Iran Aktualita, 12 Februari 2023
-
Pawai 22 Bahman, rayakan kemenangan Revolusi Islam.
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Rakyat Iran Rayakan Kemenangan Revolusi Islam ke-44.
Selain itu, masih ada isu lainnya seperti; Pawai Akbar Kemenangan Revolusi Iran Dimulai di Seluruh Negeri, Sayid Raisi: Musuh Marah Melihat Kemajuan Iran, Bagheri Kani: Pihak Asing Tidak Boleh Mengintervensi Lebanon, Bantuan Keempat Iran Tiba di Bandara Aleppo, Rahbar: 22 Bahman Tahun Ini Manifestasi Kegagalan Strategi Musuh, Ucapkan Belasungkawa, Raisi: Iran Siap Bantu Turki dan Suriah, Rahbar Setuju Beri Amnesti Sebagian Orang yang Terlibat Kerusuhan, Shamkhani: Intervensi Transregional di Afghanistan Picu Instabilitas di Kawasan.
Hari Ini, Rakyat Iran Memperingati Kemenangan Revolusi Islam
Hari ini, Sabtu 22 Bahman 1401 HS yang bertepatan dengan 11 Februari 2023, rakyat Iran memperingati 44 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran.
44 tahun lalu pada 12 Bahman 1357 HS (1 Februari 1979), Imam Khomeini ra, pendiri Republik Islam Iran setelah 15 tahun jauh dan diasingkan dari tanah air, menjejakkan kaki di tanah air Iran dengan disambut secara luas oleh rakyat negara ini.

Setelah 10 hari berlalu sejak kedatangan Imam di Iran, pada 22 Bahman 1357 HS (11 Februari 1979), Revolusi Islam Iran meraih kemenangan.
Dengan alasan ini, sejak tanggal 12 Bahman, hari ketika Imam Khomeini ra tiba di Iran hingga tanggal 22 Bahman, yang merupakan hari kemenangan Revolusi Islam disebut sebagai Dah-e Fajr (Sepuluh Hari Kemenangan), dan setiap tahun selenggarakan perayaan dan acara khusus untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam pada hari-hari tersebut.
Setiap tahun pada tanggal 22 Bahman, orang-orang dari seluruh negeri Iran-Islam memperbaharui perjanjian mereka dengan cita-cita Revolusi Islam dan Pemimpin Besar Revolusi Islam dengan kehadiran jutaan orang dalam pawai yang luar biasa.
Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) mengucapkan selamat kepada semua pecinta kebebasan dunia pada peringatan kemenangan Revolusi Islam.
Pawai Akbar Kemenangan Revolusi Iran Dimulai di Seluruh Negeri
Pawai Akbar Yaumullah 22 Bahman (11 Februari) memperingati 44 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran telah dimulai di seluruh negeri.
Hari ini, Sabtu 22 Bahman 1401 HS yang bertepatan dengan 11 Februari 2023, rakyat Iran memperingati 44 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran.
Pawai 22 Bahman dimulai di 38.000 desa dan 1.400 kota di Iran pada pukul 09.00 (waktu Tehran), dan 6.000 orang dari media Iran dan asing meliput pawai akbar tersebut.

Pertunjukan lagu kebangsaan oleh kelompok paduan suara yang terdiri dari 1.357 siswa di semua pusat provinsi Iran adalah salah satu program pawai akbar 22 Bahman tahun ini.
Lagu kebangsaan Iran akan dinyanyikan secara serentak di seluruh negeri hari ini pukul 11:22 waktu Tehran.
Kegiatan 150 stan dengan tema Jihad Penjelasan dan 31 stan untuk mengenalkan berbagai etnis Iran menjadi salah satu inovasi pawai tahun ini.
Sementara itu, Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran akan menjadi pembicara di pawai akbar Tehran.
