Raisi: Revolusi Imam Khomeini Mengubah Konstelasi Politik Dunia
Presiden Republik Islam Iran menyatakan bahwa hubungan antara spiritualitas dan politik adalah salah satu manifestasi dari perilaku Imam Khomeini ra, dan mengingatkan, Revolusi Imam Khomeini ra mengubah semua konstelasi politik di dunia dan membentuk perimbangan baru.
Menurut laporan Pusat Informasi Kepresidenan Iran, Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, pada Sabtu (03/06/2023) malam, di acara malam peringatan 34 tahun wafatnya pendiri Republik Islam, dan dalam pertemuan para pecinta Imam Khomeini ra di makam sucinya, mengatakan bahwa meskipun 34 tahun telah berlalu sejak wafatnya Imam, dia masih hidup.
Menurut Raisi, Hari ini jalan, perilaku dan kata-kata Imam Khomeini ra berkembang dan populer di dunia lebih dari sebelumnya untuk rakyat Iran dan negara-negara independen lainnya di dunia.
Raisi menyatakan bahwa Imam Khomeini ra mendirikan Republik Islam berdasarkan hubungan antara kehendak rakyat dan cita-cita ketuhanan, sementara banyak malapetaka dan musibah di dunia saat ini disebabkan oleh pemisahan politisi dari spiritualitas.
Presiden Republik Islam Iran membuat contoh 70 tahun kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina dan banyak kejahatan lain di dunia serta pembuatan dan penggunaan senjata pemusnah massal adalah hasil dari para politisi yang jauh dari spiritualitas.
Menegaskan bahwa salah satu faktor penting dan efektif dalam pembentukan tatanan dunia baru adalah Revolusi Islam, Raisi mengatakan, Saat ini indikator kekuatan Amerika dan unilateralisme sedang menurun dan kekuatan baru seperti organisasi-organisasi regional, terutama di Asia, sedang terbentuk.
Presiden Republik Islam Iran menekankan bahwa Revolusi Islam adalah salah satu kaki terpenting dan efektif dari tren ini adalah terbentuknya perimbangan yang menguntungkan Front Perlawanan.
"Status rezim Zionis sebagai anak haram Amerika di kawasan, dalam 70 tahun terakhir sejak pembentukan rezim ini, tidak pernah seburuk hari ini, dan ini adalah indikator dan manifestasi penting dari pembentukan tatanan dunia baru," ungkap Raisi.
Raisi menyebut bendera Perlawanan hari ini ada di tangan Pemimpin Besar Revolusi Islam.
"Negara mana pun yang ingin menjalin hubungan dengan Iran, kami siap untuk berinteraksi dan bekerja sama, tetapi kami akan menentang negara mana pun yang ingin melawan bangsa Iran," pungkas Presiden Iran.(sl)