Presiden Iran Kecam Serangan Bom di Irak

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, serangan teroris di kota al-Hilla Irak yang merenggut nyawa puluhan peziarah Arbain (mengenang 40 hari kesyahidan Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw) menunjukkan kegelisahan para teroris.

Hassan Rouhani mengemukakan hal itu dalam sebuah pesan terbaru ketika mengecam serangan bom yang dilancarkan oleh teroris di kota al-Hilla di Provinsi Babul Irak pada Kamis (24/11/2016).

Ia menambahkan, penyelenggaraan besar epik Arbain Huseini (as) merupakan keagungan yang mempesona, di mana para teroris tidak tahan untuk menyaksikannya.

Dalam pesan Presiden Iran disebutkan pula bahwa serangan teroris di al-Hilla yang merenggut nyawa dan melukai ratusan peziarah Imam Husein as termasuk puluhan peziarah dari Iran telah melukai hati semua umat Islam, khususnya para pecintah Ahlul Bait as.

Rouhani meminta pemerintah Irak untuk menindak tegas para pelaku serangan tersebut. Ia juga mengumumkan kesiapan pemerintah Iran untuk bekerjasama dan membantu menangani para korban kejahatan ini.

"Pemerintah Republik Islam Iran masih bertekad untuk memberantas teroris dan ekstremis, dan dunia akan secepatnya menyaksikan kemenangan akhir rakyat Irak dalam perang melawan kelompok-kelompok teroris dan para pendukungnya," tegas Rouhani dalam pesannya.

Presiden Iran juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan mendoakan kesembuhan bagi korban terluka dalam serangan di al-Hilla.

Sebuah bom mobil meledak di pom bensin di distrik al-Shomali di kota al-Hilla, pusat Provinsi Babul, selatan Baghdad pada Kamis.

Laporan awal menyebutkan bahwa serangan ini merenggut nyawa sedikitnya 70 peziarah dan melukai puluhan lainnya, namun banyak korban terluka dalam kondisi krisis sehingga hingga berita ini dipublikasikan, korban tewas telah mencapai 80 orang. Mayoritas korban kejahatan tersebut adalah para peziarah dari Iran.

Kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan keji di al-Hilla. (RA)