Apr 05, 2023 20:27 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Selasa (4/4/2023) bertemu dengan pejabat pemerintah dan membicarakan berbagai isu.

Salah satu poin yang ditekankan Rahbar adalah proses kemunduran dan melemahnya Amerika Serikat. Ayatullah Khamenei mengatakan, salah satu penentang utama Iran di dunia adalah Amerika Serikat, di mana fakta menunjukkan bahwa Amerika Obama dari Amerika Bush, dan Amerika Trump dari Amerika Obama dan Amerika tuan ini dari Amerika Trump lebih lemah.

Isyarat Rahbar terhadap berbagai peristiwa dan transformasi penting, khususnya dalam beberapa tahun terakhir mengindikasikan proses kemunduran dan melemahnya Amerika Serikat. Salah satu peristiwa ini adalah munculnya dua kutub di masyarakat Amerika Serikat, khususnya setelah pemilu presiden 2020, di mana Donald Trump, presiden saat itu dan kandidat dari kubu Republik menolak hasil pemilu, yakni kemenangan Joe Biden. Peristiwa setelah pemilu pada akhirnya berujung pada insiden penyerbuan dan pendudukan Kongres Amerika pada 6 januari 2021 oleh para pendukung Trump.

Insiden pendudukan Kongres AS oleh pendukung Trump pada 6 Januari 2021

Insiden ini mengguncang fondasi demokrasi Amerika. Di sisi lain, Trump berulang kali menyebut demokrasi di Amerika sebagai kebohongan dan menyebut sistem pemilu Amerika korup dan terjadinya kecurangan besar-besaran dalam pemilu ini menyebabkan krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mempertanyakan demokrasi di Amerika. Selain itu, peristiwa 6 Januari menyebabkan legitimasi dan pengaruh internasional Amerika dipertanyakan di bidang politik. Saat ini, pengumuman kejahatan terhadap Trump dan persidangannya telah menyebabkan bipolaritas baru di Amerika antara lawan dan pendukung persidangannya.

Satu lagi contoh kelemahan Amerika adalah kegagalan Washington memajukan perang di Ukraina sesuai dengan tujuan dan kepentingannya. Terlepas dari bantuan militer dan senjata Washington yang sangat besar ke Ukraina, Rusia telah mampu mencapai banyak tujuannya sambil mempertahankan posisi superiornya. Masalah ini telah menimbulkan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah Biden di Ukraina, bahkan di dalam Amerika Serikat sendiri.

Paul Gosar, anggota Kongres AS dari kubu Republik seraya mengisyaratkan bahwa kebijakan Biden terkait perang Ukraina gagal, dalam tweetnya menulis, "Biden dan pendukungnya pecundang dalam perang propaganda terkait konflik Ukraina. Orang Amerika lelah mengirim uang dalam jumlah tak terbatas ke tujuan mana pun kecuali untuk melindungi perbatasan AS dan membiayai negara lain.

Tentu saja, Amerika Serikat telah menggunakan perang Ukraina sebagai faktor untuk memperkuat posisinya di Eropa, tetapi sekarang telah meningkatkan protes rakyat dan politisi Eropa karena sikap Eropa yang mengekor Amerika Serikat dalam kasus perang Ukraina. Rahbar dalam hal ini mengatakan, Amerika memulai perang di Ukraina, tetapi perang ini telah menyebabkan jarak antara negara ini dan sekutu Eropanya, yang sebenarnya menanggung beban perang, tetapi Amerika diuntungkan.

Masalah lain yang disebutkan oleh Ayatullah Khamenei tentang  kelemahan dan kemunduran Amerika adalah kegagalan Washington untuk menyelesaikan krisis internal rezim Zionis di satu sisi dan ketidakmampuannya untuk mencegah negara-negara Arab berurusan dengan Iran. Amerika telah mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk menciptakan front persatuan Arab melawan Iran, tetapi hari ini kebalikan dari apa yang diinginkannya telah terjadi dan hubungan antara kelompok Arab dan Iran semakin meningkat, sementara Amerika Serikat, dengan tekanan dan sanksi politik, ingin menyelesaikan masalah nuklir sesuai rencananya, tetapi tidak dapat menyelesaikannya.

Masalah lainnya adalah, bertentangan dengan keinginan Washington, kekuatan rival Amerika, terutama Cina, telah mengambil inisiatif di tingkat regional dan global, dan menjalin perjanjian baru dengan negara-negara yang dianggap sekutu Amerika Serikat. Terkait hal ini, Robert F. Kennedy Jr., keponakan mantan Presiden AS John F. Kennedy, menulis di Twitter, "Runtuhnya pengaruh Amerika di Arab Saudi dan aliansi baru kerajaan ini dengan Cina dan Iran adalah simbol menyakitkan dari kekalahan yang memalukan strategi kaum neokon untuk mempertahankan hegemoni global Amerika Serikat dengan kekuatan militernya."

Salah satu manifestasi kelemahan Amerika adalah kian lemahnya mata uang dolar sebagai valuta utama dunia. Kini sejumlah negara, mengingat penggunaan dolar sebagai alat oleh Washington untuk menekan negara lain dan juga sanksi yang terus meningkat negara ini terhadap negara-negara rival dan penentang, mulai menggunakan mata uang nasional masing-masing untuk perdagangan dan pertukaran finansial.

Negara-negara pelopor di bidang ini adalah Cina dan Rusia, serta kini negara-negara seperti Brasil, Malaysia, Turki, Venezuela dan Iran juga memiliki kecenderungan serupa. Di sisi lain, Amerika kini mengahadapi penurunan pengaruhnya di Amerika Latin yang dianggap sebagai halaman belakang Washington. Rival global Amerika Serikat khususnya Cina semakin gencar meningkatkan hubungannya dengan Amerika Latin, dan di sisi lain, negara-negara berkembang di kawasan ini seperti Venezuela juga aktif menjalin kerja sama dengan kekuatan dunia lain seperti Rusia dan Cina untuk mengurangi tekanan Amerika Serikat.

Rahbar seraya bersandar pada serangkaian masalah ini mengatakan, "Oleh karena itu, Amerika Serikat yang musuh utama dunia Islam, menjadi semakin lemah." (MF)

 

 

Tags