Tekad Iran di Bidang Antariksa Patahkan Sanksi Barat

Bloomberg, Jumat (18/4/2025) melaporkan, di tengah semua sanksi melumpuhkan Barat, Iran, dengan bertumpu pada tekad baja, bukan hanya melawan tekanan-tekanan, bahkan berubah menjadi salah satu kekuatan antariksa kawasan, dan memicu kekhawatiran musuh.

 

Bloomberg menulis, kemajuan-kemajuan bidang antariksa Iran, meliputi peluncuran satelit, dan pengembangan rudal-rudal peluncur oleh Badan Antariksa Iran, dan bagian antariksa Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC.

 

Kemajuan-kemajuan tersebut telah membuktikan tekad Iran, dalam memperkuat kemampuan ilmu pengetahuan, dan pertahanan di hadapan tekanan-tekanan asing.

 

Kemampuan Iran, memajukan program antariksanya di tengah pembatasan-pembatasan di bidang ekonomi dan politik juga telah menyedot perhatian masyarakat internasional.

 

 

 

Pelabuhan Chabahar, di tenggara Iran, dengan pesisir pantainya yang berbatu, dan pegunungan mirip planet Mars, telah berubah menjadi pusat ambisi antariksa Iran. Posisinya yang dekat dengan garis khatulistiwa, memungkinkannya untuk digunakan sebagai lokasi peluncuran rudal-rudal yang lebih kuat.

 

 

 

Amerika Serikat, khususnya di periode pertama Presiden Donald Trump, dengan menjatuhkan sanksi terhadap Badan Antariksa Iran, dan bidang antariksa IRGC, berusaha menghentikan program antariksa Iran, tapi negara ini dengan anggaran sebesar 11 juta dolar pada November 2024, meraih sejumlah kemajuan signifikan.

 

 

 

Barat untuk menghentikan kemajuan Iran, menggunakan senjata sanksi dan ancaman. Pada Desember 2024, Inggris, menyanksi Brigjen Ali Jafarabadi, Kepala bidang antariksa IRGC.

 

Pada Oktober tahun yang sama, Uni Eropa, menyanksi Ali Jafarabadi, dan Badan Antariksa Iran, karena mengembangkan teknologi rudal balistik. Sanksi-sanksi Barat tersebut, membuktikan dengan jelas kekhawatiran Barat, atas kemungkinan kegagalan upayanya dalam menaklukkan Iran. (HS)