Apakah Masalah Ekonomi Rakyat AS Bisa Selesai dengan Menumpas Imigran?
(last modified Sun, 08 Jun 2025 10:17:18 GMT )
Jun 08, 2025 17:17 Asia/Jakarta
  • Apakah Masalah Ekonomi Rakyat AS Bisa Selesai dengan Menumpas Imigran?

Pars Today – Presiden Amerika Serikat, dengan maksud menumpas demonstrasi luas memprotes kebijakan imigrasi, mengerahkan 2.000 pasukan ke Los Angeles.

Donald Trump, sejak menjabat kembali sebagai Presiden AS, Januari 2025, dalam rangka menjalankan kebijakan pelarangan masuk imigran ilegal, dan pengusiran luas mereka dari AS, menerapkan kebijakan ketat, dan menyebut imigran sebagai “perusuh dan penjambret”.
 
Seiring dengan meluasnya demonstrasi memprotes penyerbuan petugas Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS, ICE, ke sejumlah lokasi dalam operasi imigrasi di Los Angeles, Presiden Donald Trump, mengerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional ke kota itu.
 
Di hari kedua demonstrasi, aparat keamanan AS, terlibat bentrok fisik dengan demonstran yang marah di salah satu wilayah kota Los Angeles, dan melemparkan granat suara ke arah demonstran serta menutup sebagian jalan raya di tengah penyerbuan polisi untuk menangkap imigran ilegal di Los Angeles.
 
Bentrokan fisik tersebut terjadi di Paramount, Los Angeles, lokasi berkumpulnya demonstran di dekat sebuah toko retail Home Depot yang dijadikan oleh ICE sebagai lokasi operasi.
 
Menurut keterangan media-media lokal, dan berdasarkan foto serta video-video yang tersebar di media sosial, petugas ICE yang mengenakan masker melemparkan granat suara dan gas air mata ke arah demonstran.
 
Para pengamat politik meyakini bahwa Trump, menganggap imigrasi sebagai ancaman keamanan dan lapangan kerja bagi warga AS, oleh karena itu ia menerapkan kebijakan ketat terhadap imigran.
 
Padahal penyebab utama masalah ekonomi AS bukanlah imigran, tapi perubahan teknologi dan struktur sistem kapitalis. Kenyataannya imigran selalu memainkan peran penting dalam ekonomi dan budaya AS, maka dari itu membatasi imigran berarti memberikan pukulan terhadap keunggulan kompetitif AS.
 
Jajak pendapat yang dilakukan ABC News, Washington Post, dan Ipsos, menunjukkan bahwa dukungan terhadap kebijakan-kebijakan imigrasi yang lebih ketat di periode kedua Presiden Trump, mengalami penurunan hingga 45 persen.
 
Sebaliknya mayoritas warga AS yaitu 55 persen menentang pengusiran para imigran yang telah tinggal lebih dari 10 tahun di AS, membayar pajak, dan tidak punya catatan kejahatan. (HS)