Pertemuan Warga Tabriz dengan Ayatullah Khamenei
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pidato dihadapan ratusan warga provinsi Azerbaijan Timur pada hari Rabu, 15 Februari 2023.
Pertemuan dengan warga provinzi Azerbaijan Timur dalam kerangka memperingati Kebangkitan Bersejarah Warga Tabriz pada tanggal 29 Bahman 1356 HS atau 18 Februari 1978.
Pada 18 Februari 1978, masyarakat Tabriz melakukan aksi besar-besaran untuk menuntut penggulingan rezim Shah.
Rakyat Iran menggulingkan rezim Pahlavi yang didukung oleh Amerika Serikat pada Februari 1979, mengakhiri 2.500 tahun rezim monarki di Iran.
Rahbar dalam pidatonya tersebut menegaskan bahwa pesan rakyat Iran, di 22 Bahman adalah keteguhan, dan dukungna penuh atas Revolusi Islam.
Dia menyebut masyarakat Provinsi Azerbaijan sebagai pemegang panji persatuan dan kebebasan Iran.
"Heroisme nyata, penuh semangat, dan penuh makna yang merupakan buah dari sikap yang tidak menyimpang, dan keteguhan rakyat di jalan revolusi, serta jalan kemajuan dan pemberdayaan, dengan persatuan nasional dan visi revolusioner, bukan dengan kemunduran dan permasalahan, yaitu bertumpu pada tekad yang telah menciptakan berbagai prestasi, akan terus berlanjut," tuturnya.
Rahbar menambahkan, "Bangsa Iran akan melanjutkan jalan lurus mereka dengan menjaga identitas, kepribadian dan keagungan tanpa mengenal lelah, putus asa, dan tanpa takut pada pukulan, ancaman dan kegaduhan musuh. Di jalan ini, 22 Bahman tahun ini (peringatan Kemenangan Revolusi Islam Iran), masyarakat di seluruh penjuru negara ini turun ke jalan, dan dengan berbagai motif, menunjukkan keteguhan penuh makna, dan melawan musuh yang keras kepala."
Menurut Ayatullah Khamenei, imperium media Amerika Serikat dan Rezim Zionis berusaha agar suara lantang ini tidak terdengar oleh bangsa-bangsa lain, akan tetapi mereka yang harus mendengar suara ini yaitu institusi-institusi penentu kebijakan AS dan Inggris, serta dinas-dinas intelijen musuh, pasti mendengarnya.
Rahbar juga menyinggung serangan dan upaya melemahkan kepercayaan yang dilancarkan musuh terkait bahwa kekuatan militer Iran tidak urgen, dan tidak dibutuhkan.
"Negara juga bekerja dan berinvestasi beberapa kali lipat lebih besar dari bidang pertahanan, di bidang-bidang lain seperti industri, infrastruktur, pembangunan jalan raya, pembangunan bendungan, dan bidang-bidang selainnya, akan tetapi musuh yang ketakutannya begitu nampak dari propaganda tentang drone Iran, mengingkari kemajuan-kemajuan lain, dan memunculkan masalah pertahanan," papar Ayatullah Khamenei.
Selain itu Rahbar menyoroti titik-titik kelemahan penting di negara-negara besar dan maju dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, termasuk dalam masalah kemiskinan, penyebaran penyakit, diskriminasi, dan tidak adanya keadilan sosial.
Ayatullah Khamenei dalam kesempatan ini juga mengapresiasi keimanan, keberanian dan ketulusan masyarakat Tabriz, dan Provinsi Azerbaijan, dan menyebut Kebangkitan 29 Bahman penduduk Tabriz sebagai rentang waktu yang determinan, dan hari dibukanya lembaran sejarah Iran
Di bagian lain pidatonya, Rahbar menyinggung kondisi ekonomi di Iran dan mengatakan, kekurangan dan kelemahan kita tidak sedikit namun kita juga memiliki banyak prestasi di berbagai bidang, untuk itu kita harus memandang masalah ini dengan pandangan revolusioner, bukan pandangan reaksioner.
"…Masyarakat merasakan serta memahami sebagian kelemahan itu, seperti harga mahal dan inflasi, ini adalah kelemahan. Menurunnya nilai mata uang nasional juga merupakan kelemahan," kata Rahbar dalam pidatonya dihadapan ratusan warga provinsi Azerbaijan Timur pada hari Rabu, (15/2/2023).
Ayatullah Khamenei menjelaskan, ini adalah kelemahan dan kita memiliki kelemahan ini, serta kita juga memiliki kelemahan-kelemahan lain di berbagai bagian, seperti bagian administrasi dan lainnya.
"Kelemahan-kelemahan itu ada. Namun kita bisa melihat masalah ini dari dua model. Tolong diperhatikan, terutama untuk para pemuda tercinta kita untuk memperhatikan hal ini. Dari satu sisi, kemajuan dan prestasi-prestasi dan di sisi lain adalah kelemahan-kelemahan. Bisa dilihat dari dua model. Satu jenisnya adalah kita melihat prestasi-prestasi. Kita memiliki kemampuan, dan dengan usaha yang dengannya kita telah meraih prestasi-prestasi ini, maka kita akan menghapus kelemahan-kelemahan kita dengan usaha tersebut. Ini adalah satu jenis pandangan, dan ini adalah pandangan revolusioner," paparnya.
Rahbar menambahkan, jenis pandangan lainnya adalah melihat kelemahan lalu berkata, apa yang kita lakukan tidak akan ada gunanya. Coba lihat kelemahan-kelemahan apa saja yang kita miliki, tidak ada gunanya, tidak ada yang bisa kita dilakukan. Lalu kita hanya duduk, atau berpangku tangan, atau mengeluh, atau berteriak terhadap sesuatu, atau membesar-besarkan kelemahan dengan suara lantang hingga beberapa kali lipat. Nah ini adalah pandangan reaksioner.
"Benar bahwa ada kelemahan, namun kalian harus memandang kelemahan-kelemahan ini dengan pandangan revolusioner. Mengapa memandangnya dengan pandangan reaksioner?
Rahbar menyebut pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi sebagai tugas yang paling penting. Ayatullah Khamenei menekankan bahwa setiap orang, terutama para pejabat, wajib terlibat dalam usaha dan bekerja keras, serta menindaklanjutinya sepanjang waktu.
Rahbar menuturkan, jika ingin terjadi pertumbuhan ekonomi, dan ingin meningkatkan produksi maka ekonomi harus stabil dan inflasi harus tertangani. Hari ini salah satu tugas utama yang harus dilakukan oleh para pejabat negara adalah menangani inflasi, dan masalah ini bisa diselesaikan.
"Ada jalan (solusi) dan temukanlah jalan itu, selesaikan masalah inflasi! Stabilnya ekonomi dan stabilnya harga-harga barang akan memajukan negara. Untuk itu pandangannya harus seperti pandangan ini, pandangan Revolusioner," tegasnya.. (RA)