Iran dan Indonesia Tekankan Perluasan Kerja Sama Budaya dan Agama
Kepala Pusat Dialog Agama dan Budaya Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam Iran dan Wakil Menteri Agama Indonesia menekankan perlunya perluasan kerja sama budaya dan agama antara kedua negara.
Hubungan diplomatik Iran dan Indonesia dimulai sejak tahun 1950, dan kedua negara anggota Organisasai Perdagangan Dunia (WTO), Gerakan Non Blok (GNB) dan Kelompok D-8.
Hubungan antara Republik Islam Iran dan Republik Indonesia senantiasa hangat dan bersahabat.
Seperti dilansir IRIB, Ali Akbar Ziaee dalam pertemuannya dengan Wakil menteri agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi di Jakarta menyinggung kondisi pengikut agama dan minoritas agama di Republik Islam Iran. Ia mengungkapkan, berbagai agama di Iran memiliki kehidupan sosial, politik dan lainnya, serta bebas menjalankan aktivitas agamanya.
Seraya menyebutkan aktivitas Pusat Dialog Agama dan Budaya Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam Iran selama 30 tahun terakhir, Ziaee mengatakan, di antara aktivitas lembaga ini adalah dialog konstruktif dengan Kristen Vatikan, Ortodox Rusia, Dewan Gereja Dunia (WCC), Gereja Yunani, Serbia, Filipina, Brazil, Australia, India, Kazakhsatan, Armenia dan Georgia.
Lebih lanjut Ziaee menambahkan, harus ada diskusi di kalangan ulama Islam tentang isu-isu hak asasi manusia Islam sehingga teori ini dapat dijelaskan dan dipahami dari sudut pandang Islam ke Barat.
Sementara itu, Zainut Tauhid Sa'adi dalam pertemuan ini menyinggung pengalamannya berkunjung ke Iran dan mengungkapkan, Iran dan Indonesia sejak tahun 1950 memiliki hubungan diplomatik sangat strategis dan baik, dan kedua negara dapat memainkan peran besar dalam menciptakan peradaban Islam. (MF)