Sanksi Jadi Hambatan Utama Perdagangan Iran dan India
(last modified Sat, 10 May 2025 06:09:35 GMT )
May 10, 2025 13:09 Asia/Jakarta
  • Sanksi Jadi Hambatan Utama Perdagangan Iran dan India

Menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan India, pejabat dari kedua negara menekankan perluasan kerja sama, meskipun ada tantangan pada pertemuan ke-20 Komisi Ekonomi Gabungan.

Tehran, Pars Today-Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi berangkat ke New Delhi sebagai kepala delegasi diplomatik untuk bertemu dengan pejabat tinggi India dan membahas masalah bilateral serta perkembangan regional dan internasional.

Sanksi; Sebuah hambatan dalam hubungan ekonomi

Pada pertemuan ke-20 Komisi Gabungan antara Iran dan India, Menteri Luar Negeri Iran menyinggung hubungan historis antara kedua negara dengan mengatakan,"Hubungan antara Tehran dan New Delhi selalu didasarkan pada rasa saling menghormati dan kepentingan bersama, tetapi tingkat transaksi ekonomi antara kedua negara belum berkembang karena sanksi AS yang menindas."

Araghchi berharap bahwa dengan upaya Teheran dan New Delhi, masalah ekonomi Iran dan India akan teratasi dalam waktu dekat.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menanggapi kemajuan terkini dalam kerja sama bilateral dan mengumumkan kesiapan New Delhi untuk mengidentifikasi peluang baru untuk kerja sama dengan Iran.

Chabahar; Prioritas bersama Iran dan India

Araghchi melanjutkan dengan menyebut pelaksanaan perjanjian kerja sama Chabahar sebagai salah satu prioritas utama Iran dan India dan menyerukan eksploitasi kapasitas yang ada di pelabuhan ini.

Ia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri India bahwa Chabahar dapat menjadi model untuk kerja sama yang lebih luas. 

Menteri Luar Negeri India juga menekankan pentingnya proyek ini dan mengumumkan upaya kedua negara untuk melaksanakan berbagai bagian dari perjanjian ini.

Kekhawatiran Iran terhadap ketegangan India-Pakistan

Di sela-sela pertemuan ke-20 Komisi Ekonomi Gabungan Iran-India, Araghchi menekankan pentingnya stabilitas di Asia Selatan, merujuk pada ketegangan terkini antara India dan Pakistan, dan berkata,"Republik Islam Iran berharap bahwa dengan pandangan ke depan dari para pejabat kedua negara, ketegangan ini akan segera mereda." 

Jaishankar juga menyebut serangan terbaru India terhadap posisi teroris di Kashmir sebagai tanggapan proporsional dan berkata, "India tidak bermaksud meningkatkan ketegangan, tetapi akan menanggapi dengan tegas setiap serangan."

Pertemuan dengan pejabat senior India

Araqchi melanjutkan kunjungannya ke India dan bertemu serta mengadakan pembicaraan dengan Presiden India, Droupadi Murmu. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menekankan perlunya perluasan kerja sama multilateral dalam kerangka organisasi seperti BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai.

 

Penandatanganan dua dokumen kerja sama

Di akhir kunjungan Menteri Luar Negeri India ke Iran ke India, dua dokumen kerja sama di bidang bea cukai dan pengawasan makanan dan farmasi ditandatangani antara perwakilan kedua negara.

Dokumen-dokumen ini dapat menjadi langkah penting dalam memfasilitasi pertukaran perdagangan dan meningkatkan kerja sama teknis antara Iran dan India.

Masa depan hubungan; Peluang dan tantangan

Meskipun menghadapi sanksi, Iran dan India memiliki potensi besar untuk bekerja sama di bidang energi, transit, dan kedokteran.

Perjanjian Chabahar dan kerja sama dalam organisasi multilateral dapat membuka jalan bagi transformasi hubungan antara kedua negara. Namun, menyelesaikan masalah sanksi dan mengurangi ketegangan regional akan menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan ini.(PH)