Balon dan kertas berwarna akan dilepas dari atas Menara Azadi, pasukan terjun payung angkatan bersenjata, penampilan lagu kebangsaan oleh tentara, pembacaan resolusi nasional dan hujan bunga oleh helikopter militer Iran akan menjadi salah satu program pawai akbar 22 Bahman di Bundaran Azadi Tehran.
Sayid Raisi: Musuh Marah Melihat Kemajuan Iran
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam pidato terbaru menyinggung prestasi-prestasi negaranya di berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, pertahanan, kesehatan dan kedokteran. Menurutnya, musuh marah melihat kemajuan Iran.
"Hari ini, terlepas dari ancaman dan sanksi, Republik Islam telah mencapai pertumbuhan modal yang tetap, pertumbuhan investasi, pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan di bidang-bidang lainnya," kata Sayid Raisi dalam pidatonya dihadapan ratusan ribu warga Tehran yang berpartisipasi dalam Pawai Akbar 22 Bahman di Bundaran Azadi, Sabtu (11/2/2023).

Dia menambahkan, ketika musuh melihat bahwa Iran maju di segala bidang dan tidak berhenti, mereka memulai konspirasi lain dan berpikir bahwa mereka dapat menghentikan kemajuan Iran dengan menciptakan kekacauan, namun mereka gagal lagi.
Menurutnya, hari ini adalah hari perwujudan persatuan dan kesatuan nasional dan kehadiran epik seruan.
"Mereka yang tertipu oleh musuh dalam kerusuhan baru-baru ini harus mengetahui bahwa rangkulan bangsa Iran terbuka untuk menerima mereka dan bahwa pemerintah ke-13 Iran akan mengikuti pandangan paternalisme Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pemerintahan dan badan-badan administratif.
Sayid Raisi menjelaskan, rakyat Iran telah memahami bahwa masalah musuh bukanlah wanita, kebebasan, kehidupan dan hak asasi manusia, tetapi musuh berusaha untuk mengambil kemerdekaan bangsa Iran dan merampas kebebasan dan kehidupan.
Dia mengatakan, bangsa Iran tahu betul bahwa mereka tidak memberikan kehidupan kepada rakyat Afghanistan, Irak, Lebanon, dan Suriah, lalu bagaimana mereka ingin memberikan kehidupan kepada rakyat Iran?
"Hari ini, berkat Revolusi Islam, wanita-wanita Iran memiliki kehadiran yang kuat di bidang ilmiah, politik, sosial dan ekonomi," ujarnya.
Sayid Raisi kepada Barat mengatakan, "Kami berada dalam posisi penggugat dalam kaitannya dengan hak-hak wanita, dan Anda berada dalam posisi tertuduh, di mana untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, Anda menggunakan wanita sebagai alat."
Presiden Iran menyatakan simpatinya kepada warga yang dilanda gempa bumi di Suriah dan Turki, dan menyatakan bahwa Iran adalah teman dari semua tetangganya pada masa-masa sulit.
"Musuh tahu bahwa jika dia ingin mencari tempat di kawasan ini, dia sangat salah karena Republik Islam Iran menganggap keamanan di kawasan ini bergantung pada keluarnya AS dan sekutunya dari kawasan," tegasnya.
Sayid Raisi juga menyinggung upaya AS terkait kelompok teroris munafik (MKO) yang telah membunuh 17.000 warga Iran. Dia menilai pengeluaran nama MKO dari daftar kelompok teroris oleh Kongres AS sangat mengejutkan.
Bagheri Kani: Pihak Asing Tidak Boleh Mengintervensi Lebanon
Wakil Menteri Luar Negeri Iran urusan Politik menekankan, Lebanon adalah salah satu negara penting di kawasan dan pihak-pihak asing tidak boleh mencampuri urusan dalam negerinya.

Ali Bagheri Kani, Wakil Menteri Luar Negeri Iran urusan Politik tiba di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Selasa (07/02/2023) lalu, dan selama perjalanan ini, Wamenlu Iran urusan Politik melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan berbagai pejabat politik Lebanon dan pemimpin kelompok-kelompok Perlawanan Palestina.
