Iran Aktualita, 7 Januari 2023
(last modified Sat, 07 Jan 2023 05:36:18 GMT )
Jan 07, 2023 12:36 Asia/Jakarta
  • Syahid Qassem Soleimani
    Syahid Qassem Soleimani

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Iran Peringati Haul Ketiga Syahid Qassem Soleimani.

Selain itu, masih ada berita lainnya seperti; Rahbar: Kebebasan yang Diklaim Kapitalisme Barat, Penghinaan atas Perempuan ! Dunia Terbebas dari Daesh, Prestasi Syahid Soleimani untuk Umat Manusia, Menlu Iran: Upaya Mengadili Pelaku Teror Syahid Soleimani Berlanjut, Bagheri Kani: Pencabutan Sanksi, Tuntutan Logis Iran !, Ketua MA Iran: Syahid Soleimani Satukan Sunni-Syiah di Banyak Negara, Manuver Militer Zolfaqar 1401, Sukses Uji Sistem Rudal Mersad, Jubir Pemerintah Iran: Kerusuhan adalah Kelanjutan Sanksi Musuh.

Peringatan Haul Ketiga Syahid Qassem Soleimani di Iran

3 Januari 2023, rakyat Republik Islam Iran memperingati haul ketiga kesyahidan komandan muqawama, Syahid Letjen Qassem Soleimani.

Makam Syahid Soleimani di Pemakaman Syuhada (Golzar-e Shohada) Kerman

Letjen Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.

Empat anggota pasukan IRGC (Pasdaran) yang menyertai Letjen Soleimani dan empat anggota pasukan Hashd al-Shaabi yang menyertai Abu Mahdi al-Muhandis juga gugur syahid dalam serangan udara tersebut.

Haul Kesyahidan Letjen Soleimani, Komandan Pasukan al-Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) diselenggarakan pada hari Selasa (3/1/2023).

Jenazah Letjen Soleimani dimakamkan di Pemakaman Syuhada (Golzar-e Shohada) Kerman di sekitar makam Syahid Yusuf Ilahi atas permintaannya semasa hidup. Kerman adalah kota kelahirannya.

Ratusan ribu peziarah dari berbagai kota dan daerah di Republik Islam Iran, bahkan dari beberapa negara tetangga memadati kota Kerman untuk menziarah Makam Letnan Jenderal Qassem Soleimani.

Sementara itu, ribuan remaja putri di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran berkumpul di Stadion Azadi yang mampu menampung 12.000 orang untuk menghadiri haul ketiga Syahid Qassem Soleimani pada Kamis (5/1/2023) pagi.

Ribuan warga Tehran, ibu kota Republik Islam Iran juga dilaporkan berkumpul di Musalla (Mushalla) Besar Imam Khomeini ra pada hari Selasa, 3 Januari 2023.

Mereka menghadiri haul ketiga Syahid Qassem Soleimani, Komandan Pasukan al-Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Adapun warga kota suci Qom menggelar pawai dari Kompleks Haram Suci Sayidah Fatimah Maksumah sa menuju Masjid Suci Jamkaran, Selasa (3/1/2023) sore memperingati kesyahidan (haul) Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan al-Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Rahbar: Kebebasan yang Diklaim Kapitalisme Barat, Penghinaan atas Perempuan !

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dengan mengutip data dan realitas yang bahkan diumumkan sendiri oleh institusi resmi di negara-negara Barat, mengatakan bahwa klaim Barat dalam membela hak perempuan, sepenuhnya penghinaan.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (4/1/2023) dalam pertemuan dengan ratusan perempuan intelektual, dan aktivis di berbagai bidang kebudayaan, sosial, ilmu pengetahuan, menilai kepentingan kerja dan pandangan kenikmatan fisik terhadap perempuan, merupakan dua penyalahgunaan Barat atas perempuan.

"Kebebasan yang diklaim sistem kapitalisme pada hakikatnya adalah penyanderaan dan penghinaan terhadap perempuan, dan orang akan malu bahkan hanya untuk sekadar menyebut nama peristiwa-peristiwa yang menimpa perempuan di Barat," ujarnya.

Rahbar dan pertemuan dengan aktivis perempuan Iran

Ayatullah Khamenei menilai asas utama sistem kapitalisme adalah keunggulan modal dari manusia. Menurutnya, dalam pandangan kapitalisme setiap orang bisa mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin, mengumpulkan materi sebanyak mungkin, dan tentu saja dengan memperhatikan karakteristik laki-laki dalam sistem kapitalisme, maka sebenarnya sistem kapitalisme adalah sistem patriarki.

"Tujuan utama pembahasan masalah kebebasan perempuan di negara-negara Barat, adalah untuk menyeret kaum perempuan dari rumah ke pabrik, sehingga perempuan dapat digunakan sebagai tenaga kerja murah," imbuhnya.

