Pars Today

Wakil Presiden Iran, Eshaq Jahangiri, mereaksi kemungkinan penetapan sanksi baru oleh Amerika Serikat terhadap Iran dan menyatakan, "Masalah ini akan dibahas dalam pemerintah dan Kementerian Luar Negeri Iran, dan jika terjadi pelanggaran terhadap JCPOA, maka Tehran akan menunjukkan reaksi sepadan."

Jahangiri pada Ahad (26/3/2017) dalam wawancaranya dengan IRIB mengatakan, "Pemberlakuan sanksi baru anti-Iran bahkan jika seandainya tidak melanggar kesepakatan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), akan merusak kredibilitas Amerika Serikat di kancah internasional."

Seraya menekankan bahwa perekonomian Iran akan semakin menguat dengan pelaksanaan politik muqawama, Jahangiri mengatakan, "Republik Islam Iran telah melawan semua sanksi terberat sekali pun dengan persatuan, konvergensi, perjuangan dan resistensi."

Sebuah kelompok senator bipartisan AS di Kongres telah mengajukan RUU yang akan menjatuhkan sanksi lebih ketat terhadap Iran atas ujicoba rudal balistik dan aktivitas non-nuklir lainnya.

RUU ini diumumkan pada Kamis (23/3/2017) oleh 14 senator Demokrat dan Republik, termasuk anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

Draf tersebut akan menetapkan sanksi bagi pihak yang terlibat dengan program rudal Iran dan mereka yang berdagang dengan Republik Islam. RUU baru juga memberlakukan sanksi kepada Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Anggota parlemen diperkirakan akan menetapkan sanksi baru itu menjelang konferensi lobi Zionis di Amerika atau yang dikenal dengan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), yang dijadwalkan dimulai Ahad.(MZ)