Brigjen Soleimani: 47 Dinas Intelijen Terlibat Kerusuhan di Iran
(last modified Wed, 30 Nov 2022 12:49:41 GMT )
Nov 30, 2022 19:49 Asia/Jakarta
  • Kepala Organisasi Basij Iran, Brigjen Gholamreza Soleimani
    Kepala Organisasi Basij Iran, Brigjen Gholamreza Soleimani

Kepala Organisasi Basij Mostazafan (relawan rakyat Iran) mengatakan, karena lemah di arena perang fisik, maka musuh menggunakan perang lunak dan perang hibrida dalam insiden terbaru di Iran.

Brigjen Gholamreza Soleimani, Rabu (30/11/2022) menuturkan, prioritas perang hibrida musuh adalah perang media dan perang psikologis dengan maksud menipu bangsa besar Iran, dan dalam perang ini 47 dinas intelijen terlibat.
 
Ia menambahkan, "Salah satu penggalan sejarah terkelam era kekuasaan Pahlavi di Iran adalah Kudeta 1953 dan masuknya Amerika Serikat ke arena politik yang kemudian digantikan Inggris, dan dikuasainya sumber alam Iran. Namun kemenangan Revolusi Islam berhasil merebut kembali dominasi ini dari AS, oleh karena itu mereka selalu berusaha menguasai sumber alam Iran."
 
Sehubungan dengan sikap menahan diri dalam menghadapi kerusuhan terbaru, Brigjen Soleimani menjelaskan, "Dalam peristiwa terbaru dengan kesabaran dan menahan diri, kami membedakan orang-orang yang tertipu dengan mereka yang dilatih musuh, dan keahlian Republik Islam mengelola fitnah sedemikian rupa sehingga musuh putus asa."
 
"Dengan maksud melawan upaya Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, musuh menjatuhkan sanksi atas Iran, dan menciptakan kerusuhan serta ketidakamanan di negara ini," pungkasnya. (HS)

Tags