Okt 06, 2024 19:47 Asia/Jakarta
  • Bagaimana Serangan Kombinasi Iran Lumpuhkan Sistem Pertahanan Israel?

Parstoday – Seorang pengamat politik Asia Barat, menganggap kemampuan Iran, menghantam jantung jaringan militer dan intelijen Rezim Zionis, sebagai bukti perubahan dalam perang.

Mohammad Ali Sanoubari, Kepala Pusat Riset Strategis Negah-e Nou merilis artikel berjudul "Bagaimana Serangan Rudal Iran Menghancurkan Pangkalan-Pangkalan Militer Penjajah dan Melumpuhkan Total Sistem-Sistem Pertahanan Udara Mereka."
 
Dalam artikelnya Sanoubari menuturkan, "Operasi rudal Iran, Wa'd Sadiq 2, adalah momen penentu dalam strategi militer modern, dan menandai peristiwa penting dalam pertempuran panjang antara Iran dan Rezim Zionis."
 
Artikel Mohammad Ali Sanoubari, dari berbagai sudut pandang, menyoroti masalah tentang bagaimana Iran, dengan tegas mampu melumpuhkan Israel, terutama di bidang militer dengan serangan rudal ke posisi militer dan keamanan rezim itu.
 
 
Penargetan Fasilitas Asli Israel
 
Dalam operasi Wa'd Sadiq 2 (Operasi Janji yang Ditepati 2) fasilitas-fasiltias kunci militer Israel, menjadi sasaran luas serangan rudal Iran, bahkan media-media Israel, termasuk surat kabar Maariv, mengakui kerusakan besar akibat serangan itu.
 
Kerugian besar yang dialami Israel, meliputi kerusakan luas pangkalan udara Nevatim, di Gurun Negev, kerusakan pangkalan militer Tel Nof dan Hatzerim, serta kerusakan markas besar Mossad di Tel Aviv.
 
Serangan kombinasi Iran, Wa'd Sadiq 2, tidak hanya terbatas pada penghancuran fisik aset-aset militer, tapi merupakan pertunjukan dari kompleksitas dan koordinasi tinggi perang hibrida modern termasuk kombinasi serangan rudal, serangan siber, dan perang psikologis.
 
Serangan siber terhadap infrastruktur pertahanan Israel, menyebabkan kelumpuhan pada sistem pertahanan udara Kubah Besi Israel, yang bertugas melacak rudal-rudal, sebelum dan saat serangan, oleh hacker-hacker Iran, dengan menggunakan data-data yang sebelumnya dicuri dari perusahaan militer Israel, Rafael.
 
Serangan ke perusahaan Barat, FireEye, yang terlibat dalam infrastruktur pertahanan Israel, khususnya dalam proyek Kubah Besi, dan David's Sling, semakin memperparah kekalahan sistem-sistem pertahanan Israel. Bersamaan dengan lumpuhnya radar dan peluncur-peluncur rudal Israel, 90 persen rudal Iran, berhasil menghantam sasaran dengan tepat.
 
 
Iran Lancarkan Perang Psikologis terhadap Zionis
 
Pasukan Iran, dalam kerangka serangan rudal ke Israel, menyusup ke sistem-sistem pengirim pesan di dalam Wilayah pendudukan, dan mengirim pesan kepada pemukim Zionis, sehingga mereka percaya bahwa serangan telah berakhir dan bisa meninggalkan bungker.
 
Taktik perang psikologis semacam ini telah menyebabkan kebingungan dan ketakutan yang semakin besar di tengah para pemukim Zionis, dan telah membuat langkah-langkah internal pasukan Israel, terganggu.
 
 
Operasi Serentak dan Terkoordinasi antara Iran dan Poros Perlawanan
 
Seiring dengan dilancarkannya serangan rudal Iran, ke jantung Tel Aviv, pasukan Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, juga melancarkan serangan darat ke sebuah stasiun kereta di Tel Aviv.
 
Serangan darat ini membuktikan bahwa perang modern tidak terbatas lagi pada sebuah area, tapi konsolildasi dari unsur elektronik, udara, dan darat yang bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan strategis.
 
Di akhir artikelnya, Mohammad Ali Sanoubari menekankan bahwa operasi Wa'd Sadiq 2, sebagai sebuah momen kunci dalam pertempuran terus menerus Iran dan Israel.
 
"Di saat Israel, berusaha bangkit dari serangan Iran, dampak-dampak lebih luas bagi strategi militer dunia menjadi jelas, bahwa Israel, tidak lagi kebal, dan Iran, Hamas, serta Hizbullah, telah meruntuhkan seluruh mitos Barat dan Israel, serta konfrontasi berikutnya akan lebih destruktif dan berdarah bagi mereka," pungkasnya. (HS)