Mengapa Iran Mendukung Palestina menurut Rahbar
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan para pejabat, duta besar negara-negara Muslim dan peserta Musabaqah internasional Al-Quran menegaskan dukungan penuh Republik Islam Iran terhadap Palestina.
Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan yang berlangsung bertepatan dengan peringatan Bistah Nabi Muhammad Saw hari Sabtu (18/2/2023) mengatakan, "Jika negara-negara Muslim mengikuti ajaran Bitsah ini, rezim agresor Zionis tidak akan bisa melakukan kekejaman dan kejahatan terhadap bangsa Palestina. Tentu saja, bangsa Iran dan negara-negara Muslim akan tetap menjalankan tanggung jawabnya,".
Masalah Palestina dan perjuangan untuk membebaskannya dari cengkeraman rezim Zionis menjadi salah satu isu utama dan sering ditegaskan dalam pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam dan salah satu agenda terpenting Republik Islam Iran.
Iran selama ini menjadi pendukung utama perjuangan rakyat Palestina, bahkan menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.
Menurut Pasal 154 Undang-Undang Dasar Iran, "Republik Islam Iran memandang kebahagiaan masyarakat seluruh umat manusia sebagai cita-citanya dan mengakui hak semua orang untuk merdeka, bebas, dan memerintah dengan keadilan. Oleh karena itu, bersamaan dengan upaya menahan diri dari campur tangan dalam urusan internal bangsa lain, Republik Islam Iran tetap mendukung perjuangan yang sah kalangan tertindas melawan yang kubu arogan di seluruh penjuru dunia."
Berdasarkan konstitusi, Republik Islam Iran membela hak-hak bangsa Palestina dan perlawanannya terhadap pendudukan Zionis, serta menyerukan dukungan publik regional dan internasional untuk mengakui hak-hak sah bangsa Palestina demi membela dirinya.
Sementara itu, beberapa rezim Arab dan Islam dalam beberapa tahun terakhir mengabaikan masalah pendudukan tanah Palestina oleh rezim Zionis, dengan mengamini kebijakan Amerika Serikat melalui normalisasi hubungan dengan Israel.
Padahal sejarah rezim zionis dalam melakukan pendudukan dan praktik-praktik yang tidak manusiawi, terutama terhadap bangsa Palestina, secara jelas telah menunjukkan bahwa rezim agresor ini tidak mengupayakan hubungan damai dengan negara-negara Muslim dan bertujuan untuk melemahkan masyarakat Islam serta kelangsungan pendudukan dan ekspansionisme.
Faktanya, dunia Islam belum berada pada posisi yang benar dan layak bagi umat Islam, karena kurangnya persatuan dan juga persekongkolan musuh. Padahal, negara-negara Muslim memiliki sumber kekayaan yang sangat besar dan memiliki banyak komponen kekuatan bersama. Negara-negara Islam saat ini belum mampu mengambil posisi yang sama dan efektif terhadap isu Palestina sebagai masalah pertama dunia Islam.
Dalam pernyataannya pada pertemuan dengan para pejabat dan duta besar negara-negara Muslim, Rahbar memandang masalah Palestina sebagai salah satu kelemahan dan luka besar umat Islam, dengan mengatakan, "Sebuah bangsa dan negara mengalami penindasan tanpa henti oleh rezim biadab setiap hari yang dilakukan di depan mata dunia Islam. Negara-negara Islam dengan semua kekayaan, kapasitas dan kemampuannya hanya menonton, bahkan beberapa negara ini, terutama baru-baru ini justru ikut mengamini aksi rezim haus darah [Zionis],".(PH)