Raisi: Persamaan Revolusi Iran dan Nikaragua, Menegakkan Keadilan !
(last modified Wed, 14 Jun 2023 12:42:09 GMT )
Jun 14, 2023 19:42 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran dan Presiden Nikaragua
    Presiden Iran dan Presiden Nikaragua

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, menuntut kemerdekaan, kebebasan dan menegakkan keadilan adalah titik persamaan revolusi rakyat Iran dan Nikaragua.

Sayid Ebrahim Raisi, Selasa (13/6/2023) petang tiba di bandara Augusto C. Sandino, Managua, Nikaragua, setelah menyelesaikan kunjungan ke Venezuela, dan disambut oleh sejumlah menteri Nikaragua.


Setibanya di Nikaragua, Presiden Iran mengatakan, "Negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat, harus menghormati pemerintahan-pemerintahan yang dipilih rakyat, tapi yang terjadi malah sebaliknya."


Presiden Iran di hadapan Presiden dan para pemuda Nikaragua yang menyambutnya, menyoroti bersamaannya kemenangan Revolusi Islam Iran dan Revolusi Nikaragua serta pengaruh dua revolusi ini terhadap para pejuang nasional perang melawan imperialisme di dua negara.


Menurut Raisi, perlawanan rakyat Nikaragua atas ketamakan dan penjajahan, adalah kunci kemenangan bangsa ini, dan menuntut kemerdekaan, kebebasan serta menegakkan keadilan adalah titik persamaan Revolusi Islam Iran dan Revolusi Nikaragua.


"Republik Islam Iran adalah sebuah pemerintahan demokratis, dan 44 tahun setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, suara rakyat selalu membentuk  seluruh institusi yang ada di Republik Islam," ujarnya.


Raisi menegaskan, "Revolusi Iran dan Nikaragua memiliki akar yang kuat dalam memerangi dominasi adidaya dunia terutama AS yang selalu memaksakan kehendaknya kepada pihak lain."


Di sisi lain, Presiden Nikaragua menilai keinginan mendominasi adalah bagian dari substansi imperialisme. Menurutnya, para penjajah dengan dalih hak asasi manusia dan demokrasi, menekan negara-negara merdeka, tapi Nikaragua tetap berdiri melawan mereka sekuat tenaga.


Daniel Ortega memuji pahlawan nasional dua negara, mengecam kejahatan AS atas Jenderal Qassem Soleimani, dan menghormati para pahlawan Iran, yang gugur dalam perang melawan terorisme dengan mengheningkan cipta satu menit, lalu menutup pidatonya dengan meneriakkan "Hidup Iran", "Hidup Jenderal Soleimani". (HS)