WSJ Ungkapkan Rahasia Keberhasilan Rudal Iran Tembus Pertahanan Israel
https://parstoday.ir/id/news/world-i174624
The Wall Street Journal mengungkapkan dalam laporan eksklusif bahwa Iran dalam perang baru-baru ini, berhasil menemukan dan melewati celah dalam sistem pertahanan udara canggih Israel dengan menggunakan taktik coba-coba.
(last modified 2025-07-17T06:27:24+00:00 )
Jul 17, 2025 08:00 Asia/Jakarta
  • WSJ Ungkapkan Rahasia Keberhasilan Rudal Iran Tembus Pertahanan Israel

The Wall Street Journal mengungkapkan dalam laporan eksklusif bahwa Iran dalam perang baru-baru ini, berhasil menemukan dan melewati celah dalam sistem pertahanan udara canggih Israel dengan menggunakan taktik coba-coba.

Menurut Pars Today, Perang 12 hari antara Iran dan rezim Zionis pada Juni 2025 sekali lagi menunjukkan bahwa sistem pertahanan rudal tercanggih sekalipun di dunia rentan terhadap serangan yang canggih dan terarah.

Menurut laporan investigasi Wall Street Journal, yang mencakup analisis data dari lembaga-lembaga terkemuka Israel dan Amerika, Iran berhasil mengidentifikasi dan mengeksploitasi kelemahan pertahanan udara Israel menggunakan taktik coba-coba.

Menurut laporan tersebut, sistem pertahanan udara Israel, termasuk Iron Dome, Arrow 3, dan David's Flask, yang dikembangkan melalui kerja sama erat dengan Amerika Serikat, termasuk di antara sistem pertahanan rudal terbaik dan tercanggih di dunia.Tapi Iran berhasil menjebolnya.

The Wall Street Journal, mengutip para ahli dari RAND Corporation dan analis militer lainnya, menulis bahwa tidak ada sistem pertahanan, bahkan yang tercanggih sekalipun, yang dapat sepenuhnya sempurna dan "setiap sistem pada akhirnya memiliki celah."

Surat kabar Amerika tersebut menulis bahwa keberhasilan terbesar Iran tercatat pada 22 Juni (dua hari sebelum perang berakhir), ketika 10 dari 27 rudal yang ditembakkan mengenai sasaran di Israel.

Meskipun Israel menolak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai statistik ini. Namun, banyak pakar berpendapat bahwa rezim Israel sangat meremehkan angka-angka tersebut, dan volume kerusakan serta permintaan rekonstruksi yang dicatat oleh rezim menunjukkan bahwa jumlah target di Israel yang terkena rudal Iran lebih besar beberapa kali lipat dari angka tersebut.

Pertahanan Udara Israel: Canggih namun Mudah Ditembus

Rafael Cohen, analis senior di RAND Corporation, lembaga riset yang berafiliasi dengan Pentagon mengatakan, "Bahkan sistem rudal Israel yang paling canggih pun pada akhirnya akan memiliki celah."

"Kuncinya adalah bahwa setiap sistem pertahanan udara harus memiliki efek kolektif berlapis-lapis, alih-alih diselesaikan secara sempurna dalam satu lapisan," tegasnya.

The Wall Street Journal melanjutkan bahwa selama perang, analisis pernyataan resmi Israel menunjukkan bahwa tingkat intersepsi rudal telah menurun.

Militer Israel mengatakan telah mencegat antara 90 dan 95 persen rudal Iran, tetapi setelah gencatan senjata pada 24 Juni, angka tersebut turun menjadi 86 persen secara keseluruhan.

Taktik Baru Iran dalam Pertempuran Udara

Menurut laporan tersebut, Iran mengubah taktiknya secara drastis selama perang. Dengan meningkatkan variasi dan penyebaran lokasi peluncuran rudal, menggunakan rudal jarak jauh dan lebih canggih seperti Fatah-1, dan mengubah waktu serangan dari serangan malam skala besar menjadi gelombang yang lebih kecil di siang hari, Iran mampu menggandakan tingkat penetrasi pertahanan Israel.

Menurut data JINSA, pada paruh pertama perang, 8 persen rudal Iran lolos dari pencegat Israel, tetapi angka ini meningkat menjadi 16 persen pada paruh kedua.

Ancaman bagi Keamanan Regional dan Pelajaran bagi Dunia

Laporan tersebut melanjutkan bahwa keberhasilan relatif Iran dalam menjebol pertahanan udara Israel menunjukkan bahwa perang di masa depan, terutama di kawasan dengan pertahanan canggih, bisa jadi lebih menantang. Para pakar keamanan meyakini bahwa pertempuran tersebut merupakan "kurva pembelajaran" bagi kedua belah pihak; Iran berupaya meningkatkan serangannya dan Israel memperkuat pertahanannya.(PH)