Iran Aktualita, 7 Oktober 2023
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Presiden Iran Buka Konferensi Persatuan Islam ke-37.
Selain itu, masih ada isu lain seperti;
- 17 Rabiul Awal, Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad
- Rahbar: Siapa yang Dirugikan jika Umat Islam Bersatu ?
- Eslami: Iran Tidak Berusaha Membuat Senjata Nuklir
- Brigjen Sheikh: Pencapaian Baru akan Diungkap dalam Latihan Gabungan Drone
- Amir-Abdollahian: Hubungan Tehran-Riyadh Berjalan Baik
- Presiden Iran: Barat Pakai Isu Hak Perempuan untuk Tekan Negara Lain
- Menteri Intelijen Iran: Sejumlah Upaya Bom Bunuh Diri Berhasil Digagalkan
- Drone Iran Intai Kapal Perang AS di Samudra Hindia tanpa Terdeteksi
- Kemlu Iran: Klaim saja Tak Cukup, Swedia Harus Tindak Penista Al Quran
Presiden Iran Buka Konferensi Persatuan Islam ke-37
Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 dimulai di Tehran dengan kehadiran Presiden Republik Islam Iran.
Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 dimulai hari Minggu (1/10/2023) dengan kehadiran Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi, dan Hojatul Islam Hamid Shahriari, Sekretaris Jenderal Forum Dunia Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam.
Konferensi internasional ini menghadirkan 110 pemikir dari 41 negara, dan 110 elit dan pejabat serta tokoh masyarakat seperti imam Jumat, ketua organisasi budaya dan tokoh perempuan.
Dua pertemuan penting juga akan digelar dalam konferensi ini, salah satunya akan dihadiri oleh 110 intelektual lokal dengan kehadiran para Imam Jumat serta tokoh provinsi dan ulama dari 60 kota di Iran untuk membahas isu persatuan Islam.
Pertemuan diskusi lainnya akan diadakan dengan tamu asing, dan pernyataan akhir konferensi akan dibacakan dalam pertemuan ini.
Tahun ini, lebih dari 200 artikel dari 20 negara berbahasa Arab seperti Mesir, Aljazair, Tunisia dan Irak telah dikirim ke sekretariat konferensi Persatuan Islam, 15 artikel dalam bahasa Inggris dan empat artikel dalam bahasa Turki dan sisanya dalam bahasa lain.
17 Rabiul Awal, Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad
Hari ini tanggal 3 Oktober 2023 yang bertepatan dengan tanggal 17 Rabiul Awal merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dan begitu juga peringatan hari kelahiran Imam Jakfar Shadiq as, Imam Ketiga Syi'ah sedunia.
Masyarakat dari berbagai wilayah Iran, baik Syiah maupun Sunni, pada malam kelahiran Nabi Muhammad Al-Musthafa Saw, menghiasi masjid, rumah, jalan dan toko dengan bendera dan lampu warna-warni, seraya merayakan hari kelahiran Nabi Allah terakhir.
Partisipasi umat Islam Syiah dan Sunni di Iran dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad Saw menunjukkan wujud empati dan solidaritas umat Islam yang indah.
Kaum Sunni menyebut tanggal 12 Rabiul Awwal dan kaum Syi'ah menganggap tanggal 17 bulan ini sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Imam Khomeini ra, Pendiri Republik Islam Iran, yang merupakan salah satu pembawa pesan persatuan di dunia Islam, menggunakan isu ini untuk menyatukan dan mendekatkan kelompok-kelompok Islam, dan menyebut interval antara kedua tanggal tersebut (12 sampai 17 Rabiul Awwal) sebagai “Pekan Persatuan”.
Rahbar: Siapa yang Dirugikan jika Umat Islam Bersatu ?
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan alasan kekuatan arogan dunia melakukan penistaan atas Al Quran, karena merasa terancam oleh ajaran kitab suci ini. Ia menekankan penerapan kebijakan yang sama dalam masalah-masalah asasi untuk melawan intervensi Amerika Serikat, dan kekuatan-kekuatan arogan dunia lainnya.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (3/10/2023) melakukan pertemuan dengan para duta besar negara Muslim, peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam, dan berbagai lapisan masyarakat Iran, di hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, dan Imam Jafar Shadiq.
