Terorisme Media, Metode Baru Musuh Melawan Iran
Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran mengatakan bahwa dunia Islam memiliki keprihatinan bersama mengenai ancaman budaya dan media serta fenomena Islamofobia.
Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, Mohammad Mahdi Esmaili di sela-sela pertemuan ke-12 Menteri Kebudayaan dan Komunikasi Organisasi Kerja Sama Islam di Istanbul, Turki, menanggapi pertanyaan jurnalis kantor berita Iranpress tentang perang media musuh-musuh dunia Islam, khususnya Iran, hari Sabtu (22/10/2022) dengan mengatakan,"Fenomena Islamofobia dalam dua dekade terakhir telah menimbulkan masalah bagi interaksi budaya dan media di dunia,".
"Iran menghadapi ancaman budaya selama bertahun-tahun dan baru-baru ini menghadapi fenomena baru yang disebut 'terorisme media'. Dalam insiden baru-baru ini, sistem media asing yang dipimpin oleh dinas keamanan mereka mencoba melancarkan terorisme di ranah media, ketika aksi terorisme fisik tidak bisa mereka lakukan," ujar Menteri Kebudayaan Iran.
"Dari aspek media, Republik Islam Iran berusaha untuk melengkapi dan memperkuat kemampuan pertahanan negara-negara Muslim di bidang media dalam menghadapi ancaman media dengan meningkatkan kapasitas internal dan kerja sama pejabat budaya dan media negara-negara Muslim," tegas Esmaili.
Pertemuan ke-12 menteri informasi negara-negara Muslim diadakan pada 21 hingga 22 Oktober di Istanbul, Turki.
Para Menteri Kebudayaan dan Komunikasi negara-negara Muslim dalam pertemuan ini menekankan pembentukan suasana kerja sama dalam menghadapi invasi budaya dan terorisme media terhadap dunia Islam.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah organisasi antarpemerintah terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan keanggotaan 57 negara yang tersebar di lebih dari empat benua.(PH)