Rahbar menganggap kondisi keluarga di negara-negara Barat, sudah hancur, dan ia menjelaskan, suara protes para pemikir yang peduli di Barat, sudah terdengar, akan tetapi proses kehancuran bertahap keluarga di Barat, demikian cepat sehingga tidak bisa dihentikan atau diperbaiki lagi.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung upaya-upaya keras musuh yang dilakukan selama peristiwa-peristiwa terbaru di Iran, seputar masalah hijab

Ia menerangkan, "Siapa yang berdiri menentang upaya dan seruan-seruan musuh ? Tidak lain adalah kaum perempuan sendiri, itupun dilakukan ketika harapan musuh diletakkan pada perempuan yang diistilahkan berhijab buruk agar membuka hijab mereka, akan tetapi kaum perempuan Iran, tidak menyambut seruan musuh, dan menampar mulut orang-orang yang melakukan propaganda dan pengirim seruan-seruan itu."

Menurut Rahbar, hijab tidak diragukan adalah kewajiban syariat agama, dan itu tidak bisa  dibantah, akan tetapi kewajiban tak terbantahkan ini tidak boleh menyebabkan orang-orang yang tidak mengenakan hijab secara sempurna disebut tak beragama atau anti-Revolusi.

Dunia Terbebas dari Daesh, Prestasi Syahid Soleimani untuk Umat Manusia

Wakil Ketua parlemen Iran menilai dunia yang terbebas dari cengkeraman kelompok teroris Daesh sebagai prestasi Syahid Haji Qassem Soleimani untuk seluruh umat manusia.

Ali Nikzad, Wakil Ketua Parlemen Iran hari Rabu (4/1/2023) mengatakan bahwa Syahid Soleimani mengorbankan hidupnya untuk kemanusiaan.

"Umat manusia berutang kepada Syahid Soleimani, sebab dunia terbebas dari Daesh yang menjadi pencapaian besar bagi seluruh umat manusia," ujar Nikzad.

"Syahid Soleimani menjalankan misinya dengan baik dalam membentuk poros perlawanan dan menjadi duri bagi pihak Amerika dan rezim Zionis. Hari ini kita dapat dengan aman mengatakan bahwa plot yang dirancang oleh Amerika dan rezim Zionis telah gagal," tegasnya.

Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Qods Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) bersama Abu Mahdi Al-Muhandis, Wakil Komandan Al-Hashd al-Shaabi dan delapan orang lainnya gugur pada 3 Januari 2020 dalam serangan udara agresor Amerika di dekat bandara Baghdad. Padahal Letjen Soleimani ketika itu diundang sebagai tamu kenegaraan perdana menteri Irak.

Menlu Iran: Upaya Mengadili Pelaku Teror Syahid Soleimani Berlanjut

Menteri Luar Negeri Iran, bertepatan dengan peringatan tahun ketiga gugurnya Syahid Qassem Soleimani mengatakan, Kemenlu dan Mahkamah Agung Iran, terus melanjutkan upaya hukum serius untuk menyeret pelaku kejahatan teror Bandara Baghdad ke pengadilan.

Hossein Amir-Abdollahian

Hossein Amir Abdollahian, Selasa (3/1/2023) di akun media sosialnya menulis, "Tiga tahun lalu di hari ini, Presiden lemah Amerika Serikat, dan timnya memutuskan untuk melakukan sebuah perbuatan keji, dan melawan hukum internasional padahal ia sendiri mengklaim paling patuh pada hukum."

Ia menambahkan, "Bandara Baghdad berubah menjadi tempat 'Mikraj' seorang pria agung yang hasilnya tidak lain adalah terbebasnya pria itu bersama kawan-kawannya dari keterbatasan dunia, dan membuat kekuatan mereka semakin besar."

Menteri Luar Negeri Iran menjelaskan, "Rezim penjajah Al Quds, saat ini sedang berusaha keras untuk bertahan hidup."

"Saya meminta kepada saudara saya Syahid Soleimani untuk mendoakan kami agar tetap tegar di jalan membantu Revolusi Islam, dan lebih kuat dari sebelumnya, kami juga berikrar akan melanjutnya jalan beliau," pungkas Abdollahian.

Bagheri Kani: Pencabutan Sanksi, Tuntutan Logis Iran !

Negosiator senior Iran, Ali Bagheri Kani mengatakan, "Republik Islam Iran menekankan posisi logisnya mengenai pencabutan sanksi dalam perundingan nuklir,".

Ali Bagheri Kani kepada jurnalis IRNA menjelaskan negosiasi sanksi terbaru, dengan mengatakan, "Negosiasi adalah suatu proses yang masih berlangsung, dan belum ada gangguan di jalur negosiasi."

"Kontinuitas negosiasi telah dipertahankan dan masalah ini sedang dilakukan dengan serius," ujar Bagheri Kani.

"Republik Islam Iran terus menekankan sikap logisnya tentang pencabutan sanksi, dan logika Republik Islam Iran telah diterima," tegasnya.

Negosiator senior Iran mengungkapkan bahwa logika Republik Islam Iran dalam negosiasi menekankan masalah pencabutan sanksi kejam yang dijatuhkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump yang harus  segera dicabut sepenuhnya.

"Hambatan untuk keuntungan ekonomi Republik Islam Iran harus sepenuhnya dihapus," papar Bagheri Kani.