Dalam pertemuan itu Rahbar menjelaskan, "Setiap umat manusia berutang budi kepada Nabi Muhammad Saw, karena Nabi selayaknya tabib ulung dan mahir, telah memberikan resep konseptual dan praktis untuk mengatasi semua masalah utama umat manusia seperti kemiskinan, kebodohan, penindasan, diskriminasi, hawa nafsu, ketidakberimanan, minus tujuan hidup, kerusakan akhlak, dan kerusakan sosial."
Ayatullah Khamenei percaya bahwa upaya musuh yang mengira bisa melemahkan Al Quran dengan melakukan aksi-aksi penistaan bodoh, hanyalah angan-angan, dan justru akan mengungkap hakikat musuh-musuh Al Quran.
"Al Quran adalah kitab hikmah dan pengetahuan, kitab yang membangun dan membangkitkan manusia, permusuhan terhadap Al Quran pada hakikatnya adalah permusuhan terhadap ajaran-ajaran luhurnya," kata Rahbar.
Di bagian lain paparannya, Ayatullah Khamenei menyinggung Pekan Persatuan Islam, dan mengajak para pemimpin, politisi negara-negara Muslim, serta para cendekiawan dan intelektual Islam, untuk merenungkan pertanyaan ini, "Siapakah musuh persatuan negara-negara Muslim, dan siapa yang dirugikan oleh persatuan umat Islam, dan siapa yang merasa dicegah dalam melakukan penindasan, perampokan dan intervensi karena persatuan Islam ini ?".
Rahbar menegaskan persatuan negara-negara Muslim, di kawasan Asia Barat dan Afrika Utara telah mencegah aksi pencurian, pemaksaan dan intervensi Amerika Serikat.
"Hari ini AS memberikan pukulan terhadap negara-negara kawasan di bidang politik dan ekonomi, mereka mencuri minyak Suriah, melindungi kelompok teroris ISIS zalim, bengis dan peminum darah di kamp-kamp miliknya untuk dipakai kembali saat dibutuhkan dalam mencampuri urusan negara lain. Tapi jika semua bersatu, dan jika Iran, Irak, Suriah, Lebanon, Arab Saudi, Mesir, Yordania, serta negara-negara pesisir Teluk Persia menerapkan kebijakan yang sama dalam masalah-masalah asasi dan kunci, maka kekuatan-kekuatan arogan tidak akan mampu dan berani untuk mencampuri urusan dalam negeri serta kebijakan luar negeri kita," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei menilai upaya para pemimpin negara dan tokoh-tokoh Dunia Islam dalam memusatkan perhatian secara serius pada masalah vital persatuan, dan masalah regional lain yaitu kejahatan Rezim Zionis terhadap rakyat Palestina, sebagai hal yang urgen.
Ia menegaskan, "Sekarang Rezim Zionis bukan hanya menaruh dendam kesumat, dan kemarahan yang dalam pada Republik Islam Iran semata, tapi juga pada seluruh negara di sekitarnya seperti Mesir, Suriah, dan Irak, karena tujuan mereka adalah menguasai wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat."
Menurut Rahbar, masalah Palestina, perampokan dan pengusiran paksa terhadap sebuah bangsa dari rumah-rumahnya, serta penyiksaan dan pembunuhan mereka adalah masalah pertama Dunia Islam sejak beberapa puluh tahun lalu.
"Sikap definitif Republik Islam Iran adalah negara-negara yang menjadikan taruhan normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis sebagai model kerjanya pasti akan rugi, karena Rezim Zionis akan sirna, dan mereka sedang bertaruh pada kuda yang kalah," pungkasnya.
Eslami: Iran Tidak Berusaha Membuat Senjata Nuklir
Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengatakan, "Iran tidak berusaha membuat senjata nuklir dan selalu mengupayakan energi nuklir untuk tujuan damai."
Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 bertema "Kerja Sama Islam untuk Mencapai Nilai-Nilai Bersama" diadakan dengan partisipasi lebih dari tiga ribu cendekiawan dan intelektual dari 41 negara.
Sekelompok tamu peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 mengunjungi reaktor penelitian Syahid Fakhrizadeh di Tehran dan laboratorium produksi radiofarmasi di Organisasi Energi Atom Iran haris Senin (02/10/2023).
