Presiden Suriah mengatakan, Cina, di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, berdiri di samping Suriah, dan menurutnya saat berbicara soal kemitraan, Cina tidak mengupayakan hegemoni.
Pemimpin Korea Utara dalam pertemuan dengan Presiden Rusia mengapresiasi, dan menegaskan dukungan Pyongyang atas Moskow dalam "perang suci melawan hegemoni Barat".
Negara-negara Amerika Latin berusaha meningkatkan perannya di dunia dan membentuk kutub ekonomi dalam perdagangan dunia. Dalam hal ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menekankan kehadiran efektif negara-negara Amerika Latin dan Laut Karibia di dunia multipolar tanpa hegemoni.
Menteri Luar Negeri Venezuela menyebut Iran dan negaranya sebagai bagian dari sistem politik global baru. Menurutnya, model, imperium dan diktatorisme Amerika Serikat tidak akan bertahan lama, dan sedang runtuh.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengakui dalam sidang Komite Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat AS bahwa sanksi AS terhadap beberapa negara telah membuat mereka mencari alat pembayaran alternatif selain dolar, dan dia percaya bahwa negara-negara yang menjadi sasaran sanksi AS memiliki motivasi untuk mencari alat pembayaran demi menggantikan dolar.
Stasiun televisi Lebanon mengulas upaya Iran membentuk koalisi maritim internasional dengan negara-negara Teluk Persia, dan mengungkap alasan kemarahan Amerika Serikat serta Rezim Zionis.
Sayid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa tidak ada lagi hegemoni Amerika Serikat di dunia dan semuanya bergerak menuju dunia multipolar.
Seorang anggota Parlemen Jerman memperingatkan, perang proksi melawan Rusia, dan kebijakan-kebijakan neokolonialisme, telah menyeret hegemoni global Barat, pada keruntuhan.
Mengakhiri dominasi dolar dalam perdagangan dunia telah menjadi perhatian banyak negara di dunia. Dalam hal ini, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, yang mengutuk peran sentral dolar dalam perdagangan dunia, meminta negara-negara berkembang untuk mencari mata uang alternatif selain dolar.
Meskipun Cina baru-baru ini mengumumkan bahwa latihan militer komprehensif dalam simulasi pengepungan pulau Taiwan telah berakhir, televisi pemerintah mengumumkan bahwa beberapa kapal perang akan melakukan pelatihan yang diperlukan dalam kondisi pertempuran nyata di perairan sekitar Taiwan untuk menguji kemampuan di semua tingkatan, senjata dan peralatan.