Khatib Shalat Jumat Tehran: Barat Khawatirkan Kemajuan Ilmiah Iran
-
Ayatullah Mohammad Imami Kashani, Khatib Shalat Jumat Tehran
Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan, reaksi negara-negara Barat terutama Amerika Serikat terhadap peluncuran roket pembawa satelit Simorgh buatan dalam negari Republik Islam Iran disebabkan kekhawatiran mereka terhadap kemajuan ilmiah dan tidak tergantungnya Tehran kepada Barat.
Ayatullah Mohammad Imami Kashani mengungkapkan hal itu dalam khutbah kedua di Tehran, ibukota Iran, Jumat (4/8/2017).
Imam Khomeini Space Center secara resmi dibuka pada Kamis, 27 Juli 2017 dengan ditandai peluncuran roket pembawa satelit Simorgh buatan dalam negeri, yang misinya menempatkan satelit Republik Islam Iran ke orbit.
Roket pembawa satelit Simorgh mampu menempatkan satelit seberat 250 kilogram di orbit sekitar 500 kilometer di atas permukaan bumi. Namun pasca peluncuran pembawa satelit Simorgh, sejumlah pejabat dan media AS mengklaim bahwa operasi peluncuran roket pembawa satelit itu gagal.
"Sebelum kemenangan Revolusi Islam, musuh menginginkan keamanan dan keheningan bagi Iran dan tidak mengejar agar para pemuda negara ini bergerak maju," kata Khatib Shalat Jumat Tehran.
Ayatullah Imami Kashani menjelaskan bahwa musuh tidak menginginkan negara-negara Muslim mencapai kemajuan apapun.
"Imam Khomeini ra telah menciptakan perubahan di Iran. Oleh karena itu, sekarang musuh –seperti yang telah dikatakan Pemimpin Besar Revolusi Islam– menciptakan kegaduhan hanya untuk sebuah ujicoba ilmiah," jelasnya.
Khatib Shalat Jumat Tehran lebih lanjut menyinggung jemaah haji Iran yang telah berangkat ke tanah suci. Ia mengungkapkan harapan bahwa mereka akan bisa melakukan haji yang sempurna dengan penuh kemuliaan dan keamanan seperti yang ditegaskan oleh Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
Di bagian lain khutbahnya, Ayatullah Imami Kashani menyinggung pengukuhan Hassan Rouhani, Presiden terpilih Iran oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam.
"Di Republik Islam Iran, melayani rakyat merupakan sebuah kebanggaan yang berharga, sebab rakyat negara ini selalu melawan tekanan-tekanan musuh," ujarnya.
Acara pengukuhan Hassan Rouhani, Presiden terpilih dalam pemilu presiden periode ke-12 telah dilaksanakan di Huseiniyah Imam Khomeini ra pada Kamis pagi, 3 Agustus 2017 oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Sementara itu, acara pelantikannya akan digelar di Parlemen Iran pada Sabtu sore, 5 Agustus 2017 dengan dihadiri oleh para pejabat tinggi politik dan militer dari 92 negara dunia.
Sementara itu, Ayatullah Imami Kashani dalam khutbah pertama menyebut peran Imam Ridha as, cicit Rasulullah Saw dalam menyebarkan dan memperkenalkan peradaban Islam dan budaya Tasyayu' sebagai tak tertandingi.
Ia mengucapkan selamat atas kelahiran manusia suci tersebut kepada umat Islam terutama para pengikut mazhab Ahlul Bait as.
"Tawakkal kepada Allah Swt dan mempercayakan urusan kepada-Nya serta mencapai derajat keridhaan, akan menyababkan perkembangan dan kesempurnaan manusia," tuturnya. (RA)