Menurut laporan Iran Press, Mohammad Eslami, Ketua Organisasi Energi Atom Iran selama kunjungan ini menyatakan bahwa pencapaian teknologi nuklir Iran sejalan dengan perdamaian dan pengabdian kepada kemanusiaan.
"Organisasi Energi Atom Iran dianggap sebagai salah satu pencapaian Revolusi Islam, dan kini menjadi salah satu kebanggaan Iran, dan bahkan untuk Dunia Islam," ujar Mohammad Eslami.
Ketua AEOI menekankan, Semua kegiatan dilaksanakan berdasarkan standar dan peraturan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Mengacu pada sanksi musuh terhadap Iran dan menekankan bahwa Iran menentang hegemoni apa pun atas ilmu pengetahuan dan teknologi, Eslami menjelaskan, Dengan upaya para ahli dalam negeri, kami telah mampu menetralisir sanksi tersebut.
Ketua AEOI juga menyinggung penarikan sepihak Amerika Serikat dari JCPOA dan itikad buruk negara-negara Eropa, dan mengatakan, Pihak di seberang Iran dalam JCPOA bukan hanya tidak membatalkan sanksi, tetapi justru meningkatkan sanksi, dan bahkan tidak mengizinkan negara lain untuk bekerja sama dengan Iran.
Sekaitan dengan transparansi kegiatan nuklir Iran, Mohammad Eslami menjelaskan, Ketidakpatuhan terhadap kebijakan negara-negara dominan telah menyebabkan mereka berusaha menghentikan kemajuan nuklir Iran.
Brigjen Sheikh: Pencapaian Baru akan Diungkap dalam Latihan Gabungan Drone
Juru Bicara Latihan Gabungan UAV 1402 Militer Republik Islam Iran mengumumkan pencapaian baru di bidang intersepsi dan penghancuran udara dalam latihan ini.
Latihan Gabungan UAV 1402 Militer Republik Islam Iran Selasa (03/10/2023) pagi dengan partisipasi hampir 200 jenis UAV dari unit terpilih dari empat matra Militer Republik Islam Iran di wilayah geografis Iran mulai dari perairan hangat Teluk Persia dan Laut Oman di wilayah selatan hingga timur, dimulai dari barat, utara, dan tengah negara.
Brigadir Jenderal Alireza Sheikh, Juru Bicara Latihan Gabungan Drone 1402 Militer Iran dalam sebuah wawancara televisi mengatakan, Dalam latihan ini, drone militer akan terbang di wilayah geografis Iran dari selatan ke utara dan timur ke barat dari tempat yang berbeda.
Brigjen Sheikh menambahkan, Apa yang direncanakan dan harus diikuti dalam Latihan Gersama UAV 1402 Militer Republik Islam Iran adalah untuk menantang kemampuan ofensif dan defensif UAV Militer Iran dalam dua kelompok serangan dan pertahanan di dua wilayah dalam kerangka dua pangkalan militer.
Jubir Latihan Gabungan Drone 1402 Militer Republik Islam Iran, mengacu pada tahapan latihan ini, mengatakan, Dalam latihan ini, kemampuan drone-drone militer dalam kerangka operasi ofensif terhadap sistem peperangan elektronik dan senjata Iran sebagai pertahanan sistem di wilayah ini akan diverifikasi dalam dua hari ke depan.
"Kekuatan drone Republik Islam Iran merupakan pengetahuan yang telah dibumikan dan pasukan angkatan bersenjata dianggap sebagai kekuatan di dunia," jelas Brigjen Sheikh.
Juru bicara Latihan Gabungan UAV 1402 Militer Republik Islam Iran Mengatakan, Dalam latihan skala besar ini, hampir 200 drone dari berbagai model, serta sistem pertahanan peperangan elektronik dan senjata yang sesuai menghadapi drone kecil dan besar terlibat dan berpartisipasi dalam latihan ini.
Amir-Abdollahian: Hubungan Tehran-Riyadh Berjalan Baik
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian terkait pertandingan sepak bola Ittihad dan Sepahan mengatakan, hubungan Tehran dan Riyadh berjalan berjalan maju dan olah raga tidak boleh dijadikan alat politik.
Pertandingan tim sepak bola Sepahan Iran dan Ittihad Arab Saudi Senin (2/10/2023) dibatalkan karena tindakan tim Saudi yang tidak profesional dan aneh, sehingga terbentuklah berbagai spekulasi mengenai kejadian tersebut.
