Konferensi Valdai dan Penekanan Iran terhadap Solusi Regional
Kebijakan luar negeri Republik Islam Iran dibangun di atas asas non intervensi di urusan internal negara lain dan penghormatan terhadap hak kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara kawasan.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif Senin (19/2) di konferensi transformasi Timur Tengah Valdai Moskow menekankan bahwa solusi krisis regional khususnya krisis Suriah membutuhkan langkah-langkah politik. "Pemanfaatan perang proksi di Suriah oleh Washington akan membahayakan bagi Amerika sendiri dan kawasan," papar Zarif.
Iran senantiasa berusaha menemukan solusi politik untuk menyelesaikan krisis regional. Proses transformasi di Suriah dan Irak serta kemenangan di dua negara ini dalam perang melawan teroris Daesh sejatinya muncul dari kerja sama regional yang diraih atas prakarsa Iran, Rusia serta sejumlah negara regional lainnya. Meski kelompok teroris Daesh mengalami kekalahan di Suriah dan Irak, kendala dan krisis akibat terorisme masih tetap ada. Teroris kini tengah direlokasi di wilayah perbatasan dekat Iran dan Rusia, tepatnya di utara Afghanistan.
Pergerakan ini harus dicermati sebagai kekalahan kelompok teroris dan alasan Amerika untuk melanjutkan campur tangannya di kawasan. Israel dan Amerika dalam hal ini akan mencicipi hasil pahit dan harga yang sangat mahal, karena Daesh merupakan bagian dari arus pengobar instabilitas dan desintegrasi wilayah sesuai dengan skenario Amerika untuk menjaga keamanan Tel Aviv. Tapi demikian, rencana tersebut gagal dan konstelasi kawasan berubah. Perubahan strategis ini menunjukkan bahwa segitiga AS, Arab Saudi dan Israel mengalami kegagalan di kawasan.
Mohammad Javad Zarif di konferensi Valdai Moskow, di konferensi keamanan Munich, seraya mengisyaratkan jatuhnya jet tempur Israel beberapa hari lalu, mengingatkan realita ini bahwa legenda tak terkalahkannya Israel telah runtuh.
Anwar Eshki, politikus dan veteran jenderal Arab Saudi saat merespon jatuhnya F-16 Israel di Suriah di akun twitternya menulis, aturan permaian di Timur Tengah akan berubah.
Sadullah Zarei, pengamat politik dan direktur pusat riset Andisheh-Sazan-e-Noor menilai tujuan perluasan terorisme oleh negara-negara seperti Amerika adalah mengubah lingkungan sebuah negara dan mengubahnya menjadi markas penjajah. Ia mengatakan, intervensi Amerika di Irak dan Afghanistan serta pembentukan kelompok teroris di negara tersebut telah membuat kawasan disibukkan dengan perang melawan fenomena buruk ini.
Zarei seraya menganalisa alasan langkah-langkah Amerika membentuk Daesh dan Front al-Nusra serta slogan pentingnya mengubah pemerintahan Suriah serta Irak meyakini, Amerika dengan langkahnya tersebut ingin menumbangkan pemerintahan anti Washington dan dari sisi lain, mencitrakan wajah kejam Islam.
Pengalaman menunjukkan selama belum muncul upaya kolektif untuk menciptakan perdamaian unversal dan keamanan di kawasan, maka bentrokan dan instabilitas akan tetap eksis.
Menlu Iran di akun twitternya menulis, pesan Republik Islam Iran terkait perdamaian dan stabilitas di kawasan sangat jelas, "Kita harus bergerak bersama atau kalah bersama." (MF)