Narasi Hangat dari Kedalaman Iran; Pandangan Bulgaria tentang Identitas Berlapis Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i181456-narasi_hangat_dari_kedalaman_iran_pandangan_bulgaria_tentang_identitas_berlapis_iran
Pars Today - Republik Islam Iran bukanlah negara yang dapat diringkas dalam beberapa kalimat. Iran harus dialami. Kalimat ini adalah inti dari artikel yang ditulis oleh Mira Badzheva, Pemimpin Redaksi majalah bergengsi Women Today Bulgaria, setelah perjalanan 10 hari dari Tehran hingga Kish.
(last modified 2025-12-03T04:20:25+00:00 )
Des 03, 2025 11:15 Asia/Jakarta
  • Iran negeri dengan lapisan budaya mistisisme dan tradisi di samping modernitas
    Iran negeri dengan lapisan budaya mistisisme dan tradisi di samping modernitas

Pars Today - Republik Islam Iran bukanlah negara yang dapat diringkas dalam beberapa kalimat. Iran harus dialami. Kalimat ini adalah inti dari artikel yang ditulis oleh Mira Badzheva, Pemimpin Redaksi majalah bergengsi Women Today Bulgaria, setelah perjalanan 10 hari dari Tehran hingga Kish.

Dalam dunia di mana citra Iran sering kali direduksi dan bahkan disalahartikan oleh media Barat, melihat langsung tanpa perantara dapat menjadi kejutan yang menyembuhkan.

Menurut laporan Pars Today, Mira Badzheva, jurnalis senior Bulgaria dengan melakukan perjalanan ke Iran merasakan kejutan positif ini dan menuangkannya dalam sebuah artikel panjang dan mendalam di salah satu majalah paling bergengsi di Bulgaria.

Laporan ini bukanlah sekadar narasi turistik dangkal, melainkan eksplorasi atas lapisan identitas Iran yang beragam dan koeksistensial, mulai dari arsitektur dan kuliner hingga peran sosial perempuan dan ritme kehidupan perkotaan.

Tehran; Simfoni Paradoks yang Hidup

Badzheva melihat Tehran sebagai simbol nyata “paradoks” Iran: sebuah kota yang sekaligus memuat “masa lalu dan masa kini, gunung dan dataran, keteraturan dan kekacauan, kehidupan cepat dan kehidupan tenang”.

Dari lalu lintas tanpa henti dan gedung pencakar langit modern hingga keheningan taman dan tempat ziarah. Ia menyinggung “rasa waktu” khas Tehran, di mana jarak terasa nyata sekaligus imajiner. Baginya, kota ini seperti “sebuah buku tebal penuh kontradiksi” yang setiap lembarannya (setiap kawasan yang dijelajahi) menampilkan wajah baru.

Perempuan Iran; Dari Klise ke Realitas Berpendidikan dan Berpengaruh

Salah satu bagian paling sentral dari laporan ini adalah pandangan penulis tentang perempuan Iran. Ia menegaskan bahwa berbeda dengan gambaran satu dimensi media, perempuan Iran masa kini tampil sebagai sosok berpendidikan, sosial, aktif, kreatif, dan berpengaruh.

Kehadiran dominan perempuan di universitas (lebih dari 60 persen), profesi spesialis, seni, dan pariwisata di semua kota yang dikunjunginya sangat nyata. Penulis dengan halus menyinggung “perjuangan tenang” generasi baru untuk mendefinisikan ulang batas-batas sosial sembari tetap menghormati akar budaya, dan menyebutnya sebagai bagian dari paradoks dinamis masyarakat Iran.

Arsitektur dan Kota; Dialog Masa Lalu dan Masa Kini

Ia menceritakan perjalanannya dari Kashan dengan rumah-rumah bersejarah dan Taman Fin, hingga Isfahan dengan Lapangan Naqsh-e Jahan dan Shiraz. Arsitektur Iran digambarkannya sebagai “tak berujung dan menakjubkan”. Sebuah seni di mana ubin firuzeh, motif geometris, dan badgir kuno berdiri berdampingan dengan bangunan modern. Baginya, kota-kota Iran seperti museum hidup di mana “abad ke-21 berdiri tepat di samping abad ke-10”, dan koeksistensi ini tampak indah dengan cara yang unik.

Kuliner Iran; Dunia Rasa, Warna, dan Keramahtamahan

Badzheva dengan detail teliti membahas budaya kuliner Iran. Dari keseimbangan rasa dalam khoresh dan penggunaan rempah seperti saffron dan mawar, hingga hiasan halus dengan irisan pistachio dan kelopak bunga.

Ia menilai keramahtamahan Iran bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari jiwa budaya negeri ini. Keramahtamahan yang tercermin dalam suguhan teh, buah, dan percakapan hangat. Pasar penuh warna dengan aroma rempah dan suara pandai tembaga, serta restoran tradisional dengan dipan kayu di tepi kolam, semuanya menjadi bagian dari pengalaman sensorik yang lengkap.

Tiga Simbol Peradaban; Karpet, Taman, dan Seni Keseimbangan

Penulis menyebut tiga unsur sebagai pilar peradaban Iran: karpet, taman, dan makanan.

Karpet Iran baginya adalah “buku bergambar dari memori Timur” yang menyimpan kisah mitologis dan simbol kuno dalam motifnya. Taman Iran (seperti Taman Fin) adalah perwujudan filosofi kuno menciptakan “surga duniawi” melalui keseimbangan antara air, tanah, cahaya, dan bayangan.

Pandangan estetika berbasis keseimbangan ini juga tercermin dalam cita rasa makanan dan bahkan penataan meja makan.

Iran; Harmoni Menakjubkan di Tengah Paradoks yang Tampak

Laporan Mira Badzheva akhirnya menyimpulkan bahwa apa yang dari jauh tampak sebagai “kontradiksi” di Iran, koeksistensi tradisi dan modernitas, mistisisme dan kehidupan sehari-hari, ketenangan dan hiruk-pikuk, dari dekat berubah menjadi “harmoni mendalam dan menakjubkan”.

Iran baginya adalah negeri “lapisan budaya” yang harus dialami dengan seluruh indera: rasa makanannya, warna pasarnya, suaranya, dan kehangatan rakyatnya.

Artikel ini menjadi bukti efektifnya “melihat langsung” dan hasil dari upaya budaya bertahun-tahun untuk menampilkan wajah sejati Iran. Sebuah narasi yang membuktikan bahwa di balik setiap klise yang menyederhanakan, terdapat realitas kaya dan multidimensi yang hanya dapat dipahami melalui pengalaman langsung. “Iran harus dilihat; disentuh; dialami dari dekat”.(sl)