Okt 05, 2024 17:21 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi
    Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi

Parstoday – Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan Rezim Zionis, tidak memahami bahasa apa pun, dan hanya memahami bahasa kekerasan, perang dan kejahatan.

Sayid Abbas Araghchi, Sabtu (5/10/2024) mengatakan, tujuan lawatan ke Suriah, adalah melanjutkan negosiasi terkait perkembangan kawasan Asia Barat, dan prakarsa-prakarsa gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
 
Pada hari Sabtu pagi, Menlu Iran, yang memimpin delegasi pemerintah Iran, meninggalkan Beirut, Lebanon, menuju ke Damaskus, Suriah.
 
"Di Beirut, kami melakukan negosiasi-negosiasi sangat penting dengan pejabat Lebanon, dan yang lainnya. Pembahasan-pembahasan yang baik dilakukan, dan konsultasi serta negosiasi lebih besar akan lanjutkan di Damaskus," paparnya.
 
Menlu Iran menambahkan, "Terkait perkembangan kawasan, kami melakukan negosiasi dekat dengan pemerintah Suriah, dan sekarang pembahasan terpenting adalah gencatan senjata di Lebanon, khususnya Gaza."
 
Araghchi melanjutkan, "Terdapat prakarsa-prakarsa gencatan senjata, dan negosiasi-negosiasi yang sudah dilakukan diharapkan bisa membuahkan hasil, tapi sungguh disesalkan permusuhan, dan kejahatan Rezim Zionis, terus berlanjut."
 
"Sejak awal kami meyakini bahwa Rezim Zionis, tidak mengenal bahasa apa pun selain kekerasan, perang dan kejahatan, dan setiap hari melanjutkan kejahatan di Beirut, Lebanon Selatan, dan Gaza. Dibutuhkan upaya bersama masyarakat internasional untuk menghentikan kejahatan-kejahatan ini," pungkasnya. (HS)