Pengobatan Canggih Iran dan Pariwisata Halal Merupakan Peluang Unik bagi Wisatawan Indonesia
Deputi Menteri Warisan Budaya, Industri Kerajinan Tangan, dan Pariwisata Iran, dan Deputi Menteri Pariwisata Indonesia, menekankan perluasan kerja sama bilateral.
Deputi Menteri Pariwisata Iran, Ali Ashgar Shalbafian, bersama delegasi pemerintah dan swasta, berkunjung ke Jakarta, dan dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat Indonesia, membicarakan mekanisme penguatan kerja sama dua negara di bidang turisme.
Dikutip IRNA, Kamis (4/7/2024) malam, Ali Ashgar Shalbafian, bertemu dengan Martini Mohamad Paham, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam pertemuan itu, Shalbafian, menyinggung penyelenggaraan seminar pariwisata Iran dan Indonesia, dan menilai penting acara ini untuk memperluas kerja sama-kerja sama dua negara.
Ali Ashgar Salbafian menyebut hubungan pariwisata kedua negara tengah berkembangan dan aktif, menambahkan:
Republik Islam Iran, yang memiliki sumber daya budaya dan sejarah yang kaya, serta memanfaatkan peluang medis dan terapeutik khusus dalam bentuk wisata kesehatan, serta tujuan perantara bagi para pelancong haji dengan definisi wisata Umrah Plus, tercatat sebagai peluang menarik bagi kunjungan wisatawan Indonesia.
Di sisi lain, Deputi Menteri Pariwisata Indonesia, selain menekankan pemanfaatan berbagai peluang yang ada, juga menganggap kerja sama museum dua negara dalam rangka memperluas hubungan dua bangsa di bidang pariwisata, cukup efektif.
Di akhir pertemuan, delegasi kedua belah pihak menandatangani beberapa nota kesepahaman kerja sama pariwisata, kemudian para direktur lembaga pariwisata melakukan negosiasi khusus. (HS)