2.000 Siswi di Zanjan Merayakan Usia Baligh (2)
Jashn-e Taklif adalah perayaan memasuki usia taklif dan baligh. Perayaan ini sebagai bentuk dari rasa syukur kepada Allah Swt atas hari yang mulia ini, yaitu hari dimulainya penghambaan dan pengabdian kepada Allah Swt.
2.000 siswi di provinsi Zanjan, Republik Islam Iran menghadiri perayaan yang berlangsung di Mushalla Besar Zanjan pada hari Selasa (23/1/2024).
Acara ini dipandu oleh Ayatullah Khatami, Imam Salat Jumat Zanjan dan Wali Fakih provinsi Zanjan.
Dua ribu siswi di Zanjan telah memasuki usia Baligh, 9 tahun. Mereka menghadiri Jashn-e Taklif menjelang kelahiran Imam Ali bin Abi Thalib as, yang jatuh pada tanggal 13 Rajab.
Jashn-e Taklif ini diisi dengan berbagai acara termasuk pertunjukan kelompok nasyid dan shalawat, cium tangan kepada para ibu, pengambilan sumpah dan pemberian hadiah kepada orang-orang terpilih serta salat berjamaah.
Ketika seorang anak laki-laki atau perempuan mencapai usia tertentu dan menjadi baligh (dewasa), mereka disebut sebagai "Mukallaf." Seseorang yang mencapai usia "Taklif" harus melaksanakan perintah agama dan menjalankan kewajiban-kewajibannya serta menjauhkan diri dari apa yang dilarang Allah Swt.
Allah Swt telah memberikan akal dalam diri kita dan mengirimkan agama melalui para nabi agar kita mencapai kebahagiaan dan mengetahui jalan hidup yang benar sehingga kita dapat menjadi manusia yang sempurna dengan mengikuti petunjuk akal dan agama.
Kita juga harus tahu bahwa apa yang diwajibkan Allah Swt terhadap kita untuk melakukannya adalah perbuatan baik dan berguna bagi kita dan masyarakat, dan apa yang dilarang adalah perbuatan yang tidak baik dan merugikan kita.
Oleh karena itu, orang yang akan mencapai kebahagiaan adalah orang yang berusaha untuk menjalankan perintah Allah Swt dan melaksanakan perintah agama yang merupakan wahyu-Nya. Kita merayakan setiap hari raya Islam atau setiap kesempatan baik sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt atas kebahagiaan yang kita peroleh.
Mencapai usia baligh juga dianggap sebagai sebuah hari raya, karena kita telah mencapai tingkat mental dan fisik yang Allah Swt memerintahkan kepada kita untuk menjalankan kewajiban sebagai makhluk-Nya, dan kita juga dengan senang hati mentaati perintah-Nya, sebab kita telah dianggap sebagai hamba-Nya yang telah layak untuk menjalankan perintah itu. Dan kita juga merasa bangga atas hal itu. (RA)