Bapak Animasi Malaysia: Sinema Iran Jadi Contoh Paling Menonjol Narasi Manusia
(last modified Thu, 23 Jan 2025 07:12:10 GMT )
Jan 23, 2025 14:12 Asia/Jakarta
  • Bapak Animasi Malaysia: Sinema Iran Jadi Contoh Paling Menonjol Narasi Manusia

Konsuler Kebudayaan Republik Islam Iran di Malaysia mengatakan, "Festival Film Iran bukan hanya sekadar perayaan sinematik. Sebaliknya, ia merupakan jembatan budaya yang menghubungkan bangsa-bangsa dan menumbuhkan saling pengertian".

Parstoday melaporkan, konferensi media festival film Iran ketiga di Malaysia diadakan pekan ini di bioskop JSC Mid Valley di Kuala Lumpur, Malaysia, dan pejabat dari kedua negara menyerukan penguatan dan perluasan kerja sama budaya dan seni antara kedua negara.

Habib Reza Arzani, Konsuler Kebudayaan Republik Islam Iran di Malaysia dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa sinema Iran, dengan menceritakan kisah-kisah yang mendalam dan universal, akan selalu menarik perhatian penonton global. 

"Karya-karya ini tidak hanya menyajikan gambaran realistis kehidupan dan tradisi Iran, tetapi juga menyediakan wadah untuk mengkaji isu-isu sosial dan kemanusiaan" ujar Reza Arzani.

"Setelah Revolusi Islam, sinema Iran mengalami transformasi yang luar biasa dan mampu menciptakan gaya yang unik dengan sutradara seperti Abbas Kiarostami, Asghar Farhadi, dan Majid Majidi yang menggabungkan narasi manusia yang berpengaruh dengan kehalusan sosial. Para seniman ini tidak hanya mendapatkan pujian dari kritikus global, tetapi juga meninggalkan dampak abadi pada industri film internasional" tegasnya.

ia juga menekankan bahwa kesamaan budaya antara Iran dan Malaysia membuka jalan bagi kerja sama yang lebih besar dalam industri film. 

Arzani mengumumkan sekelompok pembuat film dan sutradara film Iran akan melakukan perjalanan ke Malaysia bulan depan, dengan mengatakan,"Kelompok ini sekarang akan memiliki peluang baru untuk bekerja sama dengan industri film dan jaringan televisi negara ini." 

Hassan Al-Muttalib, salah satu pelopor sinema animasi di Malaysia, juga menjadi pembicara utama lainnya dalam pertemuan tersebut.

Ia memuji sinema dan sutradara Iran seperti Abbas Kiarostami dan Majid Majidi, yang telah memainkan peran penting dalam jalur ini. Ia mengatakan, "Sinema Iran adalah salah satu contoh narasi yang paling menonjol.Ini adalah kisah-kisah manusia yang telah menarik perhatian penonton global dengan menggabungkan seni, budaya, dan etika".

Al-Mutaleb berharap festival ini dapat menjadi wadah kerja sama antara pakar sinema Malaysia dan Iran.

Pelopor sinema animasi di Malaysia ini berbicara tentang pandangan khusus Imam Khomeini, pendiri Republik Islam Iran, terhadap sinema Iran dengan mengatakan, "Imam Khomeini bukan hanya tidak memboikot sinema, bahkan menekankan bahwa kita harus menggunakan sinema untuk mengekspresikan tema dan Mari kita gunakan konsep-konsep hebat". 

Lima film Iran akan diputar di Festival Film Iran ketiga di Malaysia, yang saat ini sedang diselenggarakan.(PH)