Menurut laporan IRNA, Hossein Amir-Abdollahian Rabu (4/10/2023) di sela-sela sidang pemerintah saat diwawancarai wartawan mengatakan bahwa dia telah melakukan kontak dengan menteri luar negeri Saudi pada saat pembatalan pertandingan sepak bola antara Al-Ittihad dan Sepahan.
Amir-Abdollahian merekomendasikan Federasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk mengomentari kejadian ini secara teknis.
Menlu Iran menegaskan, sudah ada kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi bahwa pertandingan tersebut akan dimainkan pada waktu yang disepakati kedua belah pihak.
Menjawab pertanyaan terkait tidak adanya minat Amerika untuk kembali ke JCPOA, Amir-Abdollahia secara transparan menyatakan bahwa Amerika munafik.
"Iran berada di jalur diplomasi dan negosiasi, dan segera setelah kita mendekati titik kesepakatan, akan ada pemberitahuan," kata Amir-Abdollahian.
Menlu Iran terkait tentang pembatalan visa turis antara Iran dan negara lain mengatakan, Iran kini membatalkan visa pariwisata dengan puluhan negara, dan Menteri Warisan Budaya Iran mengumumkan daftar baru yang sedang dinegosiasikan oleh Tehran dengan negara seberang.
Presiden Iran: Barat Pakai Isu Hak Perempuan untuk Tekan Negara Lain
Presiden Iran dalam pertemuan dengan para peserta Festival Media Internasional Khorsheed mengatakan, klaim Barat, terkait hak perempuan, semata-mata hanyalah alat untuk menekan negara lain.
Sayid Ebrahim Raisi, Senin (2/10/2023) menuturkan, "Di masa Revolusi Islam Iran, perempuan memainkan peran yang sangat signifikan dalam perjuangan melawan Rezim Shah, juga di era Pertahanan Suci, di masa pembangunan dan di berbagai arena ilmu pengetahuan, budaya, sosial, politik, dan olahraga."
Ia menambahkan, "Hari ini Barat, memanfaatkan isu membela hak perempuan semata-mata sebagai alat untuk menekan negara-negara independen, dan hakikatnya Barat bukanlah pendukung hak perempuan atau hak asasi manusia, pasalnya catatan panjang pelanggaran HAM, dan hak perempuan nampak jelas di tengah masyarakat Barat."
Raisi menjelaskan, Iran meyakini bahwa Barat, menggunakan perempuan sebagai alat, sementara pandangan Republik Islam Iran terhadap perempuan bukan sebagai alat di satu sisi, dan bukan sebagai pihak yang harus terkurung di dalam rumah, tapi jalan ketiga.
Menurutnya, Republik Islam Iran memandang perempuan sebagai pribadi yang mandiri, dan bersama laki-laki membangun masyarakat. Perempuan memainkan peran asasi di rumah tangga, dan dapat menjadi tokoh berpengaruh di berbagai arena sosial.
"Saat ini kita berada pada posisi sebagai penuntut hak asasi manusia, dan Barat sebagai tertuduh, mereka harus bertanggung jawab karena telah menginjak-injak HAM," pungkasnya.
Menteri Intelijen Iran: Sejumlah Upaya Bom Bunuh Diri Berhasil Digagalkan
Menteri Intelijen Iran mengabarkan digagalkannya sejumlah operasi teror di tengah masyarakat dalam beberapa hari terakhir, dan mengatakan, musuh pada 30 September 2023 berusaha melancarkan operasi teror di Iran.
Hujatulislam Sayid Esmail Khatib, Minggu (1/10/2023) menuturkan, "Beberapa hari terakhir masyarakat Iran, menang dalam melawan konspirasi dan kerusuhan yang berusaha diciptakan oleh musuh dengan maksud untuk melanjutkan perang hibrida di dalam negeri, dan kemenangan ini berkat partisipasi rakyat serta kepemimpinan Ayatullah Khamenei."
"Pada tanggal 30 September lalu sejumlah upaya teror bunuh diri di wilayah tenggara Iran, berhasil digagalkan, selain itu musuh berusaha menciptakan adu domba serta perang mazhab di tengah masyarakat dengan membunuh beberapa ulama Ahlu Sunnah, anggota IRGC dan hakim, tapi berhasil digagalkan" katanya.
Ia menambahkan, "Musuh berusaha meningkatkan tekanan, dan sanksi di berbagai bidang untuk menciptakan sebuah koalisi anti-Iran, sehingga kerusuhan dan kekacuan bisa terus berlanjut di Iran, dan bisa menciptakan krisis serta memperpanjangnya hingga pemilu."
Menurut Menteri Intelijen Iran, gerakan-gerakan teror di dalam Iran, merupakan cara musuh untuk menciptakan ketidakamanan, dan instabilitas. Tapi selain menggagalkan rencana operasi teror, aparat keamanan Iran, juga menangkap sejumlah anasir teroris Takfiri dan separatis.
"Sejumlah negara Eropa, termasuk Denmark, Belanda, Jerman, ditambah Amerika Serikat dan Rezim Zionis, secara terus menerus terlibat dalam operasi-operasi teror ini, dan melakukan banyak upaya untuk menyukseskannya, tapi gagal," pungkas Khatib.
Drone Iran Intai Kapal Perang AS di Samudra Hindia tanpa Terdeteksi
Pesawat tanpa awak Militer Iran, Ababil-5, berhasil melakukan operasi pengintaian selama 24 jam terhadap kapal perang Amerika Serikat, USS Arleigh Burke, di utara Samudra Hindia, tanpa terdeteksi.
Dikutip Fars News, Selasa (3/10/2023), drone Ababil-5 milik Militer Iran, merupakan pesawat tanpa awak yang memiliki badan yang mampu menyerap gelombang radar sehingga sulit untuk dideteksi.
Drone Ababil-5 Militer Iran, berhasil melakukan pengintaian terhadap kapal perusak berpeluru kendali Amerika Serikat, USS Arleigh Burke, selama 24 jam di Samudra Hindia.
Pesawat tanpa awak ini lepas landas dari sebuah pangkalan yang terletak di pulau Jask, selatan Iran, sebelum melakukan misi pengintaian terhadap kapal perang Amerika Serikat.
Drone Ababil-5 bisa membawa enam unit rudal presisi dengan hulu yang berdaya ledak tinggi, dan jika diperlukan dapat menembakkan rudal-rudalnya ke arah target.
Pesawat tanpa awak Militer Iran ini menjadi salah satu pesawat tanpa awak yang dioperasikan dalam Latihan Militer Gabungan Drone 1402.
Latihan militer gabungan ini dimulai hari Selasa dinihari di seluruh penjuru Iran, dan selama latihan berlangsung berbagai jenis drone Militer Iran dioperasikan. Latgab ini akan ditutup hari Rabu.
Kemlu Iran: Klaim saja Tak Cukup, Swedia Harus Tindak Penista Al Quran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras penistaan Al Quran yang kembali terjadi di Swedia, dan menuntut tanggung jawab pemerintah negara Eropa itu.
Nasser Kanaani, Minggu (1/10/2023) mengatakan, "Klaim-klaim tanpa tindakan nyata pemerintah Swedia, dalam mengecam dan menentang penistaan terhadap Al Quran, tidaklah cukup."
Ia menambahkan, "Kami berharap pemerintah Swedia, menjawab tuntutan umat Islam dan penganut agama tauhid dunia yang paling gamblang, secara bertanggung jawab, dengan mematuhi serius prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia, dan berupaya menyebarluaskan moral serta prinsip hidup berdampingan secara damai di antara agama-agama melalui langkah-langkah praktis dan efektif."
Kanaani menjelaskan, "Sungguh disayangkan sekarang kita menyaksikan terulangnya kelancangan terhadap kesucian-kesucian Islam, dalam sebuah aksi yang bertentangan dengan asas hak asasi manusia."
Menurut Jubir Kemlu Iran, aksi-aksi penistaan, pelanggaran atas hak serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi lebih dari dua miliar umat Islam, dan tindakan penuh kebencian di hadapan polisi yang tanggung jawab terbesarnya adalah menjaga keamanan serta melindungi hak orang lain, tidak akan pernah hilang dari benak masyarakat dunia sampai kapan pun.
Media Swedia hari Jumat, melaporkan, Salwan Momika, imigran asal Irak, yang tinggal di Stockholm, menerima izin baru untuk mengulang kembali penistaan terhadap Al Quran, dari pemerintah Swedia, dan kali ini ia melakukannya di kota Malmo.