Bagaimana Israel Hampir Terhapus dari Peta Ilmiah Dunia?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179304-bagaimana_israel_hampir_terhapus_dari_peta_ilmiah_dunia
Pars Today – Media berbahasa Ibrani, Haaretz mengonfirmasi krisis yang belum pernah terjadi dalam struktur pendudukan tinggir rezim Zionis, sebuah krisis yang menurut para pakar bisa berujung pada penghapusan Israel dari peta ilmiah dunia.
(last modified 2025-10-31T05:32:13+00:00 )
Okt 31, 2025 12:29 Asia/Jakarta
  • Bagaimana Israel Hampir Terhapus dari Peta Ilmiah Dunia?

Pars Today – Media berbahasa Ibrani, Haaretz mengonfirmasi krisis yang belum pernah terjadi dalam struktur pendudukan tinggir rezim Zionis, sebuah krisis yang menurut para pakar bisa berujung pada penghapusan Israel dari peta ilmiah dunia.

Menurut Haaretz, selama dua tahun lalu lebih tercatat lebih dari 1000 kasus boikot ilmiah terhadap instansi dan lembaga riset Israel, sebuah angka yang ditaksir naik tiga kali lupat dibandingkan tahun 2023. Boikot ini termasuk pemutusan kerja sama universitas internasional, pembatalan undangan, pengecualian para peneliti dari proyek bersama dan penolakan artikel ilmiah mereka oleh berbagai majalah terkemuka.

 

Sanksi Tersembunyi dan Kerusakan Senyap

 

Haaretz menulis: Sebuah bentuk sanksi baru sedang menyebar terhadap Israel, yang disebut "sanksi tersembunyi." Dalam jenis boikot ini, tidak ada pengumuman resmi yang dibuat, tetapi para peneliti Israel secara efektif disingkirkan dari siklus ilmiah global. Menurut sumber-sumber akademis, volume sebenarnya dari sanksi ini jauh lebih besar daripada kasus-kasus yang tercatat, dan kerusakan terbesar menimpa para peneliti muda Israel yang masa depan ilmiahnya terancam.

 

Putusnya Hubungan Ilmiah dengan Barat

 

Surat kabar Zionis menambahkan: Lebih dari 40 universitas internasional telah memutuskan kerja sama mereka dengan lembaga-lembaga ilmiah Israel. Pemutusan hubungan ini, yang sebagian besar diadopsi oleh dewan akademik, telah mengguncang struktur ilmiah rezim Zionis, sampai-sampai para pejabat akademis telah memperingatkan bahwa pemulihan hubungan ini mungkin membutuhkan waktu setidaknya satu dekade.

 

Upaya Beralih ke Timur

 

Haaretz menulis: Menanggapi isolasi ini, universitas-universitas Israel sedang berunding dengan pusat-pusat akademik di Eropa Timur dan Asia Timur.

 

Peringatan Domestik dan Keheningan Politik

 

Surat kabar berbahasa Ibrani tersebut menambahkan bahwa para profesor terkemuka di universitas-universitas Israel menggambarkan situasi saat ini sebagai "periode paling berbahaya dalam sejarah pendidikan tinggi" rezim tersebut, dan mereka mengkritik kebisuan kabinet Israel dalam menghadapi konsekuensi politik dan ilmiah dari perang Gaza, serta memperingatkan bahwa melanjutkan tren ini akan menyebabkan migrasi paksa para peneliti.

 

Menurut Haaretz: Daniel Haimovich, rektor Universitas Ben-Gurion, telah menyatakan bahwa kembalinya Israel ke jaringan ilmiah Eropa membutuhkan upaya berkelanjutan selama sepuluh tahun, dan David Harel, tokoh akademis Israel lainnya, juga menekankan bahwa sifat sanksi yang tersembunyi menghalangi penilaian akurat atas kerusakan dan akan memengaruhi anggaran penelitian Israel di tahun-tahun mendatang.

 

Haaretz menyimpulkan dengan menekankan bahwa krisis ilmiah rezim Zionis merupakan cerminan dari semakin terisolasinya negara itu di dunia akademis, dan sementara pejabat politik rezim tersebut mengklaim bahwa sanksi tersebut tidak efektif, komunitas ilmiah memprediksi bahwa jika tren ini berlanjut, Israel mungkin akan menghilang dari peta ilmiah dunia selama bertahun-tahun. (MF)