Negosiasi yang berfokus pada pencabutan sanksi yang kejam dan ilegal terhadap Republik Islam Iran mengalami kemajuan signifikan, karena inisiatif tim negosiasi Iran. Tetapi pihak Barat, terutama pemerintah Joe Biden tidak mengimbangi tindakan ilegal dari pemerintah AS sebelumnya yang menyebabkan keraguan tentang keseriusan negara itu untuk melanjutkan proses negosiasi nuklir.

Ketua MA Iran: Syahid Soleimani Satukan Sunni-Syiah di Banyak Negara

Ketua Mahkamah Agung Iran mengatakan, Syahid Letjen Qassem Soleimani telah menciptakan persatuan di antara Muslim Syiah dan Sunni di banyak negara.

Mohseni Ejei

Hujatulislam Gholamhossein Mohseni Ejei, Senin (2/1/2023) di Kerman menuturkan, "Musuh ingin menciptakan sebuah front atas nama Islam untuk berhadapan dengan Republik Islam Iran, oleh karena itu mereka membentuk sebuah kelompok seperti Daesh, dan menipu banyak pemuda Muslim."

Ia menambahkan, "Dalam situasi seperti ini, seluruh umat Islam bersatu, Syahid Soleimani menjadi tentara Islam di berbagai wilayah, dan beliau mendapat tempat di hati banyak orang."

Menurut Mohseni Ejei, sebagaimana juga musuh melancarkan perang hibrida dan langkah-langkah hibrida, Syahid Soleimani, di seluruh arena, berperan sebagai seorang komandan IRGC, pekerja budaya, sosial, media, intelijen sekaligus militer.

"Hari ini musuh kembali merasa ketakutan atas gugurnya Syahid Qassem Soleimani, karena mereka tahu ada banyak Syahid Soleimani, dan akan terus muncul," ujarnya.

Pada saat yang sama Ketua Mahkamah Agung Iran menegaskan bahwa musuh sendiri memuji Syahid Soleimani, dan Amerika Serikat secara terbuka menyebut Jenderal Soleimani sebagai musuh paling berbahaya.

Manuver Militer Zolfaqar 1401, Sukses Uji Sistem Rudal Mersad

Pada tahap utama manuver militer Zolfaqar 1401, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran berhasil menguji coba sistem rudal taktis Mersad dengan menghancurkan drone penyerang.

Latihan gabungan Zolfaqar 1401 Tentara Republik Islam Iran dimulai pada Kamis malam 29 Desember 2022 dengan sandi Ya Zahra yang berlangsung di wilayah tenggara, pantai Makran hingga wilayah timur Selat Hormuz dan utara Samudera Hindia.

Pusat media manuver Zolfaqar 1401 hari Minggu (1/1/2022) melaporkan, "Pada tahap utama latihan ini, selama operasi malam hari, drone penyerang yang berperan sebagai pasukan musuh yang bermaksud mendekati wilayah udara Iran dari sisi laut terdeteksi tepat waktu oleh radar dari sistem rudal taktis Marsad pada jarak 150 kilometer dan pada ketinggian 25.000 kaki, dan berhasil ditembak jauh dengan rudal,".

Sistem misil taktis Mersad adalah sistem bergerak dan gesit yang daya deteksinya telah meningkat dari 110 km menjadi 150 km, dengan akurasi dan kontinuitas operasional yang tinggi serta menghancurkan target dari jarak jauh dari 40 km.

Selain itu, sistem tersebut memiliki kemampuan untuk menyebar dalam waktu kurang dari 7 menit dan mengubah posisinya dalam periode waktu yang sama setelah menembakkan rudal.

Jubir Pemerintah Iran: Kerusuhan adalah Kelanjutan Sanksi Musuh

Juru bicara pemerintah Iran mengatakan, kerusuhan-kerusuhan terbaru di Iran, adalah kelanjutan dari sanksi dan permusuhan dari musuh-musuh negara ini.

Ali Bahadori Jahromi, Rabu (4/1/2023) dalam pertemuan dengan ulama, dosen, kaum intelektual, dan aktivis media Dunia Islam menuturkan, musuh Iran, dalam kerusuhan-kerusuhan terbaru menggunakan model media Daesh, akan tetapi proyek mereka gagal.

Ali Bahadori Jahromi

Ia menambahkan, "Kehadiran luas masyarakat dan ungkapan kecintaan mereka kepada Letjen Syahid Qassem Soleimani, dalam peringatan gugurnya beliau, menjadi bukti dari puncak cinta dan ikatan hati masyarakat dengan pahlawan mereka yang memperjuangkan kebebasan dan melawan terorisme, dan kecintaan ini terus bertambah dari hari ke hari."

Jubir pemerintah Iran menerangkan, "Kerusuhan-kerusuhan terbaru di negara ini merupakan kelanjutan dari permusuhan 43 tahun, dan serangan militer, budaya, media, dan sanksi-sanksi ekonomi paling menindas musuh."

"Amerika Serikat dan Barat dengan memanfaatkan putra diktator Iran di masa Shah, kelompok teroris MKO, kelompok separatis, dan beberapa anasir penyebar kebencian, menunjukkan sedang berada di puncak kehinaan, dan keputusasaan," pungkasnya.