Ali Bagheri Kani juga menghadiri acara peringatan kemenangan Revolusi Islam dan peresmian gedung baru Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Lebanon.
Sebenarnya Bagheri Kani baru meninggalkan Beirut menuju Tehran pada Kamis (9/2) lalu.
Ali Bagheri Kani, Wakil Menteri Luar Negeri Iran urusan Politik selama perjalanannya ke Beirut dan dalam sebuah wawancara dengan IRNA, mengatakan, Salah satu pilar kebijakan luar negeri pemerintah Sayid Raisi adalah kebijakan dengan negara-negara tetangga. Dalam arti fokus kebijakan luar negeri adalah pada negara tetangga dan kawasan, dan Lebanon adalah salah satu negara penting di kawasan, dan perjalanan ini sejalan dengan konsultasi dan upaya menyatukan pemikiran dengan otoritas negara ini.
Bagheri Kani menambahkan, Lebanon berkelindan erat dengan Perlawanan dan Perlawanan adalah pilar stabilitas dan keamanan negara ini.
"Rakyat Lebanon terlalu pintar untuk membiarkan pihak asing mencampuri urusan dalam negeri mereka," pungkas Wamenlu Iran urusan Politik.
Bantuan Keempat Iran Tiba di Bandara Aleppo
Pesawat keempat yang membawa bantuan kemanusiaan Republik Islam Iran untuk warga Suriah yang dilanda gempa bumi mendarat di Bandara Internasional Aleppo pada Rabu malam.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pada Senin pagi di barat laut Suriah telah menyebabkan banyak kerusakan di wilayah ini.
Salman Navab Nouri, Konsul Jenderal Republik Islam Iran di Aleppo, yang terletak di barat laut Suriah Rabu (8/2/2023) mengungkapkan,"Kargo pesawat keempat bantuan Republik Islam Iran untuk rakyat Suriah yang tiba di Bandara Aleppo terdiri dari enam palet tenda, tiga palet kurma, 15 palet beras, tiga palet tuna, dan dua palet pasta dan pasta tomat".
Sebelumnya, tiga pesawat yang membawa bantuan dari Republik Islam Iran untuk masyarakat yang terkena dampak gempa kuat di Suriah baru-baru ini di telah tiba di lokasi.
Pesawat pertama menurunkan muatannya di bandara Damaskus, pesawat kedua mendarat di bandara Aleppo, dan pesawat ketiga mendarat di Latakia dan menurunkan muatannya di sana.
Republik Islam Iran termasuk sahabat Suriah yang terdepan dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mematahkan sanksi ekonomi Barat terhadap rakyat Suriah.
Rahbar: 22 Bahman Tahun Ini Manifestasi Kegagalan Strategi Musuh
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan ratusan komandan dan pasukan Angkatan Udara dan Pangkalan Udara Militer Iran menyebut 22 Bahman tahun ini sebagai manifestasi persatuan nasional.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (8/2/2023) mengatakan, 22 Bahman (peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran) tahun ini (9 Februari 2023) adalah manifestasi kehadiran, kemuliaan, dan kepercayaan warga terhadap warga yang lain, dan perwujudan dari persatuan nasional.
Ia menambahkan, "22 Bahman sampai hari ini tetap hidup, dan di masa depan juga harus dijaga agar terus hidup. Revolusi yang hidup adalah revolusi yang mampu mempertahankan kesolidan dan kekuatan barisannya di setiap masa dengan mengenal kebutuhan dan bahaya, lalu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dan mengatasi bahaya."
Rahbar menilai faktor kegagalan atau kembalinya diktatorisme dalam revolusi-revolusi besar dunia seperti Revolusi Prancis dan Revolusi Uni Soviet adalah kelalaian terhadap kebutuhan dan bahaya utama, serta sibuk dengan masalah-masalah serta pertikaian pribadi.
Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa Revolusi Islam Iran telah melindungi diri dari gangguan-gangguan semacam ini. Menurut Rahbar, rencana dan tujuan nyata musuh dari pemerintahan Islam di Iran, adalah menundukkan Revolusi Islam.
"Republik Islam telah membebaskan kawasan penting, strategis dan penuh manfaat ini dari tangan mereka, selain itu, Republik Islam juga meneriakkan dengan keras seruan kemerdekaan dan anti-pemerasan, bukan hanya sebagai masalah politik, tapi sebagai sebuah keyakinan dan keiamanan agama," paparnya.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Mungkin saja beberapa negara lain juga ingin melepaskan diri dari Amerika Serikat, akan tetapi hal itu tidak akan tercipta dengan transaksi, dialog, duduk di meja perundingan, dan dengan membayar suap kepada orang-orang berpengaruh, contohnya banyak di dunia ini."
Di sisi lain, Rahbar menganggap Militer Iran hari ini sebagai simbol independensi, kekuatan dan sandaran kepercayaan serta kemuliaan di antara rakyat dan pemerintah negara ini.
Ia menegaskan, "Hari ini Militer Iran bersama rakyat, di samping rakyat, dan bagian dari rakyat, dan jika di masa lalu Militer Iran bahkan tidak punya hak untuk menyentuh suku cadang pesawat yang sudah dibeli dari AS, hari ini di tengah sanksi, Militer Iran sendiri sebagai produsen dan pelopor pembuatan pesawat serta pelaksana langsung pekerjaan-pekerjaan besar yang menakjubkan dan menciptakan kebanggaan bagi rakyat, contohnya yang dipamerkan kemarin."
Ucapkan Belasungkawa, Raisi: Iran Siap Bantu Turki dan Suriah
Presiden Iran mengirim pesan belasungkawa terpisah kepada sejawatnya dari Turki dan Suriah atas bencana gempa bumi yang mengguncang negara itu.
Sayid Ebrahim Raisi, Senin (6/2/2023) juga menyampaikan kesiapan Iran untuk mengirim bantuan kemanusiaan segera ke Turki dan Suriah yang sedang mengalami musibah.
Raisi dalam kontak telepon dengan Presiden Turki dan Suriah, mengucapkan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat kedua negara atas bencana gempa bumi yang menyebabkan sejumlah banyak orang tewas dan terluka, serta menimbulkan kerusakan parah.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 hari Senin mengguncang wilayah selatan Turki yang berbatasan dengan Suriah. Gempa bumi ini menyebabkan korban jiwa dan kerusakan fisik parah di kedua negara.
Sampai saat ini data akurat terkait kerusakan fisik akibat gempa bumi di Turki dan Suriah masih belum dipublikasikan, akan tetapi korban jiwa jumlahnya terus bertambah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa korban jiwa gempa bumi di negaranya mencapai 912 orang, dan korban luka 5.385 orang.
Rahbar Setuju Beri Amnesti Sebagian Orang yang Terlibat Kerusuhan
Menjelang peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran ke-44, dan bulan Rajab, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menyetujui pemberian amnesti kepada sebagian orang yang terlibat kerusuhan terbaru.
Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Minggu (5/2/2023) mengumumkan, "Ketua Mahkamah Agung Iran dalam suratnya untuk Rahbar mengatakan, seluruh syarat dan aturan terkait pengampunan serta pengurangan hukuman bagi para tertuduh dan terdakwa sudah disusun dalam dua bagian setelah diteliti oleh para ahli, dan konsultasi dengan para pejabat terkait."
Di bagian pertama surat Ketua Mahkamah Agung Iran selain mengumumkan syarat-syarat pengampunan dan pengurangan hukuman para terdakwa, juga menegaskan bahwa kasus mereka jika tidak masuk ke dalam kategori berikut pada fase apa pun, maka akan ditutup.
