Ayatullah Khamenei: Bahasa dan Logika Lebih Kuat dari Senjata
(last modified Wed, 03 Jan 2024 12:12:37 GMT )
Jan 03, 2024 19:12 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei bertemu para pelantun syair Ahlul Bait
    Ayatullah Khamenei bertemu para pelantun syair Ahlul Bait

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, mengatakan bersandar pada kekuasaan lunak telah menjadi strategi utama Republik Islam Iran, selama 45 tahun terakhir, pada saat yang sama Iran, percaya perlu memiliki persenjataan canggih untuk menghadapi musuh.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (3/1/2024) dalam pertemuan dengan para pelantun syair Ahlul Bait as, mengucapkan selamat hari lahir Sayidah Fathimah Zahra, dan hari lahir Imam Khomeini, serta mengenang gugurnya Syahid Letjen Qassem Soleimani.

Rahbar menyebut salah satu karakteristik unggul Sayidah Zahra, adalah "Jihad Pencerahan". Di masa kita, kata Rahbar, orang yang paling terdepan melakukan Jihad Pencerahan adalah Imam Khomeini.

Ia menambahkan, "Pekerjaan terbesar dalam rangka Jihad Pencerahan, telah dilakukan Imam Khomeini. Dengan Jihad Pencerahan, tidak dengan perangkat keras atau lunak lainnya, Imam Khomeini membuat musuh tak mampu menyerang dan harapannya untuk menyerang sirna. Imam Khomeini menggunakan bahasa, dan logika."

Menurut Ayatullah Khamenei, dengan Jihad Pencerahan, Imam Khomeini juga berhasil menggulingkan pemerintahan korup, diktator, despotik dan monarki warisan Shah, lalu mendirikan pemerintahan demokrasi relijius Islam.

"Para pelantun Ahlul Bait dengan mengikuti teladan Sayidah Fathimah Zahra, bisa menjadikan Jihad Pencerahan dengan dua indikator 'kemampuan membangkitkan hati dan menggerakkan', serta 'memberikan arah yang benar dan akurat', sebagai media pencerahan terkait masalah-masalah terkini seperti pemilu," imbuh Rahbar.

Ayatullah Khamenei, menilai kekuasaan lunak adalah kekuasaan yang paling kuat penetrasinya, dan paling efektif. Oleh karena itu Amerika Serikat, dengan semua senjata canggih yang dimilikinya menanamkan investasi besar-besaran pada bidang-bidang seperti media, seni, sastra, dan perfilman.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, meyakini  bahwa kekuasaan keras bersifat sementara, dan segera hilang, hal ini dibuktikan dengan larinya AS, dari Afghanistan, dan kebencian mendalam rakyat Irak, terhadap Gedung Putih.

"Kekuasaan keras tidak mampu mempertahankan, dan menyukseskan kehadiran AS, di dua negara itu, tapi kekuasaan lunak berhasil memosisikan sekelompok masyarakat yang secara lahir minoritas seperti rakyat Palestina, menjadi pusat perhatian global, karena ketertindasan, ketabahan dan perlawanan mereka," paparnya.

Rahbar melanjutkan, "Penduduk Gaza, hari ini bukan saja melawan Rezim Zionis, tapi melawan dunia kekufuran, Thagut, penjajah, dan Amerika Serikat. Saat Presiden AS, terang-terangan mengatakan saya seorang Zionis, itu artinya kekejian dan tujuan-tujuan busuk orang-orang Zionis, juga ada pada dirinya."

Ia menganggap salah satu kewajiban para pejuang Jihad Pencerahan adalah mengenal dan menjelaskan masalah-masalah terkini termasuk masalah Gaza, dan musuh-musuhnya.

"Propaganda-propaganda bohong Amerika Serikat, dan para pengikutnya dalam menyerang Islam, dan pemerintahan Islam, harus dilawan," tegas Ayatullah Khamenei.

Rahbar menjelaskan bahwa rakyat Iran, mencintai kemerdekaan, kemajuan dan kemuliaan nasional, serta membenci bualan Amerika Serikat, dan para pengikutnya.

Ia menandaskan, "Alasan mengapa rakyat Iran, setia pada Republik Islam, adalah kecintaan mereka pada nilai-nilai tersebut, jalan ini adalah jalan Tuhan, dan tidak ada kekuatan apa pun yang mampu memaksa rakyat mundur dari gerakan di jalan ini." (HS)