Larijani: Klaim Mengenai Dukungan Iran kepada Teroris, Menggelikan
(last modified Sat, 23 Sep 2017 12:40:08 GMT )
Sep 23, 2017 19:40 Asia/Jakarta
  • Ali Larijani, Ketua Parlemen Republik Islam Iran
    Ali Larijani, Ketua Parlemen Republik Islam Iran

Ketua Parlemen Republik Islam Iran mengatakan, klaim tentang bantuan Republik Islam kepada kelompok-kelompok teroris sebagai klaim yang menggelikan dan konyol.

"Amerika Serikat dengan lelucon ini berusaha mengejar untuk mengubah opini publik dunia," kata Ali Larijani  di acara apel pagi pasukan penjaga parlemen di Tehran, ibukota Iran, Sabtu (23/9/2017) pagi.

Ia lebih lanjut menyinggung pernyataan tidak masuk akal Donald Trump, Presiden AS dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Selasa.

Larijani menuturkan, para arogan dunia dan sekutu-sekutu regionalnya selama 40 tahun terakhir, mereka selalu merusak ketenangan politik dan melancarkan perang yang dipaksakan terhadap Iran selama delapan tahun, di mana hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak ingin ketenangan tercipta di Republik Islam.

Ketua Parlemen Iran menilai pernyataan anti-Tehran yang dilontarkan oleh Presiden AS sebagai statemen yang tidak ada harganya.

"Trump dalam sebuah manuver regional, telah menjarah ratusan militer (dolar) fasilitas umat Islam, dan sekarang ia harus menyenangkan para pemimpin negara-negara reaksioner di kawasan dengan perkataannya," pungkasnya.

Sebelumnya, Trump dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York pada Selasa menuding Iran sebagai pendukung terorisme, padahal negara ini merupakan salah satu pilar utama yang memberantas terorisme di kawasan.

Presiden AS dalam pidatonya –untuk kesekian kalinya– juga menyebut perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) sebagai kesepakatan yang mengerikan dan sumber malu bagi AS.

Di bagian lain pernyataannya, Larijani menyinggung dokumen dan bukti bantuan AS kepada rezim Saddam Irak untuk mengagresi Iran.

"Sepanjang perang yang dipaksakan terhadap Republik Islam Iran, AS memberikan fasilitas intelijen dan militer secara langsung atau tidak langsung kepada Saddam, di mana ini adalah dokumen kejahatan AS terhadap bangsa Republik Islam Iran," jelasnya.

Ia menegaskan, hari ini, Iran berdiri untuk melawan kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) di Irak dan Suriah, sebab, negara ini telah memilih jalan dengan bijak dan akan melangkah dengan istiqamah. (RA)

Tags