Manuver Gabungan Zolfaqar 1401; Citra Kekuatan Pertahanan Iran
Sesuai tradisi tahunan militer Iran, manuver gabungan Zolfaqar digelar di wilayah tenggara dan Pantai Makran.
Manuver ini menunjukkan kemampuan pertahanan Iran dan biasanya digelar setiap tahun atau di waktu tertentu yang dibutuhkan.
Rangkaian manuver gabungan Zolfaqar militer Iran di Pantai Makran, memperkuat keamanan perbatasan maritim di wilayah selatan negara ini dan meningkatkan kedalaman strategis Iran dari Laut Oman hingga sepanjang Samudra Hindia.
Di manuver gabungan Zolfaqar 1401, unit infantri, tempur, mekanik, sistem anti-udara, laut dan kapal permukaan dan selam sejak hari pertama manuver diterjungkan dan manuver ini secara resmi dimulai Jumat dini hari (30/12/2022).
Langkah ini diambil dalam rangkah latihan tahunan, memperkuat pelatihan dan kesiapan tempur serta melaksanakan sejumlah rencana operasi dan intelijen guna meningkatkan keamanan kawasan.
Salah satu poin penting di manuver kali ini adalah peralatan perang yang digunakan merupakan produk dalam negeri yang diproduksi oleh industri pertahanan dan bekerja sama dengan perusahaan berbasis pengetahuan serta para ilmuwan muda Iran. Selain itu juga digunakan peralatan yang diperbarui dan dioptimalkan di militer.
Wakil Koordinator Militer Republik Islam Iran Laksamana Habibullah Sayyari mengatakan, di antara pesan manuver kali ini adalah menunjukkan tidak efektinya sanksi senjata terhadap Iran dan manuver ini menggunakan persenjataan dan peralatan yang sepenuhnya produk dalam negeri.
Selama beberapa tahun terakhir, meskipun ada sanksi, militer Iran telah mengadakan lusinan latihan di berbagai tempat, yang memberikan hasil signifikan dalam meningkatkan kekuatan tempur dan meningkatkan pertahanan serta menghilangkan ancaman. Menguji senjata dan peralatan yang dibuat oleh Iran, termasuk kapal permukaan dan bawah permukaan (selam), rudal, pengintaian, drone tempur dan penghancur, pesawat tempur, tank, serta mempraktikkan metode pertempuran yang sesuai untuk berbagai ancaman di tempat berbeda adalah beberapa tindakan yang diulangi dalam latihan ini dan telah meningkatkan kekuatan militer Iran.
Saat ini angkatan laut Iran hadir di perairan bebas dan menjamin keamanan rute transportasi dari ancaman bajak laut di Teluk Aden. Bendera Republik Islam Iran dikibarkan kapal perusak Iran di Laut Merah, Mediterania, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia serta Laut Atlantik Selatan dan Utara. Ini menunjukkan kekuatan Republik Islam Iran dalam membela kepentingan nasional Iran.
Selain itu, Republik Islam Iran dengan memanfaatkan teknologi dan kapasitas dalam negeri, kini dikenal sebagai negara terbesar di Asia Barat dalam produksi rudal, roket, drone dan juga sebagai kekuatan unggul rudal dan drone. Menurut studi terbaru pusat riset AS, Globalfirepower, Iran berada di posisi ke-14 di bidang kekuatan militer dunia.
Jelas bahwa negara-negara regional dan trans-regional selalu memantau latihan angkatan bersenjata Iran dan menganalisisnya di media mereka. Misalnya, Associated Press dan Deutsche Welle tahun lalu menyebut latihan gabungan Zolfiqar 1400 militer Iran dengan tujuan meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman asing dan segala kemungkinan agresi, dan Kanal 12 televisi rezim Zionis juga menyebut latihan ini jelas sebagai upaya untuk mengirim pesan ke Israel.
Poin penting lain terkait penyelenggaraan manuver-manuver ini adalah dari sudut pandang Republik Islam Iran, keamanan merupakan bagian kerja sama negara-negara kawasan, yang hanya dapat diraih dengan bersandar pada kemampuan dan persatuan negara kawasan sendiri. Kehadiran asing di Asia Barat tidak akan membantu keamanan dan stabilitas kawasan. Oleh karena itu, Iran senantiasa menjadikan kerja sama dengan tetangga termasuk kawasan Teluk Persia sebagai dasar kebijakan luar negerinya.
Terkait hal ini Laksamana Habibullah Sayyari mengatakan, pesan manuver besar militer Iran kepada negara-negara kawasan adalah mengingatkan akan kapasitas yang ada di dalam kawasan yang diadopsi dari prinsip bekerja sama untuk menerapkan perdamaian tanpa keterlibatan asing, karena sejarah membuktikan bahwa seluruh negara trans-regional adalah pemain haus perang dan pengobar instabilitas, dan mereka hanya menciptakan ketidakamanan dan pendudukan di kawasan. (MF)