Syarat-syarat tersebut di antaranya adalah tidak terlibat aksi mata-mata untuk kepentingan asing, tidak menjalin kontak langsung dengan agen dinas mata-mata asing, tidak terlibat pembunuhan dan mencederai orang lain secara sengaja, tidak terlibat aksi perusakan dan pembakaran fasilitas negara, militer, serta publik, dan tidak ada yang melakukan gugatan kepadanya.
Di bagian kedua, Ketua Mahkamah Agung Iran meminta supaya para terdakwa di pengadilan umum, pengadilan Revolusi, dan institusi pengadilan militer, mendapatkan pengampunan serta pengurangan hukuman atas dasar syarat-syarat tersebut.
Dalam surat Ketua Mahkamah Agung Iran yang disampaikan kepada Rahbar tersebut, sejumlah orang yang terlibat kerusuhan dikecualikan dari pengampunan dan pengurangan hukuman.
Mereka adalah yang terlibat dalam pembelian, penjualan dan penyelundupan senjata api, mereka yang terlibat dalam pencurian dan perampokan, terlibat kejahatan bersenjata terkait narkotika dan obat psikedelik, membuka pusat-pusat kerusakan moral, menyelundupkan alkohol, terlibat peyelundupan terorganisir dan profesional barang dalam partai besar dan penyelundupan valuta asing, terlibat dan membantu menciptakan gangguan dalam sistem ekonomi, dan melakukan kejahatan yang mengancam keamanan dalam dan luar negeri.
Shamkhani: Intervensi Transregional di Afghanistan Picu Instabilitas di Kawasan
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran di Dialog Keamanan Regional kelima di Moskow menilai intervensi transregional di Afghanistan mendorong perluasan instabilitas di kawasan.

Dialog Keamanan Regional kelima yang dihadiri sekretaris dan penasihat keamanan nasional negara-negara tetangga Afghanistan yang mencakup Rusia, Iran, India, Cina, Tajikistan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Turkmenistan digelar di Moskow pada hari Rabu (8/2/2023).
Seperti dilaporkan IRNA, Ali Shamkhani di sidang ini seraya menjelaskan bahwa selama empat dekade lalu dan di kondisi terburuk Afghanistan, Republik Islam Iran senantiasa berdiri di samping rakyat Afghanistan, serta mengatakan, saat ini berdasarkan arahan Rahbar dan meski ada sanksi zalim, sepihak dan ilegal Amerika yang diciptakan untuk rakyat Iran, pemerintah dan rakyat Iran selain melanjutkan bantuan kepada rakyat Afghanistan, juga menjadi tuan rumah bagi banyak pengungsi negara tetangga ini.
Seraya mengisyaratkan dampak langsung kondisi keamanan di Afghanistan terhadap tetangga negara ini, Shamkhani mengungkapkan, prioritas Iran adalah menciptakan keamanan, perdamaian, stabilitas dan kemajuan di Afghanistan.
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran seraya menyinggung bahwa hanya upaya sejumlah negara tetangga saja tidak dapat menciptakan peluang perdamaian dan stabilitas berkelanjutan di Afghanistan, menilai solusi keluar dari lingkaran setan ketidakamanan-ketidakstabilan adalah kemauan dan tindakan nyata dari otoritas Afghanistan dan aktor internal lainnya.
Shamkhani menyebutkan peningkatan persatuan nasional Afghanistan dapat diraih dengan mempersiapkan peluang partisipasi seluruh lapisan rakyat negara ini di kebijakan dan pemerintahan, tanpa bias etnis dan ras serta pemenuhan penuh kewajiban Afghanistan di berbagai bidang, terutama terkait tetangga, dan melakukan upaya serius untuk mengekang kelompok teroris termasuk langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai stabilitas di Afghanistan.
Ali Shamkhani seraya mengisyaratkan upaya terus menerus AS untuk mengubah Afghanistan menjadi platform untuk menyebarkan instabilitas dan terorisme mengatakan, jangan biarkan instabilitas yang selalu menjadi bencana bagi rakyat Afghanistan melalui intervensi transregional berubah menjadi bencana bersama seluruh rakyat kawasan.