Kastil Vali, Mahakarya Sejarah dan Seni di Provinsi Ilam, Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i175266-kastil_vali_mahakarya_sejarah_dan_seni_di_provinsi_ilam_iran
Kastil Vali, yang dulunya merupakan kediaman penguasa Poshtkooh dan sekarang menjadi Museum Antropologi Provinsi Ilam, dianggap sebagai salah satu harta karun sejarah yang menakjubkan di provinsi Iran ini.
(last modified 2025-10-23T09:37:35+00:00 )
Aug 05, 2025 09:39 Asia/Jakarta
  • Kastil Vali, Mahakarya Sejarah dan Seni di Provinsi Ilam, Iran

Kastil Vali, yang dulunya merupakan kediaman penguasa Poshtkooh dan sekarang menjadi Museum Antropologi Provinsi Ilam, dianggap sebagai salah satu harta karun sejarah yang menakjubkan di provinsi Iran ini.

Tehran, Pars Today- Qaleh-e-Vali atau kastil Vali mengalami kerusakan ringan selama delapan tahun perang paksa yang dimulai pada tahun 1980. Pada tahun 1997, kastil ini terdaftar sebagai monumen nasional dan kini lebih dari sekadar monumen arsitektur biasa, melainkan simbol budaya yang hidup.

Kastil Vali terletak di jantung kota Ilam, yang berada di bagian barat Iran dan di kaki Pegunungan Zagros yang tinggi, dan merupakan perpaduan keindahan arsitektur era Qajar dan budaya daerah tersebut.

Qaleh-e-Vali dibangun pada tahun 1908 (1326 H) atas perintah Gholam Reza Khan Vali, gubernur Poshtkooh yang berkuasa pada akhir periode Qajar. Kastil ini awalnya dibangun di atas bukit bernama Chogha Mirak dan dibangun oleh arsitek Haj Darvish Ali dari Kermanshah dan ahli bangunan Reza Gholi.

Seiring dengan perkembangan kota, tanah di sekitar kastil diratakan dan kini kastil tersebut terletak di pusat Ilam. Luas total kastil kurang lebih 4.700 meter persegi, dengan luas bangunan 1.466 meter persegi, mengelilingi halaman tengah sepanjang 700 meter. Kastil ini merupakan pusat administrasi sekaligus simbol status dan kekuasaan.

Arsitektur

Arsitektur Kastil Vali mencerminkan cita rasa dan kombinasi fungsionalitas serta keindahan periode Qajar. Tata letak kastil simetris dan memiliki lebih dari 20 ruangan besar, 5 ruangan kecil, 4 beranda, dan 2 teras di sisi selatan, yang tersusun secara simetris di dua sayap timur dan barat. Perbedaan ketinggian sekitar 80 sentimeter antara ruangan dan halaman menciptakan ruang berlapis-lapis yang menarik.

 

Di sudut utara kastil terdapat dua menara pengawas setengah lingkaran, tempat para penjaga dulu bertugas. Tiga tangga spiral juga mengarah ke atap, dan atapnya dibuat dalam berbagai bentuk tradisional, seperti kubah, atap datar, dan lengkungan runcing. Ciri-ciri ini menunjukkan perpaduan arsitektur Persia dan Eropa (terutama Romawi) yang menjadi ciri khas arsitektur Qajar.

Dekorasi

Eksterior kastil merupakan sebuah karya seni; batu bata persegi panjang buatan tangan membentuk pola geometris yang rumit, jendela melengkung dan kaca patri, serta kolom berukir melengkapi keindahannya. Di halaman tengah terdapat kolam yang memantulkan fasad bata kastil, dikelilingi oleh pohon cemara dan pinus yang tinggi.

Di dalam kastil, aula resepsi atau Shahneshin dihiasi dengan relief bunga dan daun dari plesteran, serta karya cermin yang halus, yang masih dapat dilihat di sayap barat. Jendela geser (kisi-kisi kayu dengan kaca patri) menyebarkan sinar matahari dalam berbagai warna, menciptakan suasana hangat dan megah.

Suplai Air yang Cerdas

Salah satu fitur praktis dan menarik dari kastil ini adalah sistem pasokan airnya. Mata air Bibi, yang terletak di dekat istana, mengalirkan air tawar ke halaman tengah melalui pipa-pipa tanah liat (tanpoosheh). Meskipun mata air tersebut kini kering, sistem ini merupakan bukti kecerdikan teknik Qajar.

Dari Kastil ke Museum

Setelah masa perang yang sulit, Qala-e-Vali dilestarikan dan dipugar pada akhir 1980-an dengan rekonstruksi ekstensif oleh Organisasi Warisan Budaya Iran. Pada tahun 2006, kastil ini menjadi Museum Antropologi Ilam. Kini, museum ini memamerkan beragam adat dan tradisi kelompok etnis Ilam, termasuk Kurdi, Lor, Lak, dan Arab.

Museum ini menampilkan kostum lokal, adat pernikahan, tenda hitam, kerajinan tangan seperti kilim dan karpet felt, serta peralatan sehari-hari yang menjaga budaya daerah ini tetap hidup. Dengan mengubah kediaman era Qajar ini menjadi museum tradisi yang hidup, Ilam telah membangun jembatan dinamis antara masa lalu dan masa kini.

Ikon Budaya

Qala-e-Vali lebih dari sekadar mahakarya arsitektur; ia adalah ikon budaya yang hidup. Selama Nowruz, halamannya diramaikan dengan pertunjukan budaya, festival kuliner, dan pasar kerajinan tangan, yang menarik pengunjung dari seluruh penjuru negeri.

Memadukan keanggunan Qajar, restorasi yang cermat, dan signifikansi budaya, kastil ini menjadi salah satu daya tarik utama Ilam. Kastil Vali bukan sekadar bangunan batu dan semen, melainkan bagian hidup dari semangat Ilam, sebuah bukti kekuatan politik, budaya yang kompleks, dan warisan abadi wilayah tersebut.(PH)