Mencermati Dimensi Pesan Rahbar Tentang Kesyahidan Yahya Al-Sinwar
(last modified 2024-10-20T03:34:32+00:00 )
Okt 20, 2024 10:34 Asia/Jakarta
  • Pesan Ayatullah Khamenei setelah kesyahidan Yahya Al-Sinwar
    Pesan Ayatullah Khamenei setelah kesyahidan Yahya Al-Sinwar

Imam Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam merilis pesan setelah kesyahidan Yahya Al-Sinwar, dan menekankan, “Dia adalah wajah cemerlang perlawanan dan perjuangan.”

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengeluarkan pesan setelah kesyahidan Yahya al-Sanwar, dan menekankan, Yahya Al-Sinwar, adalah wajah cemerlang perlawanan dan perjuangan. Pejuang ini berdiri dengan tekad baja melawan musuh yang kejam dan agresor. Dia menamparnya dengan bijaksana dan berani. Dia mewariskan pukulan telak yang tidak dapat diperbaiki pada tanggal 7 Oktober dalam sejarah kawasan, dan kemudian dia terbang menuju kedudukan syahid dengan kehormatan dan kebanggaan.

Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut mencatat, Tokoh seperti dia, yang telah menghabiskan hidupnya berjuang melawan musuh yang berkuasa dan menindas, tidak akan mempunyai akhir selain kesyahidannya yang memang pantas dia terima. Kehilangan komandan Yahya Al-Sinwar tentu saja menyakitkan bagi front perlawanan, tapi front ini tidak akan berhenti maju dengan gugurnya tokoh-tokoh terkemuka seperti Syekh Ahmed Yassin, Fathi Shaghaqi, Rantisi dan Ismail Haniyeh, dan itu tidak akan berhenti sedikit pun dengan kesyahidan Sinwar. Hamas masih hidup dan akan tetap hidup. Seperti biasa, kami akan tetap bersama para mujahid dan pejuang yang ikhlas.

Dalam kejahatan lainnya terhadap Gaza, rezim Zionis menggugursyahidkan pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas). Setelah teror terhadap Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Al-Sinwar menggantikannya.

Syahid Yahya Al-Sinwar

Imam Khamenei, dalam pesan atas kesyahidan Yahya Al-Sinwar, menunjukkan poin dan isu penting mengenai posisi perlawanan dan para pemimpin kelompok tersebut.

Kelompok perlawanan Palestina terus menentang Zionis setelah dimulainya operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, meskipun rezim Zionis melakukan serangan besar-besaran di Gaza, dan mereka juga telah memberikan pukulan yang tidak dapat diperbaiki kepada penjajah.

Bertentangan dengan klaim dan kebohongan rezim Zionis, kelompok perlawananlah yang meraih kemenangan signifikan dalam perang Gaza dalam beberapa bulan terakhir, sehingga Zionis terpaksa mengakui kerentanan dan kegagalan mereka.

Meskipun mendapat dukungan persenjataan dan finansial yang komprehensif dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat, militer Zionis gagal melaksanakan rencana dan tujuan jahatnya, dan akibat dari perang brutal rezim ini yang terus berlanjut adalah meningkatkan kerentanan mereka terhadap operasi kelompok perlawanan.

Zionis ingin sekali mengusir Hamas dari Gaza, tapi dengan terus berlanjutnya perjuangan kelompok perlawanan Palestina, rencana tersebut tidak membuahkan hasil.

Perkembangan kawasan saat ini dan perang di Gaza menunjukkan posisi nyata Hamas dan kelompok perlawanan, yang memainkan peran penting dalam menghadapi rezim Zionis, bahkan dukungan Amerika Serikat tidak mengubah situasi krisis rezim Zionis.

Dalam pesannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menunjukkan isu penting dan mendasar ini bahwa posisi Al-Sinwar sangat efektif dalam menghadapi rezim Zionis dan tekad baja para pemimpin perlawanan memainkan peran penting dalam memajukan perlawanan dan berdiri melawan rezim Zionis yang menindas dan agresif.

Ayatullah Khamenei juga menekankan dalam kelanjutan pesannya bahwa kesyahidan para pemimpin perlawanan, termasuk Ismail Haniyeh dan Al-Sinwar, tidak akan menghentikan kemajuan Front Perlawanan, dan perjuangan heroik syuhada ini akan memperjelas jalan perjuangan bagi generasi muda Palestina.

Pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam adalah penekanannya pada urgensi dan posisi perlawanan dalam perkembangan regional serta dampak dan peran upaya para pemimpin perlawanan terhadap konspirasi rezim Zionis dan pendukung utama mereka di kawasan, yaitu Amerika.(sl)

Tags