiah dan Sunni dalam melayani Iran dan Revolusi Islam," ujar Ghalibaf.

Menurut ketua parlemen Iran, Kami selalu menyaksikan persatuan ini dalam Pertahanan Suci dan dalam berbagai insiden internal, di mana ada kebutuhan akan kehadiran, pengorbanan, dan pengorbanan para syuhada, kaum Sunni dan Syiah mampu membuat Iran yang mulia lebih kuat bersama-sama.

Ghalibaf lebih jauh menekankan, Rahasia kemenangan adalah persatuan dan integritas semua kelompok yang berbeda di Iran tercinta.

"Sesuai dengan ungkapan Pemimpin Besar Revolusi Islam, Syiah Inggris dan Sunni Amerika adalah dua mata gunting dan bertindak sedemikian rupa agar umat Islam saling bunuh dan pada kenyataannya justru menguntungkan rezim Zionis dan penjahat Amerika yang menjadi musuh bebuyutan Republik Islam," pungkas Ketua Parlemen Iran.(sl)

Tags