Pars Today

Pertemuan akbar diselenggarakan di seluruh Iran dalam rangka mendukung anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Menurut laporan Iran Press, Brigadir Jenderal Ramazan Sharif, Kepala Komisi Pusat Intifada dan Quds mengumumkan, Rakyat Iran telah menyatakan dukungannya kepada rakyat Palestina dan para pejuang perlawanan sejak awal operasi Badai Al-Aqsa dan akan memberikan bantuan apa pun kepada rakyat Palestina karena kedekatan agama mereka dan tuntutan bangsa.

"Bersama dengan seluruh rakyat Iran, hari ini (Sabtu, 18/11/2023) di Tehran dan sesuai dengan kondisi di berbagai ibu kota provinsi di seluruh negeri, diselenggarakan aksi unjuk rasa akan diadakan dengan tajuk "Dukungan untuk anak-anak tertindas di Gaza"," tambah Brigjen Ramazan Sharif.

Menurut kepala Komisi Pusat Intifada dan Quds, Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), akan menjadi pembicara pada aksi unjuk rasa tersebut di Tehran.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, pasukan perlawanan Palestina melancarkan operasi mengejutkan yang disebut Badai Al-Aqsa dari Jalur Gaza terhadap berbagai posisi militer rezim penjajah Quds, dan rezim ini, dengan bantuan Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat, mengambil tindakan untuk membalas dan menutupi kekalahannya dan menghentikan operasi kelompok perlawanan melakukan pemboman terhadap pusat-pusat kesehatan dan perumahan Jalur Gaza, dan hal ini terus berlanjut.

• Sejak Operasi Badai Al Aqsa, Hampir Tiga Ribu Warga Tepi Barat Ditangkap

Kelanjutan pemboman di Jalur Gaza dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina terus berlanjut sementara negara-negara Barat yang mendukung rezim Zionis telah memveto setiap resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan, atau bukannya berusaha menghentikan pembunuhan dan pemboman terhadap warga Palestina, mereka berupaya untuk menyetujui resolusi-resolusi yang mendukung lebih lanjut rezim Tel Aviv.

Akibat serangan tentara rezim Zionis di Jalur Gaza, sekitar 12 ribu warga Palestina gugur syahid dan lebih dari 29 ribu orang terluka, di mana menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebagian besar korban luka adalah anak-anak dan perempuan.(sl)