Mengapa Musuh Tidak Ingin Iran Independen, Ini Kata Imam Khamenei
(last modified Mon, 14 Apr 2025 04:37:05 GMT )
Apr 14, 2025 11:37 Asia/Jakarta
  • Mengapa Musuh Tidak Ingin Iran Independen, Ini Kata Imam Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan,"Para penindas global melengkapi dirinya dengan persenjataan paling dahsyat dan paling berbahaya, tapi melarang kemajuan pertahanan pihak lain".

Tehran, Pars Today- Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam sebuah pertemuan dengan para komandan dan pejabat Angkatan Bersenjata Iran dalam rangka Tahun Baru Persia (1404 Hs) menyinggung pendekatan standar ganda para penindas global yang membolehkan diri mereka dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan paling dahsyat dan berbahaya, tapi melarang kemajuan pertahanan pihak lain.

"Keyakinan, keimanan, itikad, keberanian, dan tawakal kepada Allah SWT harus hadir semaksimal mungkin dalam angkatan bersenjata, karena pasukan tangguh sekalipun yang tidak memiliki karakter ini dalam sejarah terbukti kalah," kata Rahbar kemarin.

Ayatullah Khamenei menyebut angkatan bersenjata sebagai benteng negara dan tempat perlindungan bangsa terhadap agresor mana pun. Sambil menekankan penguatan berkelanjutan terhadap kesiapan optimal serta tindakan pencegahan perangkat keras dan perangkat lunak guna memenuhi tanggung jawab nasional ini, Imam Khamenei menegaskan,"Kemajuan negara ini telah membuat marah dan frustrasi para penentang Iran".

Ayatullah Khamenei menilai eksistensi Islam dan pemerintahan yang Islami dan independen merupakan faktor yang memicu permusuhan terhadapnya, seraya menambahkan,"Yang membuat musuh sensitif bukanlah nama Republik Islam, melainkan keinginan suatu negara untuk menjadi negara Muslim yang independen, dan beridentitas, serta tidak bergantung pada pihak lain demi martabatnya. Inilah yang menyebabkan mereka marah".

Rahbar menyebut alasan kemarahan musuh dan penyebaran propaganda media mereka adalah meningkatnya kemajuan Iran, dan berkata,"Mereka mengungkapkan keinginannya sebagai realitas dan berita, dan kita harus merancang menghadapi tuntutan dan propaganda ini".

Pada awal pertemuan ini, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran merujuk pada peristiwa 1403 Hs di Iran dan kawasan, dan menyebut kebangkitan global terkait isu Palestina dan perlawanan historis rakyat Gaza dan Lebanon terhadap kejahatan rezim Zionis sebagai puncak yang membanggakan dalam perjuangan melawan penindasan, dan menghormati memori para Mujahidin yang syahid dan para komandan perlawanan.

Mayor Jenderal Bagheri dalam statemennya menekankan penguatan kemampuan pertahanan dan pencegahan, memproduksi peralatan dan senjata canggih, menggelar manuver militer berkali-kali dengan kualitas tinggi, koordinasi penuh antar angkatan bersenjata, berkontribusi pada kemajuan dan pembangunan negara, sinergi penuh antara lapangan dan diplomasi, serta kerja sama dengan pemerintah demi mewujudkan slogan tahun ini sebagai bagian dari agenda dan aksi angkatan bersenjata Iran. 

"Angkatan bersenjata, dengan dukungan rakyat, berada dalam kesiapan penuh untuk menggagalkan ambisi jahat musuh-musuh Iran,"tegasnya.(PH)