Okt 06, 2024 17:22 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi
    Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi

Parstoday – Pengamat masalah Asia Barat, menilai kunjungan Menteri Luar Negeri Iran, ke Lebanon, telah mematahkan zona larangan terbang Israel, bagi pesawat-pesawat Iran.

Di tengah ketegangan di kawasan Asia Barat, dan pertempuran Israel dengan Lebanon, Menlu Iran, Sayid Abbas Araghchi, melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Beirut, Lebanon, pada hari Jumat (4/10/2024).
 
Lawatan ini dilakukan setelah serangan rudal pembalasan Iran, ke Israel, pada hari Selasa malam, dan saat itu kawasan Asia Barat, berada dalam situasi yang sangat sensitif.
 
Amin Qamourieh, pengamat masalah Asia Barat, mengatakan, "Kunjungan Menlu Iran ke Beirut, tidak sama dengan kunjungan-kunjungan Menlu Iran sebelumnya ke Lebanon, karena biasanya Menlu Iran, saat berkunjung ke Lebanon, bertemu Sekjen Hizbullah, tapi sekarang Sayid Hassan Nasrullah, sudah gugur, dan Araghchi, berkunjung ke Lebanon, untuk masalah lain.
 
Dalam wawancara dengan TV Al Jazeera, Amin Qamourieh, menuturkan, "Kunjungan Araghchi, ke Lebanon, dari satu sisi mematahkan pengumuman zona larangan terbang Israel, untuk pesawat-pesawat Iran."
 
Menurutnya, Sayid Abbas Araghchi, melakukan kunjungan ke Lebanon, menggunakan pesawat terbang Iran, untuk mengatakan bahwa Republik Islam, adalah pendukung Lebanon, dan bersama Lebanon.
 
Qamourieh, menerangkan, Menlu Iran, dalam lawatannya membawa serta bantuan kemanusiaan untuk rakyat Lebanon, yang tengah berada dalam kesulitan akibat serangan Israel.
 
"Sepertinya tujuan utama lawatan ini adalah upaya intensif untuk menciptakan gencatan senjata. Mesir dan Qatar, dengan kerja sama Iran dan Turki, melakukan upaya-upaya intensif untuk mewujudkan gencatan senjata, dan adalah hal yang lumrah kontak-kontak dengan negara lain juga dilakukan," ujarnya.
 
Pengamat Asia Barat itu menjelaskan, "Menlu Lebanon, dalam sebuah wawancara mengatakan, Sekjen Hizbullah, sebelum gugur dalam bentuk tertentu menyetujui gencatan senjata sementara yang membuka peluang untuk gencatan senjata permanen, dan sekarang peluang ini masih ada."
 
Qamourieh, melanjutkan, "Dalam upaya-upaya ini, Mesir dan Qatar, bekerja sama, dan menurut saya kunjungan Menlu Iran, ke Lebanon, terkait dengan masalah ini juga, dan upaya cepat untuk mengurangi perbedaan terus dilakukan." (HS)