Rahbar pada Pegiat Budaya: Hindari Perbuatan Pamer dan Formalitas
(last modified Wed, 18 Jan 2023 13:58:54 GMT )
Jan 18, 2023 20:58 Asia/Jakarta
  • Rahbar bertemu Ketua dan jajaran direksi Organisasi Penyiaran Islam Iran
    Rahbar bertemu Ketua dan jajaran direksi Organisasi Penyiaran Islam Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan Ketua dan jajaran direksi Organisasi Penyiaran Islam, dan pegiat seni Iran, menilai takut pada Allah Swt yang berarti selalu waspada, berhati-hati dan memperhatikan hak orang lain adalah strategi esensial dan abadi bagi para pegiat budaya dan dakwah.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (18/1/2023) dalam pertemuan ini mengapresiasi langkah-langkah berharga yang sudah dilakukan oleh Organisasi Penyiaran Islam Islam.

"Instansi-instansi dan pegiat budaya-dakwah harus sepenuhnya berhati-hati agar tidak mengabaikan firman Tuhan, dalam kondisi apa pun, dan dalam hal ini tidak boleh takut pada kontroversi, agitasi, dan tuduhan-tuduhan tak berdasar," imbuhnya.

Rahbar menjelaskan, "Bahasa yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan pemuda dan remaja, berbeda dari bahasa untuk seorang yang bodoh, lalai atau seorang penentang, sebagaimana juga bahasa yang digunakan untuk berbicara dan berdakwah di negara lain berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam kegiatan budaya-dakwah di dalam negeri, termasuk di lembaga-lembaga revolusioner."

Menurut Ayatullah Khamenei, para pegiat budaya-dakwah di Iran, harus terjun ke pasar yang ramai peminat ini dengan menciptakan pemikiran-pemikiran baru, dan inovasi-inovasi, lalu mengubahnya menjadi produk-produk unggul yang memiliki kemasan yang baik.

Di bagian lain paparannya, Rahbar menerangkan bahwa seluruh penjuru Iran, saat ini membutuhkan kesatuan kata dan solidaritas, apalagi lembaga-lembaga revolusioner yang harus sepenuhnya tidak terperangkap oleh ragam pemikiran dan faksionalisme.  
 

Rahbar menyarankan agar Ketua dan jajaran direksi Organsiasi Penyiaran Islam menghindari pekerjaan-pekerjaan yang hanya bersifat pamer dan formalitas, serta berhati-hati jangan sampai menciptakan karya-karya tak bermanfaat dan tidak memiliki orientasi yang benar. (HS)