Mengapa Komandan Anti-Udara Israel Dipecat?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i174636-mengapa_komandan_anti_udara_israel_dipecat
Pars Today – Setelah Koran Wall Street Journal mengungkap kekalahan sistem anti-udara rezim Zionis dalam melacak rudal-ruda Iran dan keberhasilan rudal tersebut mengenai target, komandan anti-udara Israel dicopot.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jul 17, 2025 22:47 Asia/Jakarta
  • Mengapa Komandan Anti-Udara Israel Dipecat?

Pars Today – Setelah Koran Wall Street Journal mengungkap kekalahan sistem anti-udara rezim Zionis dalam melacak rudal-ruda Iran dan keberhasilan rudal tersebut mengenai target, komandan anti-udara Israel dicopot.

Koran Israel Hayom Rabu (16/07/2025) mengonfirmasi pemecatan komandan anti-udara rezim Zionis Israel. Koran ini mengutip militer Israel menyatakan bahwa Brigjen G setelah 4 tahun bertugas di unit ini mengundurkan diri dan sosok lain dilaporkan menggantikan posisinya.

 

Perubahan komandan sistem pertahanan Israel terjadi setelah koran Amerika The Wall Street Journal, mengutip Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika yang berbasis di Washington (JINSA), mengungkapkan pada hari Selasa bahwa respons Iran terhadap serangan Israel berhasil, dan bahwa angkatan bersenjata Iran mengeksploitasi kelemahan sistem pertahanan udara Israel, mengubah taktik mereka, dan menerobos lapisan pertahanan.

 

Para pakar pertahanan rudal dari lembaga pemikir tersebut, yang menganalisis data yang diperoleh dari perang 12 hari yang dipaksakan, mengakui bahwa Tehran mulai meluncurkan rudal yang lebih canggih dan jarak jauh dari berbagai lokasi di Iran sebagai respons yang meningkat terhadap serangan Israel. Hal ini juga mengubah waktu dan pola serangan serta distribusi geografis target.

 

Lembaga riset pro-Israel tersebut menganggap serangan Iran pada 22 Juni sebagai yang paling berhasil, dengan mengutip data yang menunjukkan bahwa 10 dari 27 rudal yang diluncurkan Iran menghantam wilayah Palestina pendudukan. Ari Cicurel, seorang peneliti senior di lembaga riset JINSA, juga mengatakan, merujuk pada serangkaian serangan ini: "Data menunjukkan bahwa Iran berhasil mengoordinasikan cara, waktu, dan jenis penembakan." (MF)