Tudingan Palsu dan Jawaban Tegas
Ali Shamkhani di akun Twitternya menulis, Jake Sullivan berkata; Jika Iran mencoba membuat bom nuklir, AS akan mengakui kebebasan bertindak Israel untuk melawannya; Pengakuan ini berarti bahwa Amerika Serikat telah dan akan bertanggung jawab atas semua tindakan teroris rezim Zionis terhadap fasilitas dan rakyat nuklir Iran, dan harus menerima konsekuensinya.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jumat (5/5/2023) dini hari melontarkan tudingan tak berdasar terkait program nuklir damai Iran. Ia mengatakan, Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Iran tidak boleh dibiarkan meraih "senjata nuklir".
Jake Sullivan di pidato terbarunya yang disampaikan di sebuah lembaga Think Thank Washington mengatakan bahwa ia melakukan lobi video konferensi dengan sejawatnya dari Israel, dan bahkan Netanyahu juga ikut dalam sebagian pembicaraan ini. Sullivan mengklaim bahwa Washington bersama sekutunya termasuk Israel akan menggalang kerja sama untuk mencegah penyimpangan nuklir Iran yang mereka klaim.
Sebelumnya Menteri Perang Israel, Yoav Galant yang dilarang bepergian ke AS atas instruksi Netanyahu, tanpa mengindahkan kerentanan dan friksi internal mendalam Zionis di bumi Palestina pendudukan serta pembangkangan di struktur dinas keamanan dan militer rezim ini, serta kelemahan militer Israel yang diakui oleh para komandan senior rezim Zionis baik di dalam maupun di luar, mengklaim, "Israel dengan cara apa pun akan mencegah Iran memiliki senjata nuklir."
Retorika ini digulirkan ketika Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebagai satu-satunya otoritas yang sah dan kompeten, telah menekankan program nuklir Iran yang damai dalam banyak laporannya. Republik Islam Iran selalu menekankan bahwa ia tidak akan pernah menyerah pada tekanan dan akan membela hak-haknya yang sah dan legal di jalur memajukan kegiatan nuklir damai dan mendukung arus muqawama di kawasan dan akan menanggapi setiap petualangan rezim Zionis dengan kekuatan penuh.
Banyak pengamat percaya bahwa rezim Zionis tidak memiliki kemampuan untuk berperang atau meningkatkan ketegangan hingga meledakkan situasi di kawasan; Karena dia tidak dapat menanggung konsekuensinya.
Salah satu masalah utama rezim Zionis adalah bahwa Republik Islam Iran, terlepas dari blokade dan banyak perang yang dipaksakan padanya, telah berhasil mencapai tingkat kemampuan dan pengembangan yang maju di beberapa bidang teknologi militer dan misil, dan kemampuan Iran ini berdampak besar pada penguatan poros muqawama dan menciptakan perimbangan pencegahan strategis muqawama melawan musuh Zionis. Hal ini juga menciptakan realitas regional baru yang menantang superioritas militer Israel dan menggambarkan skenario berbahaya bagi rezim jika terjadi perang.
Tidak seperti Amerika dan rezim Zionis, Republik Islam Iran tidak memikirkan tujuan militer, tetapi berbagai penggunaan energi nuklir di jalur pembangunan berkelanjutan, dan tidak segan-segan mengerahkan upaya apa pun di jalan ini
Ilmu dan teknologi nuklir merupakan salah satu teknologi yang maju dan unggul di era saat ini. Saat ini, pengaruh ilmu-ilmu tersebut dalam memperluas pengetahuan manusia, menguasai alam, memberikan kesejahteraan dan memajukan kehidupan manusia tidak diragukan lagi, dan dapat dianggap sebagai salah satu elemen utama dan sumbu pembangunan berkelanjutan dan salah satu faktor penting otoritas suatu negara.
Jika mereka memperhatikan tujuan Republik Islam Iran dan moral serta keyakinan yang mengatur negara ini, mereka seharusnya tidak terlalu peka terhadap aktivitas nuklir Iran. Teknologi ini seperti teknologi ilmiah dan hi-tech lainnya yang terjadi di Iran, tetapi karena mereka sendiri biasanya menggunakan teknologi ini dengan cara lain, seperti kata pepatah, "Orang kafir mengira semua orang seagama yang artinya siap saja yang berburuk sangka terhadap orang lain, maka ia selalu memiliki pikiran buruk terhadap orang lain", Iran secara tidak adil juga ditempatkan di jajaran dan silsilah mereka.
Menggunakan teknologi nuklir, rezim Zionis telah menghasilkan beberapa ratus hulu ledak nuklir, yang dianggap sebagai ancaman serius bagi kawasan. Ada negara lain yang menggunakan teknologi ini untuk mengancam kemanusiaan dan perdamaian dunia, sementara Republik Islam Iran berdasarkan syariah, Islam dan otoritas tertinggi negara,yakni Rahbar, telah mengharamkan penggunaan non sipil dari teknologi nuklir.
Selama setengah abad terakhir, sebagai hasil dari upaya terus menerus para peneliti, teknologi ini telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan industri, pertanian, dan kedokteran. Penggunaan radioisotop dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, penggunaan teknologi nuklir dalam produksi listrik dan produksi bahan dengan sifat khusus, serta produksi varietas produk pertanian yang tahan hama dan dehidrasi hanyalah beberapa di antara berbagai penggunaan ilmu-ilmu ini dalam kedokteran, industri dan pertanian.
Salah satu rencana terpenting Republik Islam Iran dalam pengembangan nuklir adalah pembangkit listrik tenaga nuklir. Republik Islam Iran, karena berbagai pertimbangan seperti sumber daya fosil yang terbatas, nilai tambah dari penggunaan sumber daya ini dalam industri transformasi seperti petrokimia, dan masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaannya, tidak dapat hanya mengandalkan sumber daya minyak dan gas yang besar untuk menyediakan energinya dari bahan bakar fosil.
Oleh karena itu, Republik Islam Iran harus menggunakan jenis energi lain, khususnya energi nuklir, untuk menyediakan energinya. Oleh karena itu, diharapkan industri nuklir negara itu akan terus berkembang dan maju dengan kebijaksanaan dan kecerdasan para pejabat Republik Islam, terlepas dari ancamannya. (MF)