Hentikan Visa, AS Dinilai Kembali ke Abad Pertengahan
https://parstoday.ir/id/news/iran-i31883-hentikan_visa_as_dinilai_kembali_ke_abad_pertengahan
Juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Hossein Naqvi Hosseini mengatakan, keputusan Presiden Amerika Serikat menghentikan visa untuk warga Iran mengindikasikan kembalinya negara itu ke Abad Pertengahan dan bentuk diskriminasi rasial, agama dan etnis.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jan 28, 2017 12:02 Asia/Jakarta
  • Hentikan Visa, AS Dinilai Kembali ke Abad Pertengahan

Juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Hossein Naqvi Hosseini mengatakan, keputusan Presiden Amerika Serikat menghentikan visa untuk warga Iran mengindikasikan kembalinya negara itu ke Abad Pertengahan dan bentuk diskriminasi rasial, agama dan etnis.

Selama wawancara dengan kantor berita ISNA, Jumat (27/1/2017), Naqvi Hosseini menanggapi keputusan eksekutif Donald Trump yang menghentikan visa untuk warga dari tujuh negara Muslim termasuk Iran.

"Langkah itu bertentangan dengan klaim-klaim AS tentang komitmen untuk demokrasi, keterbukaan informasi dan kebebasan kunjungan," tambahnya.

Menurut Naqvi Hosseini, larangan Trump merupakan contoh nyata dari diskriminasi rasial dan agama. Langkah ini adalah bentuk dukungan Trump untuk mempromosikan Islamphobia.

Pada Jumat lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang pemberian visa untuk warga dari tujuh negara Muslim yaitu, Iran, Irak, Suriah, Